Mohon tunggu...
Livia TejaLaksmana
Livia TejaLaksmana Mohon Tunggu... Ilmuwan - Mahasiswa Bioteknologi Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta

https://www.instagram.com/liviatejalaksmana/

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Penyakit Penyebab Kematian yang Tak Kalah Mengerikan dari Covid-19

12 Mei 2020   10:53 Diperbarui: 12 Mei 2020   10:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini menunjukan bahwa di samping wabah virus corona yang sedang terjadi, penyakit DBD yang ada di DIY maupun di seluruh Indonesia juga perlu diwaspadai. Penting bagi masyarakat maupun pemerintah untuk melakukan pencegahan serta pengendalian penyakit DBD.

Pengendalian penyakit DBD di seluruh Indonesia termasuk wilayah DIY seringkali dilakukan melalui fogging. Pengendalian melalui fogging atau penyemprotan racun ini bertujuan untuk membunuh nyamuk-nyamuk dewasa pembawa virus dengue. Akan tetapi, fogging yang dilakukan masih tergolong kurang efektif sebab telur yang dihasilkan oleh nyamuk dewasa tidak dapat dibasmi. 

Selain itu, jika fogging sering dilakukan maka akan timbul resistensi nyamuk terhadap racun fogging dan fogging justru dapat memicu perpindahan nyamuk dari daerah satu ke daerah lainnya. Menghirup asap fogging yang berlebihan juga dapat menyebabkan efek samping terhadap kesehatan manusia.

Selain fogging, salah satu program pemerintah yang selama ini dianjurkan ialah program 3M yang terdiri atas gerakan menutup, menguras, dan mengubur. Akan tetapi, pelaksanaan program 3M ini masih perlu ditekankan lebih lanjut agar masyarakat benar-benar melakukan program 3M ini dengan baik.

Di samping program pengendalian yang telah dianjurkan, terdapat cara pengendalian yang cenderung lebih aman serta dapat meminimalisir timbulnya pencemaran lingkungan. 

Pengendalian vektor DBD ini dapat dilakukan secara biologis yakni dengan memanfaatkan agen-agen biologi seperti ikan pemakan jentik nyamuk maupun tanaman anti nyamuk. 

Pemeliharaan ikan pemakan jentik nyamuk dapat dilakukan di kolam sekitar halaman rumah ataupun pada bak-bak mandi. Pada daerah perkotaan yang cenderung memiliki halaman rumah terbatas dapat dilakukan penanaman tanaman anti nyamuk seperti lavender, rosemary, ataupun geranium. Tanaman ini dapat ditanam di pot-pot dan diletakan di dalam ataupun sekitar rumah tanpa memakan banyak tempat. 

Harapannya dengan menggiatkan program 3M serta pemanfaatan agen biologi ini perkembangan vektor DBD di DIY maupun di seluruh Indonesia dapat diminimalisir. Hal terpenting dalam pengendalian vektor DBD ialah kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. 

Perlu dilakukan pembersihan lingkungan sekitar secara berkala, menghilangkan kebiasaan menggantung pakaian dalam rumah, dan tidak membiarkan adanya genangan air maupun penumpukan sampah serta benda-benda yang berpotensi sebagai tempat perkembangbiakan nyamuk.

Di tengah maraknya penyebaran Covid-19 serta penyakit tular vektor seperti DBD, diperlukan kesadaran setiap individu dalam menjaga kesehatan. Meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kebersihan merupakan hal terpenting. 

Memang tidak mudah untuk mencapai kondisi bebas penyakit. Akan tetapi, apabila masyarakat dan pemerintah bekerja sama untuk berani mulai melakukan pencegahan penyakit bersama-sama maka kondisi bebas penyakit pasti dapat terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun