Mohon tunggu...
Livia Qoirunnisa
Livia Qoirunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unair

saya seseorang yang menyukai seni

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Strategi pengolahan sampah yang lebih baik

23 Agustus 2024   00:11 Diperbarui: 23 Agustus 2024   00:11 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pengelolaan sampah selama ini hanya dilakukan oleh petugas pemerintah, dengan urutan dari sumber sampah menuju TPS dan pada akhirnya ke TPA. TPA selama ini menjadi harapan dan solusi utama dalam mengatasi sampah. Padahal TPA banyak menimbulkan dampak negatif seperti konflik dengan masyarakat dan pencemaran lingkungan .

strategi pengelolaan sampah :

1. Memilah Jenis Sampah

Terdapat tiga jenis sampah yaitu : organik, anorganik, serta bahan berbahaya dan beracun (B3). Ketiga sampah ini perlu dipilah sesuai jenisnya agar mudah diolah.

* Sampah organik adalah bahan    organik yang bisa membusuk, seperti sisa makanan, kotoran binatang, dan daun kering. Jenis sampah ini bisa diolah menjadi kompos.
* sampah anorganik adalah material dari benda tak hidup, seperti sampah plastik, kaleng, dan karton. Untuk mengelola sampah ini, kita bisa mendaurnya menjadi benda yang lebih bermanfaat.
* sampah B3 adalah zat, komponen, atau bahan lain yang dapat mencemari atau merusak lingkungan. Sampah ini bisa bisa berasal dari sampah rumah tangga, misalnya baterai, aki bekas, dan sampah elektronik.

Pengolahan sampah B3 umumnya diberikan dari produsen dalam petunjuk penyimpanan atau pembuangan. Selain itu, bisa juga dengan mengirimkannya ke bank sampah yang menangani sampah B3.

2. Menerapkan 3R dalam Penanganan Sampah

Reduce adalah tindakan mengurangi penggunaan produk yang berpotensi menjadi sampah.
reuse berarti menggunakan kembali produk yang dimiliki agar potensi menjadi sampahnya berkurang.
recycle adalah mendaur ulang sampah untuk membuat produk baru serta mencari nilai ekonomis.

3. Membuat Tempat Pembuatan Kompos

Memiliki sarana pembuatan kompos di rumah akan memudahkan dalam mengurangi sampah organik. Sebab, sampah organik adalah penyumbang sampah terbanyak di Indonesia.kompos bisa menjadi pupuk yang ramah lingkungan dan bebas bahan-bahan kimia.

4. Menerapkan Penggantian Barang

mengganti penggunaan barang yang mudah rusak dengan barang yang lebih awet, contoh : kurangilah penggunaan barang sekali pakai, seperti sedotan plastik, bungkus makanan, hingga tas kresek. Sebagai ganti, gunakanlah barang yang bisa digunakan berkali-kali, seperti sedotan stainless, kotak makan yang bisa dipakai berkali-kali, dan tas belanja dari bahan kain.

Pengelolaan sampah yang bijak dapat membantu menyelamatkan lingkungan, menghemat energi, dan membuat sampah memiliki nilai ekonomi. Berikut adalah beberapa manfaat pengelolaan sampah:

Menyelamatkan lingkungan: Pengelolaan sampah yang baik dapat membuat lingkungan lebih bersih dan sehat, karena tidak ada tumpukan sampah yang dapat menjadi media untuk pengembangan penyakit.

Menghemat energi: Pengelolaan sampah dapat menjadi sumber energi baru yang menghemat energi yang dibutuhkan oleh manusia.

Menghemat SDA: Pengelolaan sampah dapat menghemat sumber daya alam.

Ekonomis: Pengelolaan sampah dapat menambah penghasilan bagi para pengurus dan nasabahnya.

Mengurangi polusi: Pengelolaan sampah dapat mengurangi polusi.

Memanfaatkan limbah organik: Limbah organik dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, untuk menyuburkan tanah, sebagai pakan ternak, sebagai sumber listrik dan biogas, atau dijadikan kerajinan tangan.

Mengolah sampah di sekolah: Mengolah sampah di sekolah dapat membantu mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, misalnya dengan mendaur ulang, mengompos, dan memilah sampah organik dan non-organik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun