Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ratusan suku,ras,adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda di setiap wilayahnya. Indonesia juga menjadi salah satu negara dengan pesona alam yang luar biasa sehingga Indonesia disebut dengan julukan "Heaven Of Earth". Pesona alam, keindahan bawah laut, satwa dan flora serta kebudayaan yang tumbuh berkembangÂ
didalam masyarakat menjadikan ciri khas dari Indonesia itu sendiri. Dengan demikian, potensi akan kepariwisataan di Indonesia juga sangat besar atas kekayaan-kekayaan tersebut dan didukung oleh keberadaan Indonesia yang cukup strategis.
Dapat kita lihat bahwa sektor pariwisata di Indonesia menjadi salah satu bidang yang memiliki  multiplier effect atau berpengaruh ganda.Â
Multiplier effect disini diartikan bahwa sektor pariwisata akan mempengaruhi sektor-sektor yang lain pula seperti bidang ekonomi, sosial dan budaya, edukasi, dan lain sebagainya. Pariwisata juga berperan besar dalam perekonomianÂ
negara sebab dengan adanya kegiatan pariwisata baik lokal maupun mancanegara akan menambah devisa negara. Pariwisata di Indonesia kini juga sudah cukup berkembang, banyak muncul desa-desa wisata yang dimana desa tersebut awalnyaÂ
hanya untuk tempat tinggal warga namun kini diubah sedemikian rupa untuk menarik wisatawan dan muncullah desa wisata, kemudian banyak juga tempat-tempat wisata baru baik wisata kuliner, wisata belanja, wisata budaya, wisata edukasi, atapun wisata religi.
Menurut data statistik Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), didapatkkan bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Indonesia tahun 2019 berjumlah 16.108.600 kunjungan dan di tahun 2020 mengalami penurunan yakni berjumlah 4.052.923 kunjungan, penurunan tersebut disebabkan karena adanya pandemi Covid-19.Â
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Indonesia memiliki potensi tinggi untuk menarik banyak wisatawan baik lokal ataupun mancanegara. Namun hal tersebut menyebabkan pemerintah ataupun pengelola wisata diÂ
Indonesia akan cenderung memperhatikan tingkat keramaian pengunjung dari objek wisata tanpa memperhatikan beberapa aspek.
Aspek yang perlu diperhatikan dalam pengembangan suatu obyek wisata agar dapat terus dimaksimalkan seccara berkelanjutan yakni ada daya dukung (carrying capacity) dari wisata tersebut, Daya dukung yang dimaksud ialah suatu kemampuan kawasan dalam menerima aktivitas pariwisata. Daya dukung terdiri dari Daya Dukung FisikÂ
yang meliputi area kawasan, area efektif yang diperlukan pengunjung untuk beraktifitas, dan faktor rotasi (waktu kerja obyek wisata tersebut). Pada Daya Dukung Fisik ini, memungkinkan obyek wisata menampung banyak
 pengujung dalam sehari akan tetapi hal tersebut akan mengganggu kenyamanan dan keamanan wisatawan saat melakukan aktivitas wisata. Kemudian Daya Dukung Riil, dimana dalam hal ini pengelolaan wisata harusÂ
dilakukan berdasarkan faktor koreksi seperti cuaca, iklim, kabut asam, curah hujan, dan lain sebagainya. Daya Dukung Efektif yaitu suatu keadaan dimana tempat wisata dapat menarik pengunjung maksimum dan lingkungan pun tetap lestari.Â
Dengan demikian, pariwisata harus memperhatikan tiap aspek tersebut dan mencapai Daya Dukung Efektifnya sebab jikalau hanya tercipta Daya Dukung Fisik saja maka kapasitas pengujung di suatu tempat memang akanÂ
semakin banyak tetapi kondisi lingkungan sekitar tidak terjaga dan lestari selama aktivitas pariwisata dilakukan. Sedangkan jikalau hanya Daya Dukung Riil yang tercapai maka jumlah kapasitas pengunjung
 akan menurun dan kondisi lingkungan akan terjaga. Untuk memaksimalkan keduanya, maka tiap obyek wisata harus menargetkan hingga tercipta Daya Dukung Efektifnya atas dasar Daya Dukung Fisik dan Daya Dukung Riil.
Dengan demikian, maka seluruh obyek wisata di Indonesia akan terus berkembang dan dapat dilakukan upaya keberlanjutan sehingga wisata tersebut tidak hanya sekali duakali ramai pengunjung, akan tetapi dapat terus dimanfaatkan pengunjung sesuai dengan tujuan wisata tersebut entah untuk rekreasi, olahraga, kuliner, atau lain sebagainya.Â
Maka mutu dari sektor pariwisata itu sendiri juga akan meningkat jikalau dibanding hanya dikelola berdasarkan aspek area kawasan dan faktor koreksi saja, Salah satu upaya untuk memaksimalkan mutu pariwisata di Indonesia
ialah dengan memberikan beberapa kebijakan terhadap pengelolaan wisata seperti dengan meberikan SOP yang menyatakan bagaimana kondisi kawasan wisata tersebut serta memantau aktivitas pengunjung dengan melakukan survei langsung atau dengan wawancara dari pengunjung tersebut yang nantinya dapat menjadi evaluasi dari pihak pengelola tempat wisata.