2. Makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi seperti makanan instan berpotensi meningkatkan risiko obesitas, terutama jika dikonsumsi tanpa aktivitas fisik yang cukup. Ketika makanan jenis ini dikonsumsi secara berlebihan, tubuh akan menyimpan kalori lebih banyak sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak. Jika asupan kalori yang tinggi tidak diimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup, seperti olahraga atau gerakan sehari-hari, tubuh tidak dapat membakar kalori secara efektif. Akibatnya, kalori berlebih akan menumpuk dan menyebabkan peningkatan lemak tubuh, yang lama kelamaan dapat mengarah pada obesitas. Obesitas sendiri berisiko menimbulkan berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan gangguan pernapasan.Â
3. Makanan instan rendah kandungan serat. Serat merupakan salah satu komponen penting dalam diet sehat. Serat berperan dalam memperlancar proses pencernaan, terutama dengan meningkatkan volume dan kelembutan tinja, sehingga memudahkan pengeluarannya dari tubuh. Ketika makanan yang kita konsumsi tidak cukup mengandung serat, seperti yang sering terjadi pada makanan instan, pencernaan bisa terganggu, dan ini dapat menyebabkan sembelit, yaitu kesulitan buang air besar.Â
Solusinya, usahakan untuk memasak sendiri dengan bahan-bahan segar yang lebih sehat. Jika harus mengonsumsi makanan instan, tambahkan sayuran seperti brokoli, wortel, atau bayam untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin. Memilih makanan instan dengan label "rendah garam" juga bisa menjadi alternatif yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H