Selesai bersantap gado-gado bersejarah di Jalan Cikini, kami melanjutkan perjalanan ke lokasi utama yaitu bioskop XXI Taman Ismail Marzuki. Ini pun kali pertama saya mengunjungi bioskop ini dan kini sedang direvitalisasi.Â
Tidak hanya itu, saya pun kaget karena mendapat kabar bahwa esok hari XXI Taman Ismail Marzuki akan berhenti beroperasi. Kami pun serasa menjadi pengukir sejarah karena menonton film di tempat ini di tanggal 18 Agustus 2019 untuk terakhir kalinya :')
Puncak acara maraton pun tiba! Diawali dengan menyaksikan film Perburuan yang dibintangi oleh Adipati Dolken. Sebelum mulai film, seluruh pengunjung yang berada di dalam studio diminta untuk berdiri dan menyanyikan lagu Indonesia Raya (ini juga kali pertama untuk saya).Â
Durasi film ini cukup singkat namun saya mempelajari dua hal penting yaitu agar lebih menghargai perjuangan para pahlawan dan tetap mengharumkan nama bangsa Indonesia.Â
Seusai Perburuan, kami melanjutkan menonton film Bumi Manusia yang diperankan oleh Iqbaal Ramadhan. Durasi film ini cukup panjang namun tidak membuat saya mengantuk dalam studio.Â
Cerita Bumi Manusia dikemas secara apik dan tidak terlalu keluar jalur dari cerita novel aslinya. Saya sangat mengagumi sosok Nyai Ontosoroh yang diperankan oleh Ine Febriyanti karena menginspirasi perempuan agar menjadi kuat dan tangguh dalam segala situasi dan kondisi. Wah, benar-benar dua film yang cocok ditonton untuk belajar sejarah Indonesia dari berbagai aspek kehidupan.
Oh iya, para peserta Jelajah dan Nobar Maraton KOMiK juga mendapat tantangan untuk menggunggah kegiatan ini ketika acara berlangsung. Ketika kami keluar studio, admin KOMiK langsung mengumumkan para pemenang dari tantangan tersebut namun saya belum beruntung. HeheÂ
Tidak apa-apa, saya sudah cukup senang karena bisa bergabung di acara dan juga sudah mendapat goodie bag. Berisi air mineral, roti Tan Ek Tjoan, penjepit kabel charger nan imut, serta cangkir berlogo KOMiK yang keren banget!