Dan, Itu akhirnya mengkonstruksi pola pikir manusia menjadi sangat selektif terhadap pekerjaan, apalagi jika merasa pendidikannya tinggi. Ironisnya, terkadang, meskipun perutnya lapar, tetap saja enggan bekerja demi mengenyangkan idealisme.
Semar memberikan filosofi Ojo Wegah sebagai obat untuk mengobati gengsi yang menciderai diri manusia.Â
Ojo Wegah secara terminologi adalah jangan terlalu memilih-milih pekerjaan, dan mengkotak-kotakkan pekerjaan dengan kelas tinggi atau rendah. Selagi pekerjaan itu halal, kenapa harus mengedepankan congkaknya gengsi.Â
Kita harus selalu fokus dan totalitas dalam pekerjaan meski sekecil apa pun penghasilan. Karena, entah selambat suara atau secepat suara, pada akhirnya orang yang selalu sungguh-sungguh akan mendapatkan kesejahteraan.
Begitulah kiranya tiga pilar kehidupan yang diajarkan oleh Semar. Sangat mirip sekali konsep dan coraknya dengan filosofi Stoikisme yang dicetuskan Zeno.Â
Ketika konsep itu sudah bisa kita implementasi secara total, maka kita akan mampu mengontrol kehidupan secara penuh untuk mengaktualisasikan eksistensi diri.Â
Kita tidak akan diberdayakan oleh perasaan yang penuh misteri, dan tidak diperalat oleh dunia eksternal yang tidak pernah bisa kita kendarai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H