Mohon tunggu...
Livia Berliana
Livia Berliana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Filosofi Stoikisme Khas Nusantara yang Digagas Eyang Semar

23 September 2022   19:12 Diperbarui: 25 September 2022   15:30 1762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Semar. Sohieb Toyaroja, Game of Thrones, 2mx180cm, oil on canvas, 2018. (Sohieb Toyaroja via kompas.com) 

Dan, Itu akhirnya mengkonstruksi pola pikir manusia menjadi sangat selektif terhadap pekerjaan, apalagi jika merasa pendidikannya tinggi. Ironisnya, terkadang, meskipun perutnya lapar, tetap saja enggan bekerja demi mengenyangkan idealisme.

Semar memberikan filosofi Ojo Wegah sebagai obat untuk mengobati gengsi yang menciderai diri manusia. 

Ojo Wegah secara terminologi adalah jangan terlalu memilih-milih pekerjaan, dan mengkotak-kotakkan pekerjaan dengan kelas tinggi atau rendah. Selagi pekerjaan itu halal, kenapa harus mengedepankan congkaknya gengsi. 

Kita harus selalu fokus dan totalitas dalam pekerjaan meski sekecil apa pun penghasilan. Karena, entah selambat suara atau secepat suara, pada akhirnya orang yang selalu sungguh-sungguh akan mendapatkan kesejahteraan.

Begitulah kiranya tiga pilar kehidupan yang diajarkan oleh Semar. Sangat mirip sekali konsep dan coraknya dengan filosofi Stoikisme yang dicetuskan Zeno. 

Ketika konsep itu sudah bisa kita implementasi secara total, maka kita akan mampu mengontrol kehidupan secara penuh untuk mengaktualisasikan eksistensi diri. 

Kita tidak akan diberdayakan oleh perasaan yang penuh misteri, dan tidak diperalat oleh dunia eksternal yang tidak pernah bisa kita kendarai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun