Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tanya Jawab di Ruang Kelabu

14 Juli 2017   16:12 Diperbarui: 27 Agustus 2017   21:35 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kemarin pukul tiga sore? Ya, saya membaca."

"Di awan."

"Saya tidak main-main."

"Sendiri."

"Mengapa membaca perlu kawan? Saya tidak perlu dipantau ketika sedang membaca."

"Di awan..."

"Mengapa tidak mungkin?"

"Pakai sayap, tentu saja."

"Tuan, Anda perlu lebih banyak berkawan dengan penulis."

"Tidak kenal. Wanita di seberang rumah selalu duduk di sisi jendela dan terlihat muram. Ia jarang keluar rumah dan sepertinya enggan disapa. Namun saat kematiannya diberitakan, saya sedang berada di atas awan."

"Namun bagaimana dengan alasan tukang taman yang sedang menyiram putri malu kala ia meninggal, sementara tak ada putri malu di halaman rumahnya? Atau alasan gadis sebelah rumah yang sedang berjemur di loteng, padahal saat itu hujan deras?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun