2. Sound of My Voice (2012)
Film yang satu ini merupakan karya indie. Seperti halnya film-film indie lainnya, film yang dibuat oleh Zal Batmanglij ini tidak memiliki ‘hollywood plot’ yang cenderung mudah ditebak. Menurut www.wikipedia.com, film ini bergenre psychological thriller, tetapi saya kurang setuju karena ada beberapa unsur lain seperti drama, time travel, dan okultisme. Namun jangan salah, film ini bukan film yang akan mendoktrin penonton untuk menjadi okult, melainkan menyuguhkan sisi-sisi yang berbeda serta masuk akal dari hal tersebut.
Naskah dalam film ini memliki kekuatan yang luar biasa. Bagaimana tidak, film ini mampu menggabungkan berbagai unsur, bahkan unsur-unsur yang sebenarnya berbeda 360 derajat tanpa cacat. Tentu saja, layaknya film indie yang berkualitas, film ini minim di budget dan kuat di plot. Sederhana namun memikat.
Seperti halnya American Psycho, film ini juga sangat open-ending. Rasanya seperti membaca buku serial “Pilih Sendiri Pertualanganmu” (yang sempat populer di akhir tahun 1970an hingga awal 2000an). Bedanya, serial “Pilih Sendiri Pertualanganmu” memiliki probabilitas yang terbatas. Sementara film ini sebaliknya. Tak heran film ini memenangkan sebuah penghargaan sebagai film terbaik di Strasbourg European Fantastic Film Festival. Bukan hanya itu, karena indie (dan underrated), tidak banyak penjelasan (explanation) mengenai makna ending mau pun teori yang tersebar di internet. Jadi… semoga berhasil! Hehe.
3. Parallels (2015)