Film ini berlatar belakang tahun 1988. Kala itu ada seorang dokter muda bernama Edward Newgate (Jim Strugess). Ia pergi ke sebuah rumah sakit jiwa di Inggris bernama Stonehearst Asylum untuk bekerja magang. Di sana, ia bertemu dengan seorang dokter senior bernama Dr. Lamb (Ben Kingsley) dan seorang pasien rumah sakit jiwa yang cantik bernama Eliza Graves (Kate Beckinsale). Saya pribadi selalu suka sekali dengan semua gaun-gaun cantik nan gothic yang dipakai Eliza.
Di rumah sakit jiwa itu, Edward mempelajari metode-metode pengobatan baru yang belum pernah ia temui sebelumnya dari Dr. Lamb. Namun lama-kelamaan, ia merasa pengobatan yang dilakukan oleh Dr. Lamb mulai di luar batas kewajaran. Bahkan, mulai banyak kejadian-kejadian aneh yang selanjutnya terjadi. Edward berusaha mencari tahu misteri apa yang tersimpan di baik kejadian-kejadian aneh di rumah sakit jiwa itu, hingga akhirnya ia sadar, tidak ada siapa pun di sana yang sanggup menolongnya dan ia harus berjuang sendiri.
3. Vanilla Sky (2001)
Ini film bergenre surealisme pertama yang saya tonton dan saya rasa keren sekali. Seperti halnya film-film berjenis mind bending lainnya, film ini juga mengandung banyak plot twist, namun mengingat ini adalah film surealisme, jadi ada beberapa interpretasi yang bisa didapatkan/ ditentukan sendiri oleh Kompasianer ketika tiba pada akhir film. Ada setidaknya lebih dari tiga interpretasi ending yang saya dapatkan ketika menonton film ini, namun mungkin Kompasianer bisa mendapatkan lebih dari itu. Hehe. Bahkan di Wikipedia, ada lima interpretasi endingnya. Wow! Oh ya, saya juga merasa film ini bisa jadi media edukasi buat Kompasianer yang masih bertanya-tanya sebenarnya genre surealisme itu seperti apa, karena memang tidak banyak film yang mengangkat genre ini. Aktris dan aktor yang memerankan film ini tidak main-main. Ada Tom Cruise, Penélope Cruz, dan Cameron Diaz.
Film ini diadaptasi dari sebuah film yang lebih lawas lagi berjudul Open Your Eyes (1997), di mana kalimat “open your eyes!” sendiri juga menjadi salah satu term paling penting dalam film Vanilla Sky.
Beberapa menit awal film ini sangat membosankan menurut saya, namun saya tetap meneruskan menonton karena label genre surealisme yang yang menjanjikan. Haha. Lama-kelamaan film ini menjadi semakin seru dan semakin membuat bertanya-tanya. Plot surealisme yang khas kental sekali dalam film ini, plot yang datar-datar-mulai tidak datar-aneh-aneh sekali-aneh sekali sampai tidak bisa dicerna lagi. Begitulah.
Vanilla Sky ini tampaknya merupakan salah satu film kesukaan saya sepanjang masa, juga merupakan salah satu alasan saya mengapa saya akhirnya memutuskan untuk masuk ke genre menulis saya saat ini, surealisme. Jadi, bisa dibilang film Vanilla Sky merupakan sebuah film yang memiliki “peran” cukup besar dalam hidup saya. Film ini semacam pintu yang kemudian mengantarkan saya ke dunia yang menghilangkan tembok pembatas antara dunia nyata dan halusinasi.
Trailer Vanilla Sky bisa ditonton di sini, ya!