Ada banyak hal yang saya suka dari film ini. Saya suka penggambaran nuansa tahun 1800an yang terasa sangat kental. Saya suka nuansa- nuansa “kegelapan” (yang estettik) disuguhkan dalam film ini, sehingga meski film ini diadaptasi dari kisah nyata, tetap tidak cenderung monoton. Saya suka cara Ricci memerankan Lizzie Borden yang bertingkah manipulatif. Saya suka plot yang disuguhkan juga karena tidak membosankan dan cenderung membuat saya sebagai penonton ikut bertanya- tanya apa yang akan terjadi kemudian.
Trailer Lizzie Borden Took an Ax dapat ditonton di sini, ya.
Plot
Lizzie Borden (Christina Ricci) adalah seorang guru sekolah minggu yang memiliki seorang ayah, Andrew Borden (Stephen McHattie) yang keras kepada dirinya dan seorang ibu tiri bernama Abby Borden (Sara Botsford) yang diam- diam ia benci.
Suatu kali, Lizzie berteriak histeris setelah melihat sang ayah yang sudah tidak bernyawa di atas sofa dengan wajah hancur. Lizzie sangat terpukul dan tampak sangat kebingungan dengan situasi yang dihadapinya.
Singkat cerita, para penegak hukum setempat datang ke rumah Lizzie untuk memeriksa kasus yang terjadi. Mereka sangat terkejut karena kemudian menemukan juga mayat ibu tiri Lizzie di kamarnya. Seiring waktu, penegak hukum mulai mencurigai Lizzie sebagai pelaku utama pembunuhan sang ayah dan ibu tirinya. Namun, pengacara Lizzie, Andrew Jennings (Billy Campbell) mencoba meyakinkan mereka bahwa seorang wanita tidak mungkin melakukan kejahatan sekeji itu.
Kemudian peradilan demi peradilan pun berlangsung, dan penonton dibuat bertanya- bertanya serta ikut “geger” menanti jawaban dari sang hakim.
4. Sweeney Todd: The Demon Barber of Fleet Street (2007)