Batam -- Indonesia, Sekelompok mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan S1 di Universitas Internasional Batam melakukan Social Experiment di depan publik untuk menguji tingkat kepedulian masyarakat terhadap Bullying & Hatespeech.
Bullying & Hatespeech sering dikenal dengan istilah pemalakan, pengucilan, dan intimidasi yang merugikan orang lain secara sadar dan tidak sadar, dilakukan secara berulang-ulang dengan penyalahgunaan kekuasaan secara sistematis.
Tingkat kepedulian di sini yang dimaksudkan ialah bersifat moralitas. Karena dengan adanya moral maka masyarakat pasti akan terdorong untuk lebih peduli terhadap situasi di lingkungan sekitarnya. Maka dari itu seharusnya ajaran tentang "Moralitas" perlu di tekankan sejak usia dini atau sejak tingkat pendidikan paling rendah ( dasar ) yaitu TK ( Taman Kanak-Kanak ).
Anda harus selalu ingat bahwa masalah ada pada mereka, bukan pada Anda. Kalau si pelaku sama sekali nggak belajar memperbaiki ucapannya, maka nggak perlu mendengarkan mereka lagi.
Begitu juga dengan solusi umum yang di tawarkan untuk menghadapi Bullying & Hatespeech ialah, penanaman moral dalam diri sendiri. Nilai moral yang harus diajarkan adalah nilai yang akan menjadi pedoman hidup bagi manusia yaitu agama. Â Didalam ajaran agama adalah mempercayai adanya Tuhan Yang Maha Esa serta mengamalkan ajaran Agama-Nya.Â
Nilai moral dalam menghargai dan menghormati sesama. Sebelum melakukan sebuah perbuatan tentu harus dipikirkan kembali apakah perbuatan ini menunjukkan sikap menghargai dan menghormati sesama.
Dengan adanya Social Experiment ini mahasiswa-mahasiswa disini mengharapkan timbulnya rasa kepedulian dan persamaan derajat dimasyarakat umum, tanpa melihat perbedaan. Jika ada tindakan kejahatan Bullying & Hatespeech, anda sebagai masyarakat langsung mengambil tindakan secara tegas atau memberi teguran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H