Vietnam menjadi negara terbaik di Asean dalam urusan memerangi covid-19. Hingga detik ini (05/04) tidak ada kasus kematian yang dilaporkan meski sudah 240 kasus yang dikonfirmasi. Vietnam juga mencatatkan sejarah hari ini dengan tidak ada penambahan kasus harian. Begitu juga dengan tingkat kesembuhan yang mencapai 37.5%.Â
Fakta ini menjadikan Vietnam sebagai negara dengan pertahanan terbaik menghadapi covid-19 padahal secara geografis Vietnam berbatasan langsung dengan China yang merupakan negara asal muasal virus ini.Â
Bandingkan dengan negara di ASEAN lainnya seperti Malaysia (3.662 kasus, 57 meninggal), Filipina (3.246 kasus, 152 meninggal), Indonesia (2.273 kasus, 198 meninggal), Thailand (2.169, 23 meninggal), Singapura (1.189 kasus, 6 meninggal).Â
Meski berstatus sebagai negara berkembang di ASEAN, faktanya Vietnam menjadi begitu perkasa dengan mengalahkan negara-negara yang mapan secara ekonomi maupun fasilitas kesehatan seperti Singapura, Thailand dan Malaysia serta Indonesia? Lalu, apa sih rahasianya?Â
Aksi Cepat TanggapÂ
Pada 1 Februari, Vietnam langsung memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran COVID-19 diantaranya dengan menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan Tahun Baru lunar.Â
Dua minggu kemudian, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu oleh kekhawatiran akan status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, Cina, tempat virus itu berasal.
Meningkatnya Kualitas Kesehatan
Sistem perawatan kesehatan negara ini juga membaik, dalam beberapa aspek. Ada sekitar 8 dokter per 10.000 orang di Vietnam. Italia dan Spanyol sama-sama memiliki 41 dokter per 10.000 orang, AS 26 orang, dan China 18 orang.
Langkah-langkah antisipasi sudah termasuk karantina wajib 14 hari untuk siapa pun yang tiba di Vietnam dan pembatalan semua penerbangan asing. Selain itu, Vietnam juga telah mengisolasi orang yang terinfeksi dan kemudian mulai melacak siapa pun orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien positif.Â
Menindak Tegas Penyebar Berita Hoax
Satu keputusan yang sederhana namun berdampak besar adalah dengan menindak tegas para pelaku yang menyebarkan berita hoax mengenai covid-19.
Siapa pun yang ditemukan berbagi berita palsu dan informasi yang salah tentang virus korona berisiko mendapat kunjungan dari polisi , dan sekitar 800 orang telah didenda sejauh ini.
Patut dicontoh oleh Negara lain termasuk Indonesia
Sebagai negara dengan partai tunggal dan didukung oleh layanan militer dan keamanan yang besar dan terorganisir dengan baik, Vietnam telah mampu membuat keputusan dengan cepat dan segera menetapkannya.Â
Ada juga budaya pengawasan yang kuat, dengan orang-orang diharapkan memberi tahu tetangga mereka jika mereka curiga ada orang dengan gejala menyerupai covid-19.
Bukan jenis pendekatan yang mungkin bekerja di masyarakat yang lebih terbuka. Tetapi dengan sumber daya klinis yang terbatas, Vietnam tampaknya berhasil mengendalikan Pandemi ini.Â
Inilah hal yang patut menjadi contoh oleh negara-negara lain di ASEAN.Â
Bagaimana Dengan Negara Lainnya di ASEAN?
Data : Negara ASEAN dengan 100+ kasusÂ
MalaysiaÂ
Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia ini merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak di ASEAN. Saat ini, Malaysia mencatatkan 3.662 kasus, 57 meninggal, 1.005 dinyatakan sembuh. Tingkat kematian sebesar 1.5% serta tingkat kesembuhan mencapai 27.4%
FilipinaÂ
Filipina mengisi posisi nomor dua di ASEAN dengan kasus terbanyak setelah Malaysia dengan total kasus mencapai 3.246 kasus, 152 meninggal dan 64 dinyatakan sembuh. Tingkat kematian sebesar 4.6% serta tingkat kesembuhan 1.94%.Â
3. Indonesia
Lonjakan kasus dalam seminggu terakhir membuat Indonesia melewati Thailand yang sempat mengisi posisi ketiga. Penambahan 181 kasus baru hari ini melewati kasus yang dimiliki oleh Negeri Gajah Putih, Thailand.Â
Saat ini sudah terdapat 2.273 kasus, 198 meninggal serta 164 dinyatakan sembuh. Adapun tingkat kesembuhan mencapai 7.21% serta tingkat kematian mencapai 8.71%. Indonesia merupakan negara di ASEAN dengan tingkat kematian tertinggi.
4. Thailand
Thailand yang berbatasan langsung dengan Vietnam sejauh ini mencatat 23 kematian COVID-19, tetapi mengalami peningkatan infeksi yang signifikan. Pada 05 april, Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengumumkan 102 kasus baru, sehingga totalnya menjadi 2.169 kasus. Tingkat kematian terbilang cukup rendah yakni 1.06% serta tingkat kesembuhan tertinggi dengan capaian 31%.
5. SingapuraÂ
Negara bekas jajahan Inggris ini berada di urutan kelima ASEAN dengan total kasus 1.189, 6 diantaranya meninggal dunia, serta 297 dinyatakan sembuh. Adapun tingkat kematian sebesar 0.5% serta tingkat kesembuhan mencapai 24.9%.Â
6. Brunei Darussalam
Negara yang berada di Pulai Kalimantan ini mencatatkan kasus lebih baik dibandingkan kelima negara yang sudah dibahas diatas. Hingga saat ini Brunai melaporkan jumlah kasus sebesar 135 kasus, 1 diantaranya meninggal dunia serta 73 sembuh. Tingkat kematian hanya 0.7% serta tingkat kesembuhan mencapai 54%.Â
Secara global, covid-19 sudah menyebar hingga ke 205 negara diseluruh dunia dengan total kasus mencapai 1.212.941, 65.600 dinyatakan meninggal dunia serta 253.552 dinyatakan sembuh. Adapun persentase kematian secara global sebesar 5.4% serta tingkat kesembuhan mencapai 20.9%.Â
Amerika Serikat merupakan negara dengan kasus terbanyak di dunia dengan total 311.637 kasus. Sementara itu Italia menjadi negara dengan tingkat kematian tertinggi di dunia dengan total 15.362 kasus dengan persentase kematian juga yang tertinggi 12.3%. Sedangkan China merupakan negara dengan tingkat kesembuhan terbaik di dunia dengan persentase mencapai 94.2%.
Sumber data : Worldometers (diakses pada pukul 7.20pm 05/04/20 (WITA)
KUPANG, 05/04/20
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H