Mohon tunggu...
Lius tedju
Lius tedju Mohon Tunggu... Editor - Admin

#YNWA

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Terpapar Corona Saat Bertugas, Dokter 26 Tahun Ini Meninggal Dunia

24 Maret 2020   09:47 Diperbarui: 24 Maret 2020   09:58 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Ghizer News/Andybiotech

"Dr Usama Riaz Shaheer terpapar virus corona ketika ia sedang memeriksa dan merawat beberapa peziarah yang terinfeksi virus Corona usai pulang dari Iraq dan Iran yang mana kedua negara tersebut diketahui mengalami dampak terparah di Asia akibat Corona selain China, Korea dan Jepang. Kurangnya alat pelindung diri ditengarai sebagai penyebab". 

Kematian dokter muda asal Pakistan ini menambah daftar panjang tenaga kesehatan yang menjadi korban akibat virus corona. Di Indonesia sendiri, 6 dokter dinyatakan meninggal dengan kasus yang sama. 

Padahal seharusnya tenaga kesehatan harus diberikan alat pelindung nomor satu karena merekalah orang pertama yang melakukan kontak dengan pasien

Dokter muda asal Pakistan bernama Dr. Usama Riaz Shaheed meninggal saat menjalankan tugas di negaranya. 

"Kita akan melihat lagi apa masalahnya, dan jika mereka [jamaah yang dikarantina] memerlukan perawatan lebih lanjut, mereka akan dialihkan ke DHQ atau rumah sakit kota, tetapi jika mereka dapat dirawat di sini, kami akan memberikan perawatan kepada mereka di sini."

Ini adalah kata-kata terakhir dari dokter muda Usama Riaz, yang terdengar dalam sebuah video yang direkam di pusat karantina di Sakwar, Gilgit - di mana ia akhirnya terpapar virus usai menerima jamaah yang kembali dari Iraq dan Iran. 

"Usama terus bertugas dan sayangnya tanpa alat pelindung yang tepat diperlukan untuk menangani pasien coronavirus," kata seorang dokter merujuk pada videonya di mana Riaz terlihat mengenakan topeng biasa.  Video itu kemudian beredar di media sosial menarik simpati untuk dokter muda.

Menurut saudaranya, Usama Riaz kembali ke rumah pada Jumat malam dari tugas dan pergi tidur.  

"Tapi dia tidak bisa bangun keesokan paginya," kata saudara itu, menambahkan dia dilarikan ke rumah sakit militer gabungan (CMH) dan kemudian rumah sakit markas besar distrik (DHQ) di mana mesin CT scan ditemukan rusak.  Para kerabat memohon untuk menerbangkannya ke Islamabad untuk perawatan tetapi itu juga tidak terjadi.

Usama Riaz yang berusia 26 tahun, yang merupakan penduduk kota Chilas, Pakistan,  kemudian memakai ventilator di DHQ Gilgit, tempat ia tinggal selama tiga hari berikutnya sebelum meninggal pada hari Minggu.

 "Ini adalah tragedi nasional dan kami akan memberinya status pahlawan nasional," kata Ketua Menteri Hafeezur Rehman kepada The Express Tribune.

"Dia adalah pertahanan garis depan kita dan kita menghormati pengorbanannya."

Kematian dari dokter muda ini merupakan yang ke-5di Pakistan secara total dari 875 kasus positif.

 Mehtabur Rehman, seorang jurnalis lokal, yang mengunjungi pusat karantina mengatakan, "Saya mengunjungi pusat di mana Usama diasingkan dan mendapati situasinya menyedihkan".

Kurangnya Alat Pelindung Diri

Asosiasi Medis Pakistan Gilgit-Baltistan (PMA G-B) bereaksi terhadap kematian Riaz dan menuduh pemerintah menunjukkan kelalaian terhadap masalah asli para dokter.

"Dr Riaz terpapar  COVID-19 karena kelalaian pemerintah dan departemen kesehatannya," kata Presiden PMA G-B, Dr Zulfiqar Ali saat berbicara dalam konferensi pers di Gilgit.

Hal ini diketahui dari seorang wartawan yang mengunjungi pusat karantina. Di sana dia menemukan bahwa alat pelindung diri dari virus Corona sangat kurang dan tidak memadai.

Sudah Seharusnya Mendapatkan Perhatian Serius Dari Pemerintah

Kematian dokter muda asal Pakistan ini menambah daftar panjang tenaga kesehatan yang menjadi korban akibat virus corona. Di Indonesia sendiri, 6 dokter dinyatakan meninggal dengan kasus yang sama. 

Di China,  sebanyak 230 orang dari empat ribu petugas medis di RS Pusat Wuhan dinyatakan terinfeksi Covid-19. Itu baru di daerah Wuhan, bagaimana di daerah lainnya di China? Belum lagi di negara-negara dengan kasus terbanyak seperti Italia, Spanyol, Jerman dan Inggris?

Dengan terus bertambahnya kasus setiap hari maka resiko tenaga kesehatan untuk terpapar juga akan semakin besar. Hingga berita ini dipublikasikan, sudah 196 negara di seluruh dunia yang terpapar virus Corona dengan 378.842 total kasus, 16.510 meninggal dunia 102.064 dinyatakan sembuh. 

Yang menjadi pertanyaan besar, apakah mereka sudah dibekali dengan alat pelindung nomor 1?  

Belajar dari kasus kematian dokter muda di Pakistan, sudah seharusnya para tenaga kesehatan mendapatkan apresiasi lebih dari pemerintah dengan mendukung segala kebutuhan khususnya dalam proteksi diri dari virus karena merekalah orang pertama yang melakukan kontak langsung dengan pasien virus Corona. [SM/tribun express, Pakistan]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun