Mohon tunggu...
Abd Hafid
Abd Hafid Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Ibnu Sina Batam & STAI Ibnu Sina Batam

Doktor Pendidikan Agama Islam UIN Jakarta, Mahasiswa Manajemen SDM S3-UNJ tahun 2015 dengan status candidat Doktor 2018. Dosen Tetap STAI Ibnu Sina Batam

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mahasiswa dan Pelajar, Peranannya dalam Menjaga Kamtibmas

30 September 2019   11:33 Diperbarui: 30 September 2019   12:31 1253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi by chalid

Oleh: Dr. (C). Abd. Hafid, S.Ag.,M.Pd

 

"Demontrasi itu baik, 

namun menjadi tidak baik jika membuat masyarakat resah dan 

menggangu Keamanan dan ketertiban masyarakat. 

Jika ini terjadi maka sebaiknya demo itu tidak penting"

=======================================================

Tulisan ini berawal dari keresahan yang dirasakan oleh penulis terhadap fenomena demontrasi akhir-akhir ini yang bukan saja dilakukan oleh mahasiswa namun juga oleh pelajar. Kekuatiran yang amat mendalam jika kaum pelajar yang mestinya fokus belajar di sekolah namun ia justru meninggalkan sekolah lalu "ikut-ikutan" berunjuk rasa di jalanan. 

Terlebih lagi jika yang mereka suarakan adalah isu-isu yang belum sampai ke pemikiran mereka sebagai anak pelajar misalnya tentang RUU yang saat ini menjadi issu nasional. Tentu ini merupakan fenomena baru sejak reformasi berjalan dari tahun 1998 hingga sekarang. 

Tak sedikit orang tua siswa bahkan masyarakat umum tak terkecuali penulis sendiri merasa resah dan menyesalkan terjadinya demo yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa dan pelajar yang cenderung anarkis dan merusak fasilitas umum dan pemerintah. 

Karena keresahan yang dirasakan oleh penulis  inilah maka memacu saya untuk menjelaskan bagaimana peran pelajar dan mahasiwa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat.

Arti Pelajar dan Mahasiswa

Secara umum pelajar atau peserta didik merupakan anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. 

Menurut J.J Rousseau anak adalah seseorang dengan dunianya sendiri dan bukan miniatur atau boneka milik orang dewasa. Sedangkan Maslow menganggap setiap anak memiliki kebutuhan biologi, kasih sayang, rasa aman, realisasi dan harga diri. 

Di sebut pelajar karena mereka adalah kelompok orang-orang yang ikut serta dalam proses belajar. Oleh Nasution mengatakan belajar merupakan kegiatan mengumpulkan dan menambah sejumlah ilmu dan pengetahuan. Sehingga seseorang patut disebut pelajar karena tugasnya belajar mengumpulkan berbagai ilmu pengetahuan di sekolah.

Ada pun mahasiswa, secara umum mengandung arti seseorang yang belajar di perguruan tinggi. Pada sisi lain, mahasiswa sering diaertikan sebagai status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi baik di universitas, institut maupun akademi yang diharapkan dapat menjadi calon-calon intelektual.  

Baik pelajar maupun mahasiswa merupakan aset yang penting bagi sebuah negara sebab keduanya merupakan generasi yang harus dikembangkan untuk memajukan agama dan bangsa. 

Pelajar terlebih mahasiswa merupakan bagian dari masyarakat yang terpelajar yang memiliki kecerdasan intelektual, berakhlak baik dan berperilaku santun, menghargai dan menghormati orang lain. 

Sebaliknya jika pelajar dan mahasiswa tidak mampu menempatkan dirinya sebagai kelompok intelektual di tengah-tengah masyarakat, tidak mampu memberi contoh perilaku yang baik pada orang lain maka itu pertanda telah hilangnya nilai-nilai pendidikan yang ada dalam dirinya. 

Seorang pelajar dan mahasiswa seyogyanya harus mampu mengimplementasikan dirinya dalam bentuk perilaku yang baik. Pendidikan itu sendiri adalah sebuah proses untuk memanusiakan manusia, sehingga mampu melahirkan manusia-manusia yang baik. 

Berbeda dengan belajar, kalau belajar bertujuan agar anak menjadi pintar, maka pendidikan bertujuan menjadikan manusia yang baik, yang berguna bagi dirinya, keluarganya, dan lingkungan masyarakatnya. Oleh karena itu dalam menciptakan rasa aman dan nyaman di dalam masyarakat merupakan tugas dan kewajiban semua pihak tak terkecuali dengan kelompok pelajar dan mahasiswa.

Peranan dan Tanggung Jawab Sosial Mahasiswa  

Sebagaimana dikatakan bahwa mahasiswa adalah kelompok akademis yang memiliki tempat tersendiri di tengah masyarakat karena ia memiliki potensi serta kelebihan yang tentu tidak bisa disamakan dengan masyarakat pada umumnya khususnya dalam perjuangan dan kontribusinya terhadap bangsa dan negara. 

Di samping itu mahasiswa juga termasuk golongan yang memiliki sifat idealisme dan keyakinan serta pemikiran yang belum banyak dipengaruhi oleh hal-hal yang berbau partai politik, organisasi masyarakat dan lain sebagainya. Beberapa peran sosial mahasiswa di masyarakat antara lain:

Mahasiswa sebagai kontrol sosial (social control)

Sebagai kelompok yang diposisikan sebagai kaum intelektual, maka mahasiswa dalam hubungannya dengan pemerintah dan masyarakat bertindak sebagai pengawas segala hal mengenai fungsi partai politik dan pemerintah dalam hal pengambilan keputusan serta pembuatan kebijakan yang dapat berdampak langsung pada masyarakat.

Mahasiswa Sebagai Aspirator masyarakat kepada pemerintah 

Dalam fungsinya sebagai social control, mahasiswa mencermati dan menganalisa secara komprehensif realitas sosial kemasyarakatn secara tepat kemudian menyampaikannya secara santun dan bermartabat kepada pihak terkait seperti lembaga DPR/DPRD untuk di bahas secara bersama-sama untuk melahirkan solusi yang tepat juga. 

Dalam menyampaikan aspirasi tersebut bisa dilakukan dengan cara dialog baik secara tertutup maupun terbuka. Adapun penyampaian aspirasi dengan jalan  unjuk rasa (demo) tentulah pilihan terakhir. 

Itu pun pelaksanaannya harus secara damai dan santun tidak dengan anarkis yang berpotensi rusuh. Sebab  mahasiswa juga memiliki tanggung jawab sosial dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

Mahasiswa Sebagai Katalisator (penghubung) Pemerintah

Peran penghubung disini adalah dimana mahasiswa menjadi penyambung lidah ke masyarakat atas segala kebijakan-kebijakan pemerintah kepada masyarakat luas. Seringkali kebijakan pemerintah disalah-artikan oleh segelintir masyarakat karena ketidaktahuannya. 

Maka dengan adanya peran mahasiswa yang dapat membantu pemerintah dalam mensosialisasikan kebijakan tersebut sehingga masyarakat dapat menerima informasi yang benar dan tepat.

Mencermati peran sosial mahasiswa dan pelajar sebagaimana diuraikan di atas, maka dapat dikatakan bahwa mahasiswa dan pelajar sesungguhnya jika ia mampu memposisikan dirinya sebagai kelompok terpelajar, akademis dan intelektual di tengah-tengah masyarakat maka dapat memberi kontribusi positif dalam pembangunan daerah. 

Berkaitan dengan aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia belakangan ini, penulis ingin memberi saran untuk para pelajar dan mahasiswa yakni:

  • Untuk pelajar, tugas pokok anda adalah belajar dengan sebaik-baiknya. Jangan mau diperalat oleh kelompok mana pun untuk mencapai kepentingannya. 

  • Melakukan demonstrasi di jalan sangat rentang disusupi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab yang ingin membuat suasana keamanan dan ketertiban masyarakat terganggu. 

  • Jika keamanan dan ketertiban masyarakat tidak kondusif maka bukan hanya kaum pelajar yang terganggu tapi semua pihak termasuk masyarakat dari kalangan bawah ikut terganggu. 

  • Kalian para pelajar, selama ini anda bukan hanya diajari oleh guru di sekolah, tapi juga anda dididik agar menjadi manusia yang berakhlak baik, baik pada sesama manusia pada lingkungan maupun pada Tuhan Yang Maha Pencipta.

  • Untuk Mahasiswa, penulis adalah mantan aktivis sejak tahun 1992 hingga 2002. Selama 10 tahun bergelut dengan aksi-aksi unjuk rasa yang kala itu menentang kebijakan pemerintah yang tidak pro rakyat. Kami berjuang untuk kemaslahatan rakyat banyak, perjuangan kami murni dan tidak ditunggangi oleh kepentingan kelompok tertentu. 

  • Salah satu hasilnya adalah lahirnya rezim reformasi sebagaimana kita nikmati sekarang ini. Namun, saya mencermati aksi unjuk rasa yang belakangan dilakukan oleh adik-adik mahasiswa sangat rentang dengan potensi disusupi masuknya kelompok provokator yang memiliki tujuan yang berbeda dengan tujuan aksi mahasiswa itu sendiri. 

  • Dapat dilihat diberbagai daerah, ada anarkisme, perusakan fasilitas pemerintah, perusakan fasilitas publik hingga memakan korban jiwa. Karena itu, hentikanlah dulu...kembali perkaya diri dengan belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan hingga akhirnya kelak adik-adik mahasiswa menjadi orang yang berguna bagi bangsa dan negara serta agama.*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun