Mohon tunggu...
Kusuma Wardhani
Kusuma Wardhani Mohon Tunggu... Konsultan - longlife learner

longlife learner http://littlenoona.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mereka yang Menanti Keajaiban

13 Maret 2012   13:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:07 713
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita, yang sedang di depan laptop atau komputer dan sedang membaca notes ini mungkin tidak menyadari bahwa di luar sana banyak sekali orang-orang yang menanti datangnya keajaiban. Keajaiban hanyalah milik Allah dan keajaiban hanya bisa diminta dengan DOA.

:: Ada seorang kerabat yang sedang mengalami gagal ginjal. Beliau saat ini sedang dirawat di Ruang Isolasi sebuah Rumah Sakit. Belum bisa bergerak banyak, dan belum sepenuhnya sadar. Ikhtiar sudah maksimal dilakukan dengan memberikan pelayanan dan perawatan yang paling baik. Tidak ada yang lebih diharapkan selain datangnya sebuah keajaiban melalui doa-doa keluarga dan teman-teman yang datang mengunjungi.

::NabiIbrahim hingga usia yang cukup renta tidak juga kunjung memiliki keturunan. Beliau dan sekeluarga tak hentinya berikhtiar dan berdoa. Memohon keturunan yang baik, menanti datangnya keajaiban sehingga bisa meneruskan perjuangan menegakkan panji Islam. Doa Nabi Ibrahim dan keluarga pun terkabul, tidak hanya sekedar memiliki keturunan, Ismail dan Ishak telah menjadi keturunan Nabi Ibrahim yang memegang kunci penting sampainya Islam kepada kita. Sama halnya dengan Nabi Zakaria.

::Di sudut-sudut kota banyak orang-orang yang di siang hari bekerja keras membanting tulang demi hidup, rupiah demi rupiah mereka kumpulkan. Dan di malam hari, mereka meminta keajaiban pada Allah, semoga hari esok lebih baik dari hari itu.

Masih banyak lagi, crita-cerita orang-orang yang menanti keajaiban. Mereka tidak hanya menanti dengan harapan kosong, tapi mereka menanti dengan penuh harap, melalui doa-doa mereka di malam dimana semua orang tidur nyenyak dalam buaian mimpi. Dan mungkin mereka juga berharap pada DOA DOA KITA. Maka selipkanlah sedikit saja, doa untuk mereka yang menanti keajaiban, karena bisa jadi doa kita menjadi salah satu penghantar datangnya keajaiban. Jangan lupa ya, selipkan doa.....meskipun sedikit saja.....untuk mereka, yang menanti keajaiban.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun