Mereka memeluku erat-erat. Setelah itu berlari kecil keluar sambil tersenyum. Bahkan salah satunya sempat naik kekursiku dan mengecup pipiku.
Aku menahan air mataku. Ketika mereka berlalu, tanpa pikir panjang aku langsung merobek amplopku. Aku menanggis tertahan. Bukan tanggis keluhan, tetapi tanggisan bahagia.
Ternyata, Tuhan tahu kapan memberikan jawaban-Nya. Dan jawaban itu sangat menguatkan hatiku. Dan aku tahu, inilah hadiah terindah dari Tuhan untukku.
Kadang, badai yg terlalu lama dan telah mencapai puncaknya membuat kita menyerah dan hendak pergi. Padahal, pada saat yg sama Tuhan telah mempersiapkan pelangi terindah-Nya.
:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H