Mohon tunggu...
Little Garden
Little Garden Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Overwatering" pada Sukulen

5 Januari 2018   07:42 Diperbarui: 5 Januari 2018   08:17 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang pernah melakukan ini? 

Baik sengaja atau tidak, penyiraman berlebih pada sukulen dapat menimbulkan pembusukan. 

Overwatering terjadi umumnya karena pemilik sukulen terlalu sering melakukan penyiraman. Berbeda pada tanaman pada umumnya, sukulen mempunyai jaringan khusus yang dapat menyimpan cadangan air. Ketika jaringan ada tubuh sukulen sudah penuh dengan air dan penyiraman masih dilakukan/media belum kering, akar sukulen tidak bisa menyerap air lagi. Air disekitar akar yang tidak terserap akan membuat akar menjadi lembab dan mengakibatkan pembusukan pada akar. Pembusukan ini kemudian merambat pada bagian sukulen yang lainnya.

Terkadang, overwatering bisa terjadi tanpa sengaja. Misalnya ketika menjemur di teras lalu ternyata hujan. Ketika terjadi hal seperti ini, kecepatan mengeringnya media di dalam pot sangat tergantung pada jenis pot. Ada atau tidaknya lubang drainase, atau potnya bersifat porous atau tidak. Pot jenis gerabah akan lebih kering lebih cepat dari pada pot kayu atau keramik meski semuanya memiliki lubang drainase. Pembahasan lebih lengkap akan diulas di artikel khusus tentang pot.

Lalu, jika terlanjur overwatering bagaimana?

Jika tidak sengaja menyiram terlalu banyak atau kehujanan, sebaiknya lekas dijemur sebelum akar sukulen mulai membusuk. Tetapi jika hari sedang mendung dan tidak yakin media tanamnya akan bisa kering sebelum terjadi pembusukan sebaiknya sukulen dikeluarkan dari pot. Sukulen beserta media diangin-anginkan dan setelah kering bisa ditanam kembali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun