Mohon tunggu...
Little Garden
Little Garden Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Media Tanam untuk Sukulen

3 Januari 2018   10:34 Diperbarui: 3 Januari 2018   11:01 6826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sukulen didefinisikan sebagai kelompok tanaman yang memiliki jaringan yang dapat menyimpan air sehingga bagian daun atau batangnya mengalami penebalan. Penyimpanan air pada tubuh sukulen membuat sukulen dapat bertahan lebih lama dalam kondisi kekeringan. Keunikan yang dimiliki sukulen ini tentu harus didukung dengan pot dan media tanam yang sesuai.

Pada artikel kali ini, Little garden akan membahas soal media tanam yang bisa digunakan untuk sukulen. Sebenarnya tidak ada media yang bisa dibilang paling bagus, semuanya relatif. Banyak faktor yang mempengaruhi komposisi media tanam. Komposisi yang baik di suatu daerah bisa jadi tidak cocok untuk daerah yang lain.

Lalu, media tanam apa yang cocok untuk sukulen?

Media tanam yang paling baik adalah media tanam yang paling cepat mengalirkan air (air tidak berdiam di media tanah) dan tidak menyimpan air dalam waktu yang lama. Komposisinya bermacam-macam. Ada yang menggunakan, pasir malang, pasir biasa, sekam (biasa/bakar), pasir, pupuk dan lain sebagainya. Semua kembali pada masing-masing hobiis.

Apa yang dipakai oleh Little Garden?

Media yang dipakai Little Garden sama dengan yang digunakan beberapa petani kaktus di Lembang.

Pupuk kandang                :               Pasir kasar         :               sekam biasa

1                              :                               2              :               2

Untuk sukulen jenis kaktus (uda tahu kan bedanya jenis sukulen dan kaktus? Hayoo baca lagi artikel sebelumnya), biasanya persentase sekam dikurangi dan pasirnya ditambah. Sekam dapat menahan air lebih lama dari pasir sehingga cocok diberikan dalam porsi yang lebih banyak untuk sukulen selain kaktus yang relatif lebih banyak membutuhkan air.

Penggunaan media lain seperti cocopeat dan pasir malang tentu sah-sah saja. Pasir malang harganya relatif lebih mahal, jadi jarang ada petani yang menggunakannya kecuali untuk pembibitan jenis kaktus/sukulen impor. Penggunaaan pasir malang memberikan hasil yang lebih baik. (Harga sesuai dengan hasil).

Untuk penggunaan cocopeat sebenarnya masih jadi bahan diskusi. Ada yang bilang bagus untuk pertumbuhan ada yang bilang jelek karena cocopeat cenderung panas sehingga tidak bagus untuk akar. Semua kembali lagi pada selera masing-masing.

Namun, basic rulenya sama.

"Pilih media yang tidak membiarkan akar sukulen basah dalam waktu yang lama"

sumber 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun