Mohon tunggu...
Little Garden
Little Garden Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teknik Memperbanyak Kaktus dengan Grafting

22 Desember 2017   08:07 Diperbarui: 22 Desember 2017   10:22 2771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Grafting atau penyambungan adalah proses penggabungan dua jenis kaktus atau lebih untuk memperoleh tanaman baru. Ada beberapa jenis Grafting, diantaranya adalah teknik Sambung Rata (Flat Grafting), Sambung Celah (Cleft Grafting) dan Sambung Samping (Side Grafting). Pada artikel ini yang dibahas terbatas pada teknik Grafting yang paling umum untuk dilakukan yaitu Sambung rata.

KaktusGrafting terdiri dari dua bagian, yaitu bagian bawah (stem) dan bagian atas (entres, scion). Kaktus bagian bawah biasanya berbentuk batang berwarna hijau, kebanyakan berasal dari Hylocereus undatus atau sejenis batang pohon buah naga. Bagian dipilih kaktus jenis lain yang bentuk dan warnanya unik/mencolok seperti Gymnocalycium mihanovichii, Cereus tetragonus, Notocactus magnificus, Chamaecereus silvestrii dll.

Kenapa harus Grafting?

Dari segi estetika, hasil Grafting pada kaktus terlihat lebih mencolok. Ada kesan elegan dan rapi, sehingga kaktusGrafting sering digunakan sebagai hiasan dan souvenir. Biasanya lekat dengan kesan 'mini' dan 'cantik'. Selain itu, kebanyakan petani kaktus melakukan Grafting bukan karena estetika semata, namun proses Grafting bisa mempercepat laju pertumbuhan pada kaktus yang disambung.

Kaktus bagian atas dipilih dari tunas kaktus indukan. Tunas baru yang sudah cukup besar dipotong lalu ditempel pada stem. Laju pertumbuhan tunas yang ditempel pada stem lebih cepat dibanding tunas yang dibiarkan menempel pada indukan. Hal ini terjadi karena tunas menumpang hidup pada stem yang pertumbuhannya relatif cepat. Sebagian petani sengaja memisahkan tunas dari indukan lalu disambung pada stem untuk mempercepat pertumbuhan tunas. Setelah tunas yang tumbuh dirasa sudah cukup besar, adakalanya petani memutuskan untuk kembali memisahkan tunas dan stemnya lalu membiarkan tunas yang sudah besar untuk mempunyai sistem akar mandiri.

Bagi para kolektor, kaktus yang memiliki akar mandiri dianggap lebih bernilai dari kaktus hasil Grafting. Meskipun terlihat menarik dan memiliki laju pertumbuhan yang cepat, kaktus hasil Grafting cenderung rentan terhadap berbagai serangan hama dan penyakit. Karena berasal dari dua jenis kaktus, hasil Grafting rentan terhadap hama dan penyakit yang bisa menyerang kaktus scion dan stem. Terkadang scionnya tumbuh subur, namun stemnya bermasalah, atau sebaliknya stemnya tumbuh kuat dan sehat tapi bagian stemnya tidak bisa bertahan. Kematian pada kaktusGrafting bisa disebabkan oleh faktor kelalaian ketika proses Grafting, bisa juga karena mendapat serangan hama dan penyakit.

sumber:

http://littlegarden.web.id/post/168733359572/grafting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun