Mohon tunggu...
Diva
Diva Mohon Tunggu... -

'Language is the foundation of civilization. It is the glue that holds a people together. It is the first weapon drawn in a conflict.' - Ian Donnelly

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Obsessive Compulsive Disorder: Pikiran Repetitif yang Selalu Menghantui

22 Maret 2019   20:11 Diperbarui: 22 Maret 2019   20:26 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.altamirarecovery.com

Selamat datang dalam dunia saya, dimana kepungan mental disorder sangat menghantui saya. Saya  pikir saya gila karena kekacauan  yang terjadi dalam otak kesayangan saya. Namun, saya tak ingin disebut gila karena saya terlalu waras untuk itu tetapi untuk ukuran orang normal, saya memang cukup gila.

Saya seorang manusia biasa yang diberkahi sebuah otak yang sangat sensitif.  Saya didiagnosa dengan Obsessive Compulsive Disorder (OCD)  karena kebiasan saya yang selalu mengulang apa yang saya lakukan. Parahnya, saya selalu mengunci pintu berulang-ulang, mengecek gas, keran, dan AC hingga hati saya  merasa tenang. Jika, anda belum mengetahui apa itu OCD, anda bisa mencarinya di Google karena Google sudah seperti perpustakaan berjalan untukku meskipun memang anda harus mensortir sumber-sumber pengetahuan itu. Namun, kesakitan mental saya tidak sesederhana itu, saya pun memiliki fobia lain yang selalu menghantui saya. I also have a social anxiety disorder. 

Namun, kita perkecil topik kita kali ini tentang Obsessive Compulsive Disorder, untuk Anda yang tidak mengalaminya mungkin Anda pikir ini hanya sebuah penyakit mental biasa. Namun, bagi saya hal ini sangat menyiksa. Bagaimana tidak, saya harus mengulang-ulang mengunci pintu hingga pintu rumah saya hampir rusak. Saya tak bisa pulang kantor dengan cepat karena saya masih  dengan AC yang masih menyala. Entah kenapa, meski saya berusaha untuk fokus dengan apa yang saya lakukan tetapi tetap saja saya harus menatap AC itu hingga bermenit-menit sampai hati saya mengatakan bahwa "Anda bisa pulang sekarang"

Menurut beberapa sumber yang saya baca Obsessive Compulsive Disorder (OCD) adalah salah satu gangguan kecemasan dimana penderita nya memiliki pikiran yang tidak masuk akal (obsessive) yang akan menimbulkan perilaku yang berulang-ulang (compulsive).

Kejadian ini akan sangat menganggu para penderitanya seperti yang saya alami. Pikiran mengganggu yang menimbulkan perilaku kompulsif  itu antara lain :

  • Kecemasan akan kontaminasi dari kuman sehingga penderrita akan mencuci tangan berulang-ulang. Sebagai contoh, Anda dapat melihat dalam drama Korea While You Were Sleeping dimana salah satu tokohnya akan mencuci tangan berulang kali setelah berjabat tangan dengan oang lain hingga tangannya terluka.
  • Keinginan yang besar untuk mengurutkan barang dengan urutan tertentu dan tidak nyaman jika hal tersebut tidak dilakukan. Selain itu, pikiran negatif akan kejadian buruk yang bisa terjadi jika penderita tidak mengurutkan barang tersebut  sehingga penderita akan menyusun barang sesuai dengan ukuran ataupun warna dan sebagainya. Sebagai contoh dalam film Five Feet Apart ketika tokoh utamanya menyusun semua kotak obat berdasarkan warnanya.
  • Kecemasan akan terjadi kejadian buruk sehingga penderita akan mengecek segala sesuatu berulang-ulang.
  • Sesuai dengan yang saya alami, kebiasaan saya menghitung ini berkaitan dengan perilaku kompulsif saya ketika saya berulang-ulang mengecek sesuatu. Saya selalu menyebutkan angka-angka tertentu hingga kecemasan saya berkurang. Mungkin bisa juga disebut dengan ritual, jika penderita telah menghitung sampai agka tertentu, mereka akan merasa tenang.

www.spring.org.uk
www.spring.org.uk
Penyebab OCD

Penyebab perilaku Obsessive Copulsive Disorder masih belum ditemukan dengan pasti. Beberapa sumber pun menyebutkan bahwa kemungkinan ada bagian otak yang terganggu namun hal ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Hal yang meungkin juga menjadi penyebab antar lain adalah mengalami trauma kejadian masa lalu, stress, depresi dan riwayat keluarga yang memiliki perilaku yang sama.

Pengobatan OCD

Dalam beberapa sumber dikatakan bahwa untuk mengobati OCD dalam dilakukan dengan terapi perilaku yang akan mengurangi kecemasan penderitanya. Juga dengan obat-obatan seperti antidepresann yang diresepkan oleh dokter.

Pengaruh OCD 

Pengaruh OCD pada hidup saya sangat besar apalagi dalam pekerjaan saya. Saya selalu memastikan jawaban dari seseorang jika saya ditugaskan untuk menyusun sebuah pertemuan. Saya pun harus mengecek berkali-kali nomor telepon, nomor rekening karena saya takut disalahkan dan beberapa kejadian yang saya sudah sebutkan diatas.  Mungkin memang benar, bahwa kecemasan lah yang membuat kacau balau hidup saya sehingga saya harus mengalami hal ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun