Kalaitu suatu pagidi hari sabtu
Kulirik jam menunjukkanpukul tujuh
Waktu terakhir kali kita menabung rindu
Hingga saat ini aku duduk disela angin malam
Rindu kian mendalam
Auramu tak mampu lagi kutepis
Nafasku kian kembang kempis
Menghadapi kangen yang terlampausadis
Hingga malam-malam yang terasa bengis
Dibabat habis oleh isakan tangis
Lelaki berparas manis ..
Kini saatnya aku mengaku
Aku rindu pada tatapan tajam semisal sembilu
catatan :
Dibuat pada sebuah malam disudut pelataran panggung teater
Sepoi angin menghantarkan rinduku pada ujung palung
Merajut memori tentang kisahku dan lelaki rambut keriting.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H