Mohon tunggu...
Muhammad NaufalFadilah
Muhammad NaufalFadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Sejarah UPI

Saya adalah Mahasiswa Pendidikan Sejarah UPI.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Adu Prestasi ala Peserta Didik SMP Negeri 3 Cimahi

21 September 2021   20:15 Diperbarui: 26 September 2021   12:17 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan KSN IPS tingkat kota Cimahi di SMP Negeri 3 Cimahi

KOMPETISI SAINS NASIONAL (KSN) 2021

Ajang Adu Prestasi Peserta Didik SMP Se-Kota Cimahi

Kompetisi Sains Nasional (KSN) atau yang sebelumnya dikenal sebagai Olimpiade Sains Nasional (OSN) merupakan kompetisi berbasis mata pelajaran yang diselenggarakan sejak bangku Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Kegiatan ini berlangsung melalui beberapa tahapan, mulai dari tahapan sekolah, kota/kabupaten, provinsi hingga nasional. 

Setiap jenjang pendidikan memiliki mata pelajaran berbeda yang diperlombakan. Jenjang SD hanya mengadakan dua mata pelajaran, yaitu matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Adapun pada tingkat SMP terdapat tambahan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). 

Pada tingkat SMA yang memiliki tingkatan materi yang lebih luas dan dalam terdapat mata pelajaran yang lebih beragam untuk diperlombakan, meliputi mata pelajaran matematika, fisika, kimia, biologi, informatika, astronomi, ekonomi, kebumian, dan geografi. Bersama dengan kegiatan perlombaan-perlombaan lainnya, kegiatan KSN ini diadakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. 

Tentu saja tanpa mengenyampingkan kompetisi lainnya, KSN merupakan kompetisi tertinggi yang diadakan resmi oleh pemerintah dalam bidang mata pelajaran dan menjadi ajang adu prestasi bagi seluruh peserta didik di tingkat SD hingga SMA di seluruh Indonesia. 

Oleh karena itu, setiap sekolah mempersiapkan KSN dengan matang bahkan tak sedikit sekolah yang rela menggelontorkan dana besar untuk mempersiapkan para peserta didik yang hendak berlomba dalam kompetisi ini, termasuk oleh SMP Negeri 3 Cimahi.

Pengalaman unik dan berharga dialami oleh penulis ketika menjalani kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di SMP Negeri 3 Cimahi. Kegiatan KKN yang diadakan sejak 26 Agustus hingga 26 September 2021 ini ternyata bersamaan dengan persiapan kegiatan KSN tingkat Kota Cimahi yang akan diselenggarakan pada tanggal 14 September 2021. 

Alhasil penulis dengan rekan saya, bernama Azura Firdaus diminta oleh guru mitra untuk membantu persiapan kegiatan KSN tersebut. 

Meskipun kami rasa membimbing kegiatan KSN merupakan sebuah tanggung jawab yang besar dan di luar kemampuan kami sebagai mahasiswa KKN yang berlatar belakang Pendidikan Sejarah, kami berupaya untuk membantu guru mitra semampu kami. Sebelum kegiatan pendampingan dilakukan pada tanggal 13 September 2021, kami berupaya untuk mendalami materi yang telah lama tidak kami sentuh. 

Mata pelajaran IPS secara keseluruhan tidak penulis pelajari kembali setelah lulus dari bangku SMP terlebih penulis mengambil peminatan IPA ketika penulis menempuh jenjang pendidikan SMA. Adapun rekan saya yang berlatar belakang peminatan IPS di bangku SMA memiliki ingatan yang lebih hangat tentang materi-materi IPS.

Dengan dasar materi SMP IPS yang telah lama tidak dijamah oleh penulis dan juga materi perkuliahan yang hanya menyinggung sedikit materi rumpun ilmu-ilmu sosial, penulis mencoba mencari soal-soal tipe KSN beberapa tahun sebelumnya. 

Selain itu, penulis pun berupaya untuk membaca buku-buku IPS tingkat SMP untuk mengetahui secara umum materi IPS pada tingkat SMP. Penulis juga berusaha untuk memahami petunjuk teknis dan silabus dari pelaksanaan KSN SMP 2021 pada mata pelajaran IPS.

Dengan memperhatikan silabus dan juga keluasan materi IPS SMP, maka kami berhasil menyusun 45 soal pilihan ganda dan 4 soal esay sebagai perwakilan empat bidang keilmuan penyusun IPS terpadu SMP, yaitu ekonomi, sejarah, geografi, dan sosiologi.

Tiba saat persiapan terakhir pada tanggal 13 September 2021 atau H-1 dari pelaksanaan kegiatan KSN, kami mendampingi tiga orang peserta didik yang mengikuti kegiatan pada esok hari. 

Kegiatan pembelajaran dibuka dengan sesi diskusi ringan untuk mengenal lebih lanjut potensi dan karakter peserta didik serta untuk menghilangkan ketegangan dari peserta didik itu sendiri terlebih kegiatan akan berlangsung pada esok hari. Menariknya dari tiga orang peserta didik tersebut, hanya satu orang saja yang sangat antusias dalam pelaksanaan kegiatan KSN ini, bahkan mereka belum mengetahui teknis perlombaan yang akan dilaksanakan pada keesokan hari.

Dengan sedikit motivasi dari guru mitra dan juga kami sebagai pendamping, peserta didik dapat diarahkan untuk dapat mulai semangat kembali dalam pelaksanaan kegiatan KSN ini. 

Sesi tanya jawab mengenai materi pun dimulai dengan membahas soal-soal simulasi yang belum dipahami peserta didik. Secara pribadi, jujur kami kesulitan untuk mendampingi pengerjaan soal-soal tersebut bahkan kerap kali kami mencoba untuk berselancar melalui mesin pencarian google untuk mencari jawaban yang tepat. 

Dilanjutkan dengan sosialisasi bagi peserta didik dan guru mitra melalui platform berbagi video youtube, kegiatan persiapan pun ditutup dengan pembahasan soal-soal yang kami berikan.

Secara sepintas kami merasa yakin bahwa peserta didik cukup mampu untuk mengerjakan soal-soal yang kami berikan dan kami merasa optimis untuk menatap KSN pada esok hari. 

Pada hari pelaksanaan, ternyata optimisme dan ekspektasi kami terhadap peserta didik tidak sesuai dengan realita yang terjadi. Peserta didik kesulitan mengerjakan 60 soal pilihan ganda dengan waktu 90 menit. 

Melihat sepintas beberapa soal yang diberikan, soal-soal ini pada dasarnya adalah materi-materi yang ada dalam buku siswa tingkat SMP, meskipun kami pun tidak dapat menyanggah bahwa materi yang ditanyakan lebih dalam dari apa yang diajarkan di bangku persekolahan. 

Tapi inilah KSN. Siswa SMP dipacu untuk mengerjakan soal-soal yang berada satu atau bahkan dua level di atasnya. Hal ini menimbulkan pertanyaan pada benak penulis, apakah ini kesalahan kami sebagai pendamping? 

Ataukah ini kesalahan guru mitra dalam mempersiapkan peserta didik? Atau ini kesalah peserta didik karena kurang melakukan literasi? Tentu saja untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dibutuhkan evaluasi mendalam mengenai pelaksanaan KSN IPS tingkat SMP tahun ini.

Adapun sebagai pendamping terdapat beberapa saran yang dapat penulis ajukan untuk perbaikan program persiapan KSN pada tahun-tahun mendatang yang dapat dipersiapkan oleh guru dan sekolah.

  • Pendataan Perlombaan
  • Mencatat perlombaan-perlombaan yang akan diikuti pada tahun ajaran berikutnya. Pada umumnya kegiatan perlombaan dilakukan setahun sekali sehingga sekolah dan guru dapat menentukan perlombaan yang akan diikutinya dan dapat mempersiapkan diri lebih maksimal.
  • Program Sekolah
  • Menyediakan dua jam pelajaran khusus untuk mengembangkan minat dan bakat peserta didik pada mata pelajaran yang akan diuji pada KSN maupun pada kompetisi lainnya. Dua jam pelajaran ini dapat menjadi kegiatan ko-kurikuler ataupun kegiatan ekstrakurikuler wajib. Hal ini dimaksudkan untuk melakukan pendataan dan pengembangan minat dan bakat disesuaikan dengan perlombaan yang akan diikuti oleh peserta didik. Hal ini telah diterapkan di beberapa sekolah dan terbukti ampuh dalam mempersiapkan kegiatan KSN, seperti yang dilakukan oleh SMA Negeri 1 Garut.
  • Kualitas dan Biaya
  • Tak perlu mengundang guru dari luar, terlebih mengeluarkan biaya yang besar dalam kegiatan KSN. Penulis rasa yang paling mengetahui kemampuan peserta didik adalah guru mereka sendiri. Hal ini akan memberikan rasa nyaman bagi peserta didik dalam proses pembelajaran. Guru pun harus mampu membuat peserta didik nyaman dan ceria dalam pembelajaran meskipun dibayang-bayangi target kemenangan. Oleh karena itu, pendampingan pada poin dua penulis rasa menjadi sangat penting dalam proses persiapan peserta didik dalam menghadapi perlombaan KSN. Selain itu, dengan mengundang guru dari luar terlebih mengundang dosen akan sangat memberatkan peserta didik karena keseharian dosen adalah menghadapi mahasiswa yang membutuhkan perlakuan berbeda dengan peserta didik pada tingkat SMP.
  • Pemahaman Teknis dan Silabus Perlombaan
  • Kegiatan literasi sangat ditekankan pada tahap ini karena dengan memahami petunjuk teknis dan silabus materi penulis rasa guru dapat membuat program persiapan dan strategi yang baik peserta perlombaan
  • Pembuatan Matriks Materi dan Program Pendampingan
  • Sama dengan kegiatan pembelajaran, persiapan KSN membutuhkan program yang tersusun secara baik dan sistematis agar peserta didik mendapatkan materi dalam silabus secara keseluruhan. Selain itu, dengan pembobotan nilai yang benar diberi skor 4, salah -1, dan tidak dijawab 0 pada KSN 2021, maka penggunaan matriks materi yang disusun berdasarkan tingkat kesulitan soal menjadi hal yang paling efisien sebagai strategi pengerjaan soal-soal KSN.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun