Mohon tunggu...
Literasi Muda
Literasi Muda Mohon Tunggu... Jurnalis - Dalam gelap mencari cahaya, dalam terang mendambakan gelap.

Perspektif berbeda memang hal yang unik, dimana setiap individu dapat menyimpulkan apa yang mereka pahami. Seiring dengan perkembangan digital, perlu rasanya kita kemukakan literasi penyekong terhadap pembenaran itu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Analisis Strategi Sosialisasi QRIS Lewat Bank Indonesia Digital Content Competition

5 Juli 2024   14:12 Diperbarui: 5 Juli 2024   14:36 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Muhammad Zaki

Bank Indonesia (BI) membuka kesempatan dan mengapresiasi ribuan milenial untuk berpartisipasi secara aktif dalam mensosialisasikan QR Code Indonesian Standard (QRIS) kepada masyarakat lewat kompetisi Film pendek, Video 1 menit, blog, Podcast, feature Artikel dan Animasi. Apresiasi ini mulai diberikan sejak tahun 2019 yang pada saat itu termasuk dalam rangkaian acara Netizen Festival (BI Netifest). Melansir laman website Bank Indonesia, sosialisasi yang dilakukan berhasil meraih peserta yang cukup banyak, diikuti oleh total 1707 peserta dan menghasilkan karya sebanyak 586 artikel blog dan 1121 video. Mengusung tema "QRIS: Standar Pembayaran Digital Ala Milenial". Artinya sudah 1707 orang telah mempelajari Qris dan menjadi agen penyampaian informasi Sosialisasi Qris, kemudian dibagian pada halaman media sosial setiap peserta yang tentu mendapat atensi dari masing-masing follower mereka. Suksesnya kegiatan ini terus dilanjutkan pada tahun 2020 hingga 2023, peserta baru terus bermunculan dengan kreatifitas mereka sendiri. Tahun 2023, mereka merubah nama kegiatan menjadi Bank Indonesia Digital Content Competition (BIDCC). 


Bank Indonesia terus melakukan strategi edukasi dan sosialisasi guna meningkatkan pemahaman publik atas kebijakan BI, setiap tahunnya memiliki tema yang berbeda sesuai kebijakan BI terbaru, mulai dari Paham Rupiah, Qris Cross Boarder, hingga Qris Tarik tunai-transfer-Setor Tunai. Juri yang dihadirkan juga berasal dari kalangan profesional dibidangnya. Seperti Mira Lesmana, Ernest Prakasa, Chiki Fawzi, dan kreator komik dan animasi si Juki. Tidak hanya selesai pada pengumuman pemenang saja, setiap pemenang dari masing-masing kategori diundang kembali untuk menjadi Endoser melalui event Kelas BI. Event ini dilaksanakan diberbagai tempat seperti Bintan, papua, dan bali.


Melansir laman CNBC Indonesia, Industri kreatif menyumbang sekitar 7% kepada perekonomian Indonesia saat ini. Sehinga Rangkaian kegiatan Bank Indonesia menjadi wadah bagi generasi milenial untuk menciptakan karya-karya kreatif melalui dunia digital. Sementara pada promosi kegiatan, menurut  Cutlip dan Broom dalam bukunya berjudul effective public relations (1982), ada empat tahapan yang perlu dilakukan humas dalam menjalankan perannya yang telah dipraktekkan oleh Bank Indonesia lewat Kompetisi digital ini diantaranya;

  • Tahap Pencarian Fakta, Pada tahap ini, humas mencari fakta dan data di lapangan terkait dengan opini, sikap, dan reaksi publik terhadap penggunaan Qris dimasyarakat, kemudian menentukan perencanaan dalam pelaksanaan kompetisi konten digital.
  • Tahap Perencanaan, Tahapan perencanaan dilakukan untuk menyusun program kerjanya. BI memulai tahapan dari bidang apa saja yang tepat untuk mempromosikan Qris, promosi kompetisi agar lebih banyak menjangkau para konten kreator, dan tahapan penjurian.
  • Tahap Komunikasi, Praktisi humas dapat menggunakan berbagai bentuk, jenis, dan juga teknik komunikasi agar pesan komunikasi yang disampaikan untuk publik dapat diterima dengan baik. Lewat postingan setiap peserta kompetisi, menjadi sosialisasi Qris yang cepat kepada masyarakat Indonesia.
  • Tahap Evaluasi, Bank Indonesia terus melakuan pengembangan pada kompetisi setiap tahunnya, agar lebih banyak menjangkau masyarakat. Mulai dari kompetisi video dan blog saja tahun 2019, hingga 2023 membuka kompetisi pada film pendek, video 1menit, podcast, animasi dan feature artikel.

Jika dilihat melalui kajian SWOT keberhasilan Bank Indonesia melalui humasnya mensosialisasikan kegiatan penggunaan Qris mencapai target yang luar biasa. Kekuatan atau Strengths dari kegiatan ini adalah mampu meraih ribuan peserta untuk ikut dan membuat konten sosialisasi diberbagai bidang (Film, short video, animasi, podcast, artikel). Keberhasilan humas mempromosikan kegiatan ini adalah satu satu kuncinya, mereka hadir diberbagai platform media sosial, design yang simpel, total hadiah yang menarik minat calon peserta, serta dijuri oleh orang yang berkompeten dalam bidangnya. Hadiah paling besar yang diberikan 35 juta bagi juara satu untuk kategori film pendek, jika dibandingkan harus memproduksi ratusan film pendek dan menyebarkannya lewat influencer dan televisi nasional, belum tentu bisa mendapat atensi yang cukup besar seperti ini.


Kelemahan atau Weaknesses dari sosialisasi Qris lewat kompetisi konten digital ini tentu pada akses internet, sebagian daerah yang berada di daerah 3T, tertinggal, terdepan, dan terluar tentu akan sulit mendapat informasi kompetisi dan sosialisasi Qris ini. Namun momen ini dimanfaatkan menjadi peluang atau Oppoturnities oleh Bank Indonesia. Mereka memunculkan salah satu subtema dengan sosialisasi Qris pada daerah 3T, kemudian mereka akan gunakan sosialisasi khusus untuk daerah tersebut. Peluang lain yang muncul lewat kompetisi ini juga pada sosialisasi kebjiakan baru Bank Indonesia, salah satu yang terbaru adalah QRIS Tuntas (Tarik Tunai, Transfer dan Setor Tunai) dan Penggunaan QRIS diluar negri atau QRIS Cross border.

Ancaman atau Threats dari kegiatan ini adalah pada minat masyarakat, jika mereka tidak berhasil menarik peserta kreatif melalui sosialisasinya, maka memungkinkan peserta dengan hasil kurang maksimal bisa mendapat posisi, dan tentu bisa mengurangi minat dari penonton.

Sedang jika dilihat melalui analisis PEST (politik, ekonomi, sosial dan teknologi) yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi peluang.  Untuk bidang politik, dukungan pemerintah yang kuat terhadap QRIS melalui regulasi dan kebijakan yang mendorong penggunaan QRIS sangat penting untuk keberhasilannya. Hubungan internasional yang baik dengan negara-negara lain dapat membuka peluang untuk kerjasama dalam pengembangan dan implementasi QRIS di luar negeri, lewat teman Qris Cross Border tahun 2023, mampu meningkatkan kerjasama dan minat masyarakat untuk bertransaksi dengan Qris di beberapa negara yang telah berkolaborasi.


Untuk bidang ekonomi tentu paling besar dampaknya, hadirkan sosialisasi Qris lewat kompetisi ini, meningkatkan daya beli masyarakat dan mendorong mereka untuk menggunakan QRIS di berbagai kegiatan, seperti pembayaran, tarik tunai, transfer dan setor tunai. Potensi peredaran uang palsu juga menjadi kelebihan dari sosialisasi penggunaan Qris.


Dalam bidang sosial, kesadaran masyarakat terhadap QRIS perlu ditingkatkan melalui edukasi dan sosialisasi. Perilaku konsumen yang semakin beralih ke pembayaran digital dapat menjadi peluang bagi QRIS. Budaya masyarakat terhadap penggunaan uang tunai dalam strategi promosi QRIS juga berdampak positif. Tidak menghapus sistem pembayaran dengan uang tunai sebagai simbol negara, tapi justru menjaga rupiah tetap terjaga agar tidak dilipat, dicoret, dan diremuk diberbagai transaksi masyarakat tradisional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun