Mohon tunggu...
Literasi Muda
Literasi Muda Mohon Tunggu... Jurnalis - Dalam gelap mencari cahaya, dalam terang mendambakan gelap.

Perspektif berbeda memang hal yang unik, dimana setiap individu dapat menyimpulkan apa yang mereka pahami. Seiring dengan perkembangan digital, perlu rasanya kita kemukakan literasi penyekong terhadap pembenaran itu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi Global Melampaui Batas Bahasa

16 Mei 2024   12:39 Diperbarui: 16 Mei 2024   12:43 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh Sucia Hafizah

Memfasilitasi pemahaman lintas budaya adalah salah satu manfaat utama komunikasi global yang melampaui batas-batas bahasa. Memahami berbagai bahasa tidak hanya memungkinkan komunikasi yang efektif tetapi juga memperluas perspektif dengan menawarkan wawasan tentang beragam budaya, tradisi, dan norma-norma masyarakat. Dengan menghargai dan menghormati bahasa yang berbeda, individu dapat mengatasi hambatan geografis, ekonomi, dan politik untuk menumbuhkan spektrum masyarakat baru yang menekankan aliran informasi dalam jaringan komunikasi. Peningkatan pemahaman tentang berbagai elemen budaya, seperti norma sosial, nilai-nilai, kepercayaan, dan tradisi, mendorong empati dan inklusivitas dalam interaksi global.

Koentjaraningrat (1984: 8-25) mengatakan bahwa nilai budaya adalah lapisan abstrak dan luas ruang lingkupnya. Tingkat ini adalah ide-ide yang mengkonsepsikan hal-hal yang paling bernilai dalam kehidupan masyarakat. Suatu sistem nilai budaya terdiri atas konsepsi-konsepsi yang hidup dalam pikiran sebagian besar warga masyarakat mengenai hal-hal yang harus mereka anggap bernilai dalam hidup. Oleh karena itu, suatu sistem nilai kebudayaan biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Sistem kelakuan manusia lain yang tingkatannya lebih konkret, seperti aturan-aturan khusus, hukum, dan norma-norma, semuanya juga berpedoman pada nilai budaya itu. nilai budaya yang dapat mendorong pembangunan, di antaranya sifat tahan penderitaan, berusaha keras, toleran terhadap pendirian atau kepercayaan orang lain, dan gotong-royong.

Dalam konteks komunikasi global, kompetensi lebih lanjut menuntut individu untuk dilengkapi dengan kemampuan untuk mengakui, menghormati, mentolerir, dan mengintegritasikan perbedaan budaya agar memenuhi syarat untuk kewarganegaraan global yang tercerahkan (Chen & Starosta, 1997, 2003). Orang-orang yang berkompeten secara global tidak hanya mampu mengenali perlunya mengembangkan pola piker dan keterampilan untuk menghadapi tren lingkungan, tetapi juga untuk memperoleh cara berpikir, organisasi, dan perilaku baru dengan melihat melalui mata, pikiran dan hati orang-orang dari berbagai budaya( Rhinesmith, 1996). Dengan demikian kompetensi komunikasi global memungkin individu untuk mencari visi, pemahaman bersama, dan rasa identitas ganda yang mengarah pada terbukanya potensi manusia dalam pengembangan kecerdasan, pengetahuan, kreativitas untuk kedamaian bersama dan Masyarakat yang produktif.

Berrbagai upaya terus dilakukan untuk mengatasi hambatan dan membuka peluang baru dalam komunikasi global. Beberapa solusi dan perkembangan yang penting untuk diketahui seperti, Kemajuan teknologi penerjemah, penerjemahan mesin seperti google translate dan deepl terus berkembang dan menawarkan kemampuan penerjemahan yang semakin canggih, akurat, dan natural. Pengguna dapat menerjemahkan teks, suara, bahkan video secara real-time dengan mudah. Platform komunikasi multibahasa, platform media sosial dan aplikasi perpesanan seperti whatsapp, facebook, dan wechat telah menambahkan fitur penerjemahan otomatis yang memungkinkan pengguna berkomunikasi dengan orang lain dari berbagai negara tanpa hambatan bahasa.


Kemudahan akses bahasa. Aplikasi pembelajaran bahasa, berbagai aplikasi pembelajaran bahasa yang interaktif dan menarik tersedia di smartphone dan tablet, memungkinkan orang untuk mempelajari bahasa baru dengan mudah dan menyenangkan. Sumber belajar online, tersedia banyak website dan platform online yang menawarkan materi pembelajaran bahasa secara gratis atau berbayar, seperti video tutorial, latihan interaktif, dan komunitas belajar online. Memperluas pemahaman dan kerjasama, komunitas online yang didedikasikan untuk belajar bahasa dan budaya asing memungkinkan orang untuk terhubung dengan penutur asli, berlatih berkomunikasi, dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya lain. Pertukaran budaya dan pelajar memberikan kesempatan bagi orang untuk tinggal dan belajar di negara lain, sehingga meningkatkan pemahaman dan toleransi antar budaya.


Dalam dunia bisnis, komunikasi global yang melampaui hambatan bahasa dapat secara signifikan meningkatkan peluang pertumbuhan dan ekspansi. Dengan memanfaatkan komunikasi multibahasa, bisnis dapat memasuki pasar baru, menjalin kemitraan internasional, dan melayani basis pelanggan yang lebih beragam. Misalnya, seiring dengan munculnya bahasa Indonesia sebagai bahasa global, Indonesia siap menjadi pusat perdagangan dan investasi internasional, menunjukkan kekuatan transformatif bahasa dalam mendorong kemakmuran ekonomi dan kolaborasi global. Mengatasi hambatan bahasa di dunia bisnis sangat penting untuk mendorong inovasi, membangun kepercayaan, dan meraih peluang dalam perekonomian global yang semakin saling terhubung.


Mempromosikan kolaborasi internasional adalah aspek penting lain dari komunikasi global yang melampaui batas-batas bahasa. Di berbagai bidang, termasuk akademisi, teknologi, dan diplomasi, komunikasi efektif lintas perbedaan bahasa sangat penting untuk mendorong inovasi, berbagi pengetahuan, dan mengatasi tantangan global. Proses komunikasi internasional melampaui batas negara, menghubungkan negara-negara dan bangsa-bangsa untuk memfasilitasi kerja sama, pertukaran ide, dan saling pengertian. Namun, perbedaan dalam bahasa dan gaya komunikasi dapat menciptakan hambatan yang signifikan, hal ini menyoroti pentingnya mengatasi tantangan linguistik untuk mendorong kolaborasi dan kemajuan global yang lancar. Ketika dunia terus berkembang menjadi entitas yang lebih saling terhubung dan mengglobal, memanfaatkan kekuatan bahasa dalam komunikasi menjadi semakin penting untuk mendorong perubahan positif dan memajukan tujuan bersama dalam skala global.

REFERENSI:


1. Chen, G. M., & Starosta. W. J (1997). A review of the concept of intercultural sensitivity. Human communication, 1, 1-16
2. Koentjaraningrat, 1984. Kebudayaan, mentalitas, dan Pembangunan. Jakarta: PT. Gramedia
3. Rhinesmith, S.H. (1996). A manager's guide to globalization. Chicago, IL: Irwin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun