Oleh Aulia Gusnita
Pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat luas membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan merupakan faktor penting yang seringkali kurang mendapat perhatian. Partisipasi masyarakat memungkinkan aspirasi, kebutuhan, dan kepentingan mereka dapat disalurkan dan dipertimbangkan dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan. Supriady (2005:16) mengatakan bahwa partisipasi masyarakat dalam pembangunan sebagai ikut serta masyarakat yang efektif membutuhkan kesiapan daru partisipasi masyarakat.Â
Namun, partisipasi masyarakat saja tidak cukup. Salah satu aspek dalam mendorong partisipasi antara pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat agar terjadi sinergi yang baik dalam upaya pembangunan ialah perlunya komunikasi yang efektif. Â Komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat sangat diperlukan agar terjadi saling pengertian dan keterbukaan informasi. Masyarakat perlu diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat, kritik, dan saran terkait program pembangunan yang akan atau sedang dilaksanakan. Komunikasi yang baik juga berarti pemerintah harus transparan dalam menyampaikan informasi terkait tujuan, sasaran, dan tahapan pelaksanaan program pembangunan.
Dengan adanya komunikasi dua arah yang terbuka, masyarakat akan merasa dilibatkan dan menjadi bagian dari proses pembangunan. Rasa memiliki ini akan mendorong mereka untuk berpartisipasi lebih aktif dan memberikan dukungan penuh terhadap program pembangunan. Di sisi lain, pemerintah juga perlu meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam hal komunikasi dan interaksi dengan masyarakat. Petugas lapangan harus dibekali kemampuan untuk mendengarkan, memahami, dan menerjemahkan aspirasi masyarakat dengan baik.
Untuk mencapai kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat, dibutuhkan juga adanya pembangunan kapasitas. Ini berarti memberdayakan masyarakat dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses pembangunan. Program pelatihan dan pendidikan dapat membantu meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu pembangunan serta memperkuat kemampuan mereka dalam berkomunikasi dan bernegosiasi dengan pihak berwenang.
Selain itu, penting untuk menciptakan mekanisme yang memfasilitasi partisipasi masyarakat secara efektif. Ini bisa berupa pembentukan forum atau kelompok diskusi yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor swasta. Dalam forum semacam ini, ide-ide dan masukan dari berbagai stakeholders dapat didiskusikan secara terbuka, dan keputusan dapat diambil bersama-sama berdasarkan konsensus.
Pemerintah juga perlu memberikan insentif dan penghargaan bagi partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunan. Ini bisa berupa pengakuan atas kontribusi mereka dalam program-program pembangunan lokal, atau penghargaan bagi inisiatif masyarakat yang berhasil meningkatkan kualitas hidup di lingkungan mereka. Dengan demikian, masyarakat akan merasa dihargai dan termotivasi untuk terus berperan aktif dalam upaya pembangunan.
Dengan langkah-langkah ini, diharapkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat semakin kuat dan berkelanjutan. Ketika masyarakat merasa memiliki stake dalam proses pembangunan dan memiliki akses yang adil terhadap sumber daya dan keputusan, pembangunan yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi semua pihak dapat terwujud.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H