Soal memberi santapan makan sore Ibu Nyai memang sering melakukan, belum lagi kalau beliau memerintahkan santri untuk melaksanakan puasa sunah. Biasanya seluruh santri akan mendapat hidangan buka lengkap dengan air minumnya dari kediaman beliau Ibu Nyai. Tidak jarang juga santri yang tidak ikut puasa nimbrung saat kawan-kawannya makan hidangan buka dari Ibu Nyai.Â
Kedua, beliau dermawan dalam hal mendiskon kitab yang dibeli oleh santri. Hal ini sering penulis alami. Semisal harga kitab enam ribu kalau penulis saat itu hanya bawa uang lima ribu maka beliau akan memberikan harga lima ribu. Kejadian seperti ini sering beliau lakukan. Boleh jadi juga santri memanfaatkan betul kedermawanan beliau dalam hal ini.Â
Demikianlah sedikit di antara banyak kebaikan-kebaikan dari Ibu Nyai Asrori Ibrohim. Pengasuh ketiga, setelah kepemimpinan pesantren dipegang oleh adik Ipar Kiai Asrori Ibrohim. Setelah kepergian beliau dua tahun yang lalu, dan empat belas tahun lebih saat penulis mulai menginjakkan kaki di pesantren panggung kenangan indah akan akhlak beliau masih teringat jelas dalam pandangan mata. Terpatri kokoh dalam hati.Â
Semoga kebaikan-kebajikan beliau mendapatkan balasan yang berlipat dari Allah Swt. Sepenggal kalimat untuk Ibu Nyai dari penulis. Ragamu memang tak lagi menemani para santri namun jasa dan kebaikanmu akan terus abadi. Terimakasih banyak Ibu Nyai.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H