Mohon tunggu...
Mustamsikin
Mustamsikin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencintai dunia literasi, berhubungan dengan buku dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Pesugihan Rumah Makan

15 Januari 2025   23:20 Diperbarui: 15 Januari 2025   23:35 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Penuh sesak pembeli menjadi pemandangan rumah makan milik Pak Doni setiap hari. Para penikmat makanan ikan lele goreng siap saji dengan sabar mengantri. Memang hanya sepiring nasi, dan segelas teh manis namun seolah orang membuat orang yang pernah menikmati pasti kembali. 

Ikan lele goreng dengan kuah super pedas menjadi satu-satunya menu andalan yang ada di kedai bambu ini. Begitu juga teh manis yang menjadi satu-satunya minuman pendamping sepiring nasi. Tidak ada menu lain yang ada di rumah makan ini begi juga tidak ada snack pembuka. 

Di rumah makan Pak Doni, yang ada hanya hangatnya api tungku yang tak pernah berhenti memanasi kuah dan menggoreng ikan lele. Tidak akan ditemukan kipas pendingin ruangan maupun AC. Semua natural, apa adanya dan begitu sederhana. 

Saking sederhananya rumah makan ini, tidak menggunakan dinding berbahan bambu. Demikian juga tidak ada kompor gas untuk sekadar memanaskan kuah siap saji. Tidak ada pula kartu untuk mengantri. Siapa yang lebih dahulu dan bayar tunai yang akan dilayani. 

Tidak sedikit orang bertanya, resep apa yang menjadi rahasia rumah makan ini tetap ramai? Kenapa juga orang demi sepiring nasi rela kembali untuk mengantri. Bahkan sering dijumpai mereka yang datang dari luar kota hingga luar propinsi yang hanya memiliki satu tujuan tunggal yakni makan nasi dengan lauk ikan lele. 

Di mata warga kampung Bojong memang menu andalan rumah makan Pak Doni hanya itu-itu saja. Mereka yang mengerti dan tahun juga tidak janggal akan keramaian dari rumah makan Pal Doni Lebih-lebih mereka yang usianya lebih tua, pasti lebih tau keseharian rumah makan Pak Doni sehingga tidak ada yang aneh sama sekali. 

Warga kampung Bojong memang tidak merasa rumah makan Pak Doni sebagai rumah makan yang istimewa, akan tetapi tidak dengan Mas Boy, pemuda pendatang baru dari kampung sebelah. Mas Boy yang kerjaannya sebagai pencari berita di televisi nasional tidak lantas puas dengan kondisi rumah makan Pak Doni. Terlebih setelah ia sering berkunjung ke rumah Mbah Joko. 

Mbah Joko pernah berkisah tentang usaha warung makan Pak Doni kepada Mas Boy sejak awal berdirinya. Lika-liku dan pasang surut yang dialami Pak Doni. Setelah sekian jam mendapatkan pencerahan tak cukup sampai di sini, Mas Boy rasa penasarannya dibawa untuk menghadap Mbah Kamal, sesepuh. kampung Bojong. 

Setelah mencari berita, baik dari Mbah Joko, maupun Mbah Kamal, Mas Boy baru akan berusaha mengungkap rahasia ramainya rumah makan Pak Doni. Usut punya usut ternyata ada yang aneh dari rumah makan ini. Menurut informasi dari Mbah Joko, warung Pak Doni didirikan di atas bekas kuburan. Belum secara tidak kasat mata banyak pelayan gaib yang dipekerjakan Pak Doni. 

Singkatnya Pak Doni menurut warga kampung Bojong menggunakan pesugihan. Pesugihan yang dimaksud bertujuan agar rumah makan yang miliki daya tarik kuat hingga tetap ramai pengunjung. Orang yang sudah pernah makan akan sering kembali. Warga kampung Bojong memang tidak pernah memastikan kebenaran perilaku Pak Doni dalam hal pesugihan namun terdapat ciri-ciri yang erat dengan orang yang melakukan usaha pesugihan seperti Pak Doni. Di antaranya adalah sering terjadi kematian yang dialami oleh anggota keluarga pemilik pesugihan tak terkecuali Pak Doni.  

Tiga dari keempat anak Pak Doni mati dengan berurutan. Semkin ramai rumah makannya dikunjungi bersamaan dengan itu kematian dialami salah satu anggota keluarga. Kalau buka anggota keluarganya. 

Pelayan gaib yang sering nampak menjulurkan lidahnya oleh orang yang memiliki indra keenam sering menjilat kuah di piring para pengunjung rumah makan ini. Hingga siapa yang menyantapnya akan ketagihan dan hampir dipastikan akan kembali dikemudian hari. 

Kesaksian warga kampung Bojong tentang usaha Pak Doni menjadi kunci berita yang dicari Mas Boy. Begitu juga informasi dari Mbah Joko maupun Mbah Kamal semua memiliki kesamaan. Saling bertemu di satu titik kesimpulan temu bahwa Pak Doni menggunakan jasa makhluk halus untuk memperlancar usahanya. 

Memang perbuatan Pak Doni erat dengan kisah horor. Bekerja sama dengan jin atau setan yang menjerumuskan orang ke jalan yang sesat. Termasuk diajak bersekutu dengan mereka dalam memperoleh kekayaan. 

Kisah di atas merupakan kisah fiktif jika ada kesamaan latar dan nama tokoh tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini. Semoga pembaca dapat mengambil hikmah. Termasuk bersekutu dengan jin atau setan adalah hal yang terlarang dalam agama Islam. Keyakinan seorang muslim berpangkal pada takdir Tuhan. Usaha dan jerih payah memperoleh kekayaan seseorang sesungguhnya karena takdir dan ketentuan dari-Nya. Bukan disebabkan oleh persekutuan jin atau setan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun