Mohon tunggu...
Mustamsikin
Mustamsikin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mencintai dunia literasi, berhubungan dengan buku dan pendidikan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kenduri Sebagai Perwujudan Rasa Syukur

13 Januari 2025   22:25 Diperbarui: 13 Januari 2025   22:37 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sore tadi penulis mendapatkan undangan untuk doa bersama dalam rangka tasyakuran atas rumah baru milik tetangga. Sebuah rumah yang meski tidak besar namun biaya yang telah habis digunakan mencapai ratusan juta. Sedikit komentar penulis, rumah yang tidak sederhana. 

Memenuhi undangan tetangga memang satu cara untuk lebih kenal satu dengan yang lainnya. Juga sebagai ajang memperkuat hubungan baik dengan tetangga, sekaligus bentuk penghormatan kepada pihak pengundang. Terlebih jika yang memiliki hajatan masih tergolong ada hubungan saudara maka akan menambah kokoh tali persaudaraan. 

Sebagai bentuk penghormatan kepada tetangga, penulis dengan beberapa undangan bersiap dengan penuh ketenangan berada dalam satu ruangan. Setelah dirasa cukup kemudian perwakilan tuan rumah memohon kepada pemuka agama untuk menyampaikan hajat tuan rumah. 

Setelah semua undangan telah sampai, kemudian dimulailah serangkaian doa-doa untuk kebaikan dan keselamatan para penghuni  rumah baru. Secara bersama-sama undangan yang hadir membaca surah-surah pendek yang ada di dalam Al-Qur'an. Dengan perasaan senang kami beserta undangan yang lain membaca keras bacaan dari Al-Qur'an yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. 

Selanjutnya setelah dirasa cukup kemudian, acara ini dipungkasi dengan doa. Setelah  doa bersama tidak ada kegiatan lain kecuali makan. Tuan rumah yang sejak sore menyiapkan hidangan segera mengambil hidangannya. Kemudian disantap bersama-sama. 

Baru setelah setengah jam berlalu kemudian kami semua pun berpamitan. Sembari mengucapkan selamat dan terkabul hajatnya dengan perasaan semang kami pulang ke rumah masing-masing. 

Ada beberapa hal penting sesungguhnya yang dapat penulis ambil dari kegiatan kenduri tasyakuran rumah baru kali ini. Pertama, orang yang memiliki rumah baru hendaknya benar-benar memperhatikan lingkungan sekitar ia tinggal. Kedua, kenduri adalah kegiatan positif yang biasa dilakukan untuk serangkaian kegiatan. Misalnya kenduri dalam rangka tasyakuran mendirikan rumah. Ketiga, menambah kuat tali hubungan antar tetangga. 

Menurut hemat penulis kenduri dengan berbagai tujuan baik, hendaknya tetap dipertahankan. Hal ini mengingatkan kepada kewajiban bersyukur kepada Tuhan. Selain itu, kenduri memang memiliki berbagi sisi positif utamanya adalah berbagi kepada sesama. 

Budaya lokal semacam kenduri patut terus dipertahankan. Di tengah-tengah suasana orang tidak saling tegur sapa dengan tetangga, maka dengan kenduri menjadi sebuah jawaban agar hubungan antar tetangga tetap terjaga. 

Nah, melalui tulisan ini selain mengabarkan kegiatan harian penulis, dalam. Kesempatan ini pihak kepolisian berharap agar budaya dan tradisi lokal yang sangat positif tetap dipertahankan.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun