Malam Jumat yang ditetapkan sebagai malam sakral dan momen paling tepat untuk beribadah dan bermunajat telah direduksi bahkan didistorsi dan diidentikkan dengan dua imagi negatif, yaitu malam horor dan malam libido.Â
Sebagian orang menjadikan malam pengampunan ini sebagai bahan canda jorok dengan dalih sebuah opini temurun yang dipastikan begitu saja sebagai teks hadis. Padahal tak ada hadis yang memuat hal itu. Andaikan ada teks yang memuat hal itu, bisa dipastikan bukan perkataan Nabi SAW.
Memang terdapat sebuah riwayat yang dianggap sahih oleh sebagian umat Islam karena perawinya Abu Hurairah dan pengutipnya adalah Bukhari : "Barangsiapa mandi di hari Jumat seperti mandi janabah, kemudian datang di waktu yang pertama (mendatangi masjid untuk salat Jumat), ia seperti berkurban seekor unta. Barangsiapa yang datang di waktu yang kedua, maka ia seperti berkurban seekor sapi. Barangsiapa yang datang di waktu yang ketiga, ia seperti berkurban seekor kambing gibas. Barangsiapa yang datang di waktu yang keempat, ia seperti berkurban seekor ayam. Dan barangsiapa yang datang di waktu yang kelima, maka ia seperti berkurban sebutir telur. Apabila imam telah keluar (dan memulai khutbah), malaikat hadir dan ikut mendengarkan zikir (khutbah)."(HR. Bukhari no. 881 Muslim no. 850).Â
Namun teks tersebut hanya memuat anjuran beribadah dengan imbalan pahala yang berperingkat pada malam jumat, bukan anjuran senggama dengan iming-iming  pahala bernada sadis (membunuh Yahudi).
Mungkin karena teks tersebut menyebut mandi junub (ghuslal janabah) ditafsirkan oleh sebagian agamawan sebagai  anjuran bersenggama pada malam Jumat.
Jumat adalah lebaran sepekan. Malam Jumat adalah malam terpenting bagi Muslim. Di malam dan hari Jumat anda dianjurkan untuk ceria, optimis, mandi, memakai parfum serta berbagi doa, harapan dan sedekah.
Jumat adalah pemuka semua hari. Dianjurkan memulai sebuah perniagaan baru, menikah dan banyak aktivitas penting pada hari ini.
"Sesiapa yang bersalawat kepadaku 100 kali di hari Jumat, Allah memenuhi 30 permohonannya di dunia dan 30 permohonannya di akhirat. (Nabi SAW).
Sesiapa yang memohon ampunan kepada Allah SWT (mengucapkan "astaghfirullaha wa atubu ilaihi") 70 kali setelah shalat asar di hari Jumat, Allah mengampuni dosanya yang berlalu dan menjaganya dari dosa mendatang, dan bila tak punya tanggungan dosa, mengampuni kedua orangtuanya. (Imam Shadiq AS).
Sesiapa membaca surah Yasin dan Ash-Shaffat di hari Jumat, semua permohonannya kepada Allah dikabulkan. (Imam Shadiq AS).
Senggama atau jimak, sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan natural setiap makhluk biologis tak perlu dianjurkan, apalagi disertai dengan janji imbalan pahala yang lebay. Ia pasti dilakukan bila dibutuhkan. Ini berbeda dengan ibadah yang merupakan taklif sebagai buah kesadaran rasional sebagian orang.
Terlepas dari kontroversi itu, kita perlu mengembalikan citra kudus malam dan hari Jumat agar tak terasosiasi dengan horor hantu dan humor libido.
https://t.me/ArsipChannel_Tulisan_ML
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H