Mohon tunggu...
Fact Checker UI
Fact Checker UI Mohon Tunggu... Mahasiswa - UKM Fact Checker Universitas Indonesia

Fact Checker Universitas Indonesia adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang bergerak di bidang literasi digital dan periksa fakta. UKM ini telah berdiri sejak tahun 2020 dan memiliki tujuan sebagai forum untuk mahasiswa melakukan kegiatan periksa fakta, mengedukasi publik, dan mengurangi penyebaran hoaks di masyarakat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Era Post-Truth: Tantangan bagi Pemeriksa Fakta

31 Oktober 2023   23:11 Diperbarui: 31 Oktober 2023   23:34 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Definisi Post-Truth (Sumber: https://www.david-couch.com/2016/11/the-truth-of-post-truth/)

Apa Itu Era Post-Truth?

Era Post-Truth merupakan istilah yang menggambarkan fenomena suatu waktu di mana fakta tidak terlalu berpengaruh terhadap pembentukan opini masyarakat dibandingkan opini dan keyakinan personal mereka. Pada era tersebut seseorang lebih memilih untuk mempercayai berita yang ingin ia percayai dibandingkan dengan berita yang sebenarnya sehingga hoaks dan misinformasi merajalela, hal ini lah yang disebut sebagai fenomena Era Post-Truth.

Relevansi Era Post-Truth terhadap Dunia Informasi di Indonesia

Tak bisa dipungkiri bahwa Era Post-Truth telah beberapa kali terjadi di Indonesia, dan sebentar lagi kita akan mendapatinya lagi. Walaupun Era Post-Truth merupakan istilah yang digunakan untuk segala lini isu dan agenda, namun Era Post-Truth sendiri sangat erat kaitannya dengan politik. Hal ini dikarenakan politik di negara demokrasi memilih pemimpin dengan didasarkan pada pilihan rakyat, tentunya hal terpenting bagi rakyat dalam menentukan arahan politiknya melalui informasi-informasi yang diterimanya.

Oleh karena terdapat motivasi kepentingan maka oknum-oknum tertentu akan mencoba menciptakan berita-berita hoaks dan tidak benar yang dapat menguntungkan pihak mereka. Era Post-Truth karena masalah politik selalu terjadi setiap tahun-tahun pemilu di Indonesia dan kemungkinan besar akan terjadi lagi pada tahun 2024, oleh karena itu seorang pemeriksa fakta dan masyarakat dihimbau untuk sigap dan jeli terhadap informasi yang beredar dan tidak termakan oleh Era Post-Truth.

Era Post-Truth dan Media Sosial

Media sosial merupakan platform di mana kita dapat bersosialisasi dengan sesama melalui jaringan virtual di mana mereka tidak perlu bertemu secara langsung.

Adanya media sosial memudahkan seseorang untuk untuk bercakap-cakap dan bertukar informasi melalui jendela gawai mereka, hal tersebut tentunya memiliki dampak positif dan negatifnya tersendiri seperti pedang bermata dua.

Hampir setiap detiknya terdapat informasi-informasi baru dalam bentuk postingan, tweet, story dan sebagainya dalam bentuk tulisan, foto, atau video yang sumbernya belom tentu dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena arus informasi yang begitu cepat ini, maka penyaringan informasi palsu hampir mustahil dilakukan oleh salah satu pihak saja, diperlukan kontribusi nyata semua pengguna media sosial dan pribadi masing-masing.

Cara Terhindar dari Era Post-Truth

Karena kita semua tau bahwa Era Post-Truth merupakan tantangan nyata bagi peredaran informasi benar di masyarakat, maka berikut adalah tips cara terhindar dari terbawa Era Post-Truth:

  1. Melakukan Verifikasi dan Validasi untuk Semua Informasi.

Hal yang paling utama dari menghindari hoaks dan misinformasi adalah dengan melakukan pemeriksaan dan validasi terhadap informasi yang masuk, terutama apabila informasi tersebut datang dari sumber yang tidak bisa dipercaya seperti media sosial.

  1. Berpikir Kritis.

Selalu berpikir kritis terhadap informasi yang didapat, terutama apabila informasi tersebut menyangkut hal-hal penting. Dengan berpikir kritis maka kita tidak akan mudah termakan hoaks.

  1. Open Minded.

Terkadang seseorang hanya mau membaca informasi yang mendukung pandangan mereka, hal ini menyebabkan timbulnya bias terhadap suatu informasi yang ia inginkan dan mengabaikan informasi yang sebenarnya. Oleh karena itu sifat berpikir terbuka akan informasi yang berbeda pandangan adalah krusial dalam memerangi Era Post-Truth.

  1. Diskusi Terbuka.

Dengan mengemukakan pendapat mengenai suatu informasi secara terbuka dan memotivasi adanya diskusi maka ada kemungkinan untuk mendapatkan respon konstruktif yang dapat menambah wawasan sehingga bisa mencari kebenaran dari suatu informasi brtsama-sama.

  1. Edukasi dan Penyuluhan 

Demi terciptanya masyarakat yang terbebas dari Era Post-Truth maka adanya edukasi dan penyuluhan akan hoaks dan informasi yang tidak benar adalah hal yang penting untuk dilakukan, karena sejatinya salah satu alasan terbesar kenapa hoaks dapat menyebar adalah kurangnya pemahaman masyarakat secara kolektif mengenai cara menyaring informasi yang didapatkannya.

Referensi

Ari-Elmeri Hyvönen. "Defining Post-truth: Structures, Agents, and Styles" e-ir.info. Diakses pada Selasa 31 Oktober 2023. https://www.e-ir.info/2018/10/22/defining-post-truth-structures-agents-and-styles/#google_vignette

Mahmud Ashari. "Ladang Ranjau Post Truth dalam Medsos" djkn.kemenkeu.go.id. Diakses pada Selasa 31 Oktober 2023. https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-kisaran/baca-artikel/13938/Ladang-Ranjau-Post-Truth-dalam-Medsos

Humas Setkab RI. "Media Sosial, Post Truth, dan Literasi Digital" setkab.go.id. Diakses pada Selasa 31 Oktober 2023. https://setkab.go.id/media-sosial-post-truth-dan-literasi-digital/

Viviane Fairbank. "How Do We Exit the Post-Truth Era?" thewalrus.ca. Diakses pada Selasa 31 Oktober 2023. https://thewalrus.ca/how-do-we-exit-the-post-truth-era/

Hartono, Budi. (2018). Era Post-Truth: Melawan Hoax dengan Fact Checking. Prosiding Seminar Nasional. Prodi Ilmu Pemerintahan 2018.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun