Seringkali rasa malas seseorang untuk mencari tau lebih lanjut mengenai suatu informasi yang ditemuinya menjadi alasan utama mengapa persebaran berita yang tidak benar sangatlah mudah terjadi.
4. Efek Duning-Kruger
Ketika seseorang merasa bahwa dirinya tau banyak mengenai suatu hal walaupun sebenarnya hal tersebut tidak benar, orang tersebut dapat langsung mempercayai informasi yang sejalan dengan pengetahuannya yang sangat minim dan salah tersebut tanpa melakukan validasi dari sumber lain.
5. Emosi impulsif
Informasi hoaks dan fake news seringkali dirancang untuk memicu emosi seperti kemarahan atau ketakutan, sehingga hal ini menyebabkan seseorang langsung mempercayai informasi tersebut.
6. Sensasi dan viralitas
Informasi hoaks dan fake news sering kali dirancang agar terlihat menarik atau sensasional, yang dapat mendorong orang untuk menyebarkannya lebih cepat tanpa memeriksa fakta.
7. Kurangnya kemampuan literasi media
Seseorang yang kurang terampil dalam mengenali sumber informasi yang sah lebih rentan menjadi korban penyebaran informasi hoaks dan fake news.
8. Desakan sosial
Tekanan dari lingkungan sosial, seperti teman-teman atau keluarga, juga dapat mendorong seseorang untuk menyebarkan berita palsu jika itu sesuai dengan pandangan mayoritas dalam kelompok mereka.