Apa Itu Hoaks?
Hoaks dapat didefinisikan sebagai sebuah cerita yang dibuat-buat yang bermaksud untuk menipu orang lain. Kata "hoaks" berasal dari kata kerja Latin hocus, yang berarti "untuk mencurangi" (Nares dalam Zubiaga dan Jiang, 2020). Dalam literatur ilmiah, "hoaks" telah didefinisikan sebagai "suatu kesengajaan mengarang kebohongan dibuat untuk menyamar sebagai kebenaran" (MacDougall dalam Zubiaga dan Jiang, 2020).Â
Pada era ini, hoaks dapat tersebar melalui media-media digital misalnya media sosial, micro-blogging, layanan jejaring sosial. Media-media digital tersebut telah menunjukkan peran yang sangat penting dalam menyalurkan sebuah informasi, termasuk pula hoaks (Situngkir, 2011).
Hal ini karena masyarakat juga ikut andil dalam menyalurkan berita atau isu-isu yang beredar dalam publik melalui media sosial, termasuk juga hoaks. Hal tersebut dinamakan dengan "jurnalisme masyarakat" (citizen journalism) (Ritonga & Syahputra, 2019).
Statsitik Persebaran Hoaks Melalui Berbagai Media
Media informasi yang sering menyajikan informasi hoaks dalam tiga tahun terakhir masih memiliki pola yang sama. Lima media teratas yang sering menyajikan informasi hoaks didominasi oleh media sosial, yaitu Facebook, Whatsapp, dan Youtube.
Kenapa Medium Persebaran Hoaks Melalui Media Sosial Sangat Besar?
Media sosial tetap menjadi platform yang mudah untuk menyebarkan informasi palsu atau hoaks serta isu yang berkaitan dengan Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan (SARA). Media sosial memiliki peran yang besar dalam penyebaran hoaks karena beberapa faktor berikut:
1. Kemudahan Akses dan Keterbukaan