Mohon tunggu...
Lita Tania
Lita Tania Mohon Tunggu... Lainnya - Student
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Student in Indonesia University of Education

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Sikap Rendah Hati dalam Berbisnis

13 Juli 2020   23:38 Diperbarui: 13 Juli 2020   23:39 1749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SIKAP RENDAH HATI DALAM BERBISNIS 

oleh

Lita Tania, 1705340, Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. 

litania51@gmail.com 

  • Pendahuluan 
  • Rendah hati merupakan sikap seseorang yang tenang, sederhana, dan sungguh-sungguh menjauhi perbuatan takabur (sombong). Sikap rendah hati juga dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang tidak melihat dirinya memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan orang lain. Seseorang yang rendah hati juga berarti bahwa orang tersebut menyadari mengenai semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa, dan dengan pemahaman tersebut, maka tidak akan pernah terbesit sedikitpun dalam dirinya tentang kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, serta tidak merasa bangga dengan apa yang Ia punya, atau apa yang sudah Ia capai. Sikap rendah hati juga dapat didefinisikan sebagai sebuah tindakan yang berpegang teguh bahwa segala sesuatu yang Ia kerjakan merupakan suatu ibadah kepada Tuhan, dan bukan untuk dipuji oleh orang lain.

            Tanda orang yang memiliki sikap rendah hati ialah disaat seseorang semakin bertambah ilmunya, maka semakin bertambah pula sikap rendah hati dan kasih sayangnya, dan semakin bertambah pula amalnya, maka semakin meningkat rasa takut untuk melakukan kesombongan. Setiap kali bertambah hartanya maka bertambahlah kedermawanan dan kemauannya untuk membantu orang lain, dan setiap kali bertambah tinggi kedudukan dan posisinya, maka semakin dekat pula dirinya dengan Tuhan.  

            Melakukan bisnis hendaknya tidak dengan sikap tinggi hati, yaitu sifat sombong, misalnya, tidak mempromosikan produk secara berlebihan, apalagi hingga menjatuhkan produk yang lain dalam bersaing, baik itu menjatuhkan melalui tulisan, gambar, ataupun perkataan.

  •             Banyak orang yang merasa tinggi hati, yaitu sifat sombong pada diri seorang wiraswasta ketika usahanya telah sukses. Seseorang yang merasa sombong karena usahanya berjalan dengan baik, biasanya tidak akan bertahan lama. Pasalnya, orang yang sombong tidak akan berpikir jauh, dan tidak akan menerima kritik serta saran dari orang lain, karena orang tersebut berpikir bahwa segala tindakan yang dilakukannya adalah benar. Berbeda dengan seorang wiraswasta yang rendah hati, Ia lebih siap dengan segala kemungkinan yang terjadi pada usahanya, dan menerima segala kritik dan saran dari orang lain yang dapat membangun usahanya lebih baik lagi, maka dari itu artikel populer ini akan menyajikan mengenai sikap rendah hati dalam berwiraswasta yang didalamnya meliputi, (1) ilustrasi pengembangan sikap rendah hati dalam adegan peristiwa bisnis, (2) definisi sikap rendah hati berdasarkan kamus, dan teori pandangan para ahli, (3) pentingnya memiliki sikap rendah hati dalam kegiatan berwiraswasta, (4) efek negatif apabila sikap rendah hati tidak dimiliki oleh seorang wiraswasta, dan yang terakhir mengenai (5) upaya -upaya  yang perlu dilakukan oleh seorang wiraswasta untuk memiliki dan mengembangkan sikap rendah hati dalam menjalankan usahanya demi mencapai pintu kesuksesan.
  • Pembahasan
  • Ilustrasi Pengembangan Sikap Rendah Hati dalam Adegan Peristiwa Bisnis.
  • "Kisah Sukses Bos IKEA, Sang Miliarder yang Rendah Hati"
  •             Ingvar Kampard, pria berusia 89 tahun yang berasal dari Swedia ini merupakan salah satu miliarder pemilik perusahaan ritel furniture terbesar, yaitu IKEA. Walaupun kini Ia menjabat sebagai dewan penasihat diperusahaan yang telah Ia dirikan tersebut. Kisah perjalanan kesuksesan Kampard membuat banyak orang berdecak kagum kepadanya.
  •             Kampard telah mendedikasikan hidupnya untuk mendirikan perusahaan tersebut lebih dari 70 tahun. Hingga saat ini, Ia mampu memiliki nilai kekayaan yang fantastis yaitu mencapai US$ 39,3 miliar dan menempati posisi orang terkaya ke-10 didunia dalam daftar miliarder milik Forbes.
  •             Mengutip dari Business Insider, Selasa (21/1/2016), Kampard mampu mencapai kesuksesan dengan terus menetapkan etos kerja pribadi dan profesionalnya dalam setiap inovasi yang telah Ia keluarkan.
  •             Pria yang lahir di Swedia pada 1926 ini memang memiliki bakat bisnis sejak kecil. Tepatnya pada saat menginjak usia 5 tahun, Ia sudah berwiraswasta dibidang tiket pertandingan untuk menambah pemasukan uang pribadinya. Lalu, menginjak usia 10 tahun, Kampard mulai berwiraswasta dibidang pernak-pernik musim liburan yang produk tersebut Ia jual kepada tetangga-tetangga di dekat rumahnya. Pada usia 17 tahun, Kampard mendapatkan hadiah berupa uang dari Ayahnya karena sudah mampu mendapatkan nilai bagus di sekolahnya. Ia pun menggunakan uang tersebut untuk mendirikan IKEA pada tahun 1943. Ia tidak memperkenalkan bisnis yang Ia jalani tersebut kepada Ayahnya hingga usia usahanya menginjak 5 tahun.
  •             Pada awalnya, Ia hanya berwiraswasta dengan berjualan furniture sederhana, seperti bingkai foto. Namun, seiring berjalannya waktu, bisnisnya pun berkembang sangat signifikan. Nama IKEA, Ia ambil dari akronim namanya, yaitu Ingvar (I), Kampard (K), serta nama desa dan keluarga tempat Ia dilahirkan, yaitu Elmtaryd (E), dan Agunnaryd (A).
  •             Pada tahun 1956, Kampard membuat inovasi dalam dunia perbelanjaan furniture dengan menggunakan metode "flatpacking". Metode ini merupakan metode yang memperbolehkan konsumen untuk membeli furniture secara satuan sehingga konsumen dapat membuat desain interior yang sesuai dengan keinginan konsumen tersebut.
  •             Menurut penulis terkenal Malcolm Gladwell, Kampard merupakan seorang wiraswasta yang hebat, karena Ia mampu mengkombinasikan kesadaran, keterbukaan, dan ketidaksukaan yang Ia miliki sehingga mampu menjadi inovator terbaik seperti sekarang ini.
  •             Kampard memindahkan lokasi markas IKEA dari Swedia ke Denmark pada tahun 1973, dan perusahaannya mempunyai markas besar di Belanda. Saat ini, IKEA telah memiliki 375 toko yang tersebar di 47 negara di dunia, yang menandakan bahwa total kekayaan Kampard pun makin bertambah.
  •             Selain bidang furniture, Kampard juga melebarkan bisnisnya di dunia makanan dengan mendirikan IKEA Food Service, dan IKEA Food Service tersebut dapat menyumbang 1,7 miliar untuk pendapatannya.
  •             Kampard merupakan miliader yang rendah hati, karena selain dikenal sebagai wiraswasta dan innovator terbaik, Ia juga merupakan sosok yang luar biasa. Walaupun memiliki aset kekayaan yang sangat banyak, Kampard dikenal masyarakat sebagai pribadi yang rendah hati, yaitu Ia tidak pernah menyombongkan dirinya. Terlihat ketika Ia tetap memilih untuk berpergian dengan pesawat kelas ekonomi, lalu bertempat tinggal di hotel murah, serta mengendarai mobil tua yang bermerek Volvo yang sudah Ia miliki sejak 20 tahun yang lalu. Kampard juga dikenal sebagai seseorang yang dalam menjalankan usahanya tidak pernah berupaya untuk mencari perhatian atau pujian publik atas keberhasilan usaha yang telah Ia capai.  Selain itu Ia juga menerima kritik dan saran dari orang lain mengenai usaha yang dijalankannya agar usahanya tersebut dapat berkembang lebih baik lagi.
  • Definisi Sikap Rendah Hati Berdasarkan Kamus
  •             Rendah hati dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Edisi ke-5 adalah, suatu hal atau sifat yang tidak sombong atau tidak angkuh. Lalu rendah hati dalam kamus bahasa Arab disebut dengan tawadhu yang artinya ialah suatu sikap yang menyadari keterbatasan kemampuan dan ketidakmampuan diri seseorang, sehingga dengan melihat keterbatasan tersebut, seseorang tidak akan menjadi angkuh dan juga tidak akan menyombongkan dirinya. Selanjutnya dalam kamus besar bahasa Inggris, rendah hati disebut dengan "humility" yang berasal dari bahasa Latin yakni humalitas, yang merupakan kata benda yang berhubungan dengan kata sifat humilis, yang jika diterjemahkan menjadi "kerendahan hati".
  • 2.2.2 Definisi Sikap Rendah Hati Berdasarkan Teori Pandangan Para Ahli.
  • 2.2.2.1. Menurut Buya Hamka (1908-81), rendah hati ialah sikap yang membuat seseorang yang memilikinya tidak akan mencampuri urusan orang lain yang orang tersebut tidak memahaminya, dan mengetahui batasan diri pada bidang yang Ia kuasai, karena itulah, Buya Hamka menyebut rendah hati ini dengan istilah "tahu diri".
  • 2.2.2.2. Menurut Davis, Rice, McElroy, Dkk (2015), menyebut rendah hati sebagai sesuatu hal yang dimiliki oleh setiap individu yang memahami bahwa dirinya hanya memiliki pengetahuan yang terbatas, maka Ia dapat meminimalkan arogansi intelektualnya dan mempresentasikan ide-idenya dengan cara tidak mengundang penolakan atau ketidaksukaan dari orang lain, melainkan menerima pandangan yang berlawanan tersebut tanpa harus memunculkan pertentangan ataupun permusuhan.
  • 2.2.2.3. Menurut Rowat, Kang, dan Haggard (2014), menyatakan bahwa orang yang rendah hati ialah orang yang terbuka pada pandangan orang lain dan pada saat menyampaikan suatu pandangan tidak menyakitkan perasaan orang lain, yang nantinya akan berdampak positif bagi dirinya, yaitu dirinya akan disukai dan lebih diterima oleh orang lain.
  • Menjadi Pendegar yang Baik
  • Upaya yang pertama agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah mau menjadi pendengar yang baik. Sikap mau mendengarkan orang lain merupakan sikap rendah hati yang dimiliki oleh semua para wiraswasta. Orang yang rendah hati akan mudah merasa empati kepada sesamanya dan berusaha untuk dapat diandalkan oleh orang-orang disekitarnya.
  • Mengetahui Kapasitas Diri
  • Upaya yang kedua agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan mengetahui kapasitas dan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Seorang wiraswasta akan menyadari kekurangan yang dimilikinya dan akan terus berusaha untuk memperbaiki segala kekurangan yang ada pada dirinya demi tercapainya sebuah bisnis yang lebih baik lagi.
  • Menerima Kritik dan Saran 
  • Upaya yang ketiga agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan ikhlas menerima kritik dan saran dari orang lain, karena seorang wiraswasta yang menerima kritik dan saran dari orang lain, maka akan membentuk wiraswasta tersebut menjadi pribadi yang lebih baik lagi dalam mengembangkan usahanya.
  • Tidak Terlalu Banyak Berbicara Mengenai Dirinya 
  • Upaya yang keempat agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan tidak terlalu banyak berbicara mengenai dirinya, karena apabila seorang wiraswasta terlalu banyak berbicara mengenai dirinya, terkadang dapat membuat orang lain merasa tidak nyaman, bisa jadi karena terlalu banyak berbicara mengenai dirinya malah membuat kesan "riya" atau "pamer" pada diri wiraswasta tersebut, yaitu terlalu membangga-banggakan dirinya sendiri, dan juga karena sikap rendah hati adalah sebuah sikap yang tidak menonjolkan kelebihan yang dimiliki.
  • Mau Membantu dan Menyenangkan Orang Lain. 
  • Upaya yang kelima agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah mau membantu dan menyenangkan orang lain. Orang yang senang membahagiakan orang lain merupakan sikap dari kerendahan hati yang dimiliki oleh seorang wiraswasa, yaitu terlihat ketika seorang wiraswasta berupaya untuk melihat orang lain tersenyum, tertawa, atau membantu orang lain, termasuk pelanggan dan rekan kerjanya, maka akan timbul dampak yang positif bagi dirinya, yakni membuat banyak rekan kerja tertarik untuk bekerja sama dengan dirinya, dan juga membuat banyak pelanggan tertarik terhadap produk yang ditawarkannya tersebut.
  • Berani untuk Meminta Maaf dan Memaafkan
  • Upaya yang keenam agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan berani untuk meminta maaf dan memaafkan, karena dengan meminta maaf dan memaafkan wiraswasta tersebut menyadari kesalahan dan kelemahan dirinya pada saat mengembangkan usahanya, sedangkan jika wiraswasta tersebut tidak dapat memaafkan kesalahan orang lain, maka wiraswasta tersebut merupakan seseorang yang memiliki sifat sombong dan pendendam.
  • Tidak Berhenti untuk Belajar serta dibimbing
  • Upaya yang ketujuh agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan tidak berhenti untuk belajar serta dibimbing. Seorang wiraswasta yang memiliki sikap rendah hati tentunya akan lebih mudah dibimbing karena Ia merasa bahwa Ia memerlukan bantuan orang lain untuk membimbing usahanya, dan kemauan keras untuk tidak pernah berhenti belajar juga merupakan upaya dari sikap rendah hati yang dimiliki oleh seorang wiraswasta, agar usahanya tersebut dapat berkembang menjadi lebih baik lagi.
  • Mau Menerima Kekurangan dan Kelebihan Orang Lain
  • Upaya yang kedelapan agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan mau menerima kekurangan dan kelebihan orang lain, karena seorang wiraswasta yang memilki sikap rendah hati akan dengan mudah menerima kelebihan dan kekurangan orang lain. Mengingat bahwa, seorang wiraswasta dalam menjalankan usahanya memerlukan bantuan dan dukungan orang lain, maka dari itu wiraswasta tersebut harus menerima kekurangan serta kelebihan dari orang lain yang membantu serta mendukung usahanya tersebut.
  • Berdoa kepada Tuhan
  • Upaya yang kesembilan agar seorang wiraswasta memiliki sikap rendah hati adalah dengan berdoa kepada Tuhan, karena seorang wiraswasta yang memiliki sikap sendah hati, tidak akan luput untuk melibatkan Tuhan dalam setiap langkah dan perjuangannya dalam menjalankan usaha,  karena dengan begitu Ia menyadari bahwa tidak selamanya Ia mampu menghadapi semuanya sendiri tanpa bantuan pertolongan dari Tuhan. Dengan berdoa dan berharap kepada Tuhan, maka wiraswasta tersebut menyadari segala hal yang terjadi baik itu buruk maupun baik pada usahanya merupakan takdir yang telah dituliskan oleh Tuhan untuk dirinya.
  • Penutup
  • Daftar Pustaka
  • Sukandar, C. A. (2018). Rendah Hati Tetap Penting untuk Seorang             Pengusaha. [Online]. Diakses dari: https://www/wartaekonomi.co.id/      read193277/rendah-hati-tetap-penting-untuk-seorang-pengusaha.html
  • Mulia, V. (2019). Contoh Sikap Rendah Hati, Ini Ciri-Cirinya. [Online].     Diakses            dari: https://terakurat.com/ciri-sikap-rendah-hati-seseorang/
  • Muliana, V. A. (2016). Kisah Sukses Bos IKEA. [Online]. Diakses dari:             https://www.liputan6.com/bisnis/read/2426521/kisah-sukses-bos-ikea-         sang-miliader-yang-rendah-hati
  • Kesra. (2017). Psikologi: Rendah Hati. [Online]. Diakses dari:        http://baranews.co/2017/05/28/psikologi-rendah-hati/
  • Alwin. L (2017). 17 Akibat dan Cara Menghilangkan Rasa Sombong --       Kesombongan adalah Kelemahan Terbesar [Online]. Diakses dari:        http://lasealwin.com/2017/01/07/mengapa-tidak-boleh-sombong/#
  • Wima, P. (2018). Meski Sering Gak Disadari, 7 Tanda Ini Bukti Kamu Rendah       Hati. [Online]. Diakses dari:             https://www.idntimes.com/life/inspiration /stella       /7-tanda-ini-bukti-kamu-rendah-hati/full
  • Biografi Penulis 

            Lita Tania, lahir di Jakarta, 21 Januari 2000, adalah mahasiswa S1 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Lita memiliki beberapa nama panggilan, yaitu Lita, Lit, Ta, Litbang, Litdut, dan Tania. Lita merupakan anak kedua dari dua bersaudara.

            Masa pendidikan Lita dari TK hingga SMA sepenuhnya berdomisili di Jakarta, yaitu di TK Pelita Jakarta lalu berlanjut ke SDN 04 Pagi Jakarta, kemudian dilanjutkan di SMPN 275 Jakarta, lalu dilanjutkan di SMAN 67 Jakarta, dan kini meneruskan ke jenjang Universitas di luar Jakarta yaitu di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.

            Lita memutuskan untuk berkuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia karena dari semenjak masa-masa sekolah, Lita sangat menyukai mata pelajaran bahasa Indonesia, serta nilai-nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang didapatkan oleh Lita di masa-masa sekolah pun sangat bagus. Alasan lain dari Lita untuk memutuskan berkuliah di jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia karena Lita ingin bekerja sebagai seorang editor ataupun jurnalis.

            Disamping ingin menjadi seorang editor ataupun penulis, Lita juga memiliki cita-cita untuk menjadi seorang pengusaha, yaitu Lita sedang menjalani usaha dibidang case untuk gawai dengan desain yang dapat disesuaikan dengan permintaan konsumen. Target pasar untuk produk tersebut adalah semua jenis kalangan umur, dan dengan harga yang sangat bersahabat, yaitu satu case gawai hanya dijual dengan harga Rp. 35.000,- saja. Usaha tersebut sudah Lita jalani sejak Lita duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), tepatnya pada kelas 1 SMA. Alasan Lita berwiraswasta yaitu untuk menambah pendapatan yang nantinya uang dari hasil usaha tersebut akan ditabung untuk membeli keperluan Lita sendiri tanpa harus meminta dari orang tua, dan juga untuk meringankan beban orang tua.

            Lita juga aktif dalam kegiatan non-akademis di kampusnya,  yaitu Lita aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Bulu Tangkis UPI dengan jabatan sebagai divisi kewirausahaan, dan di Paguyuban Batavians dengan jabatan sebagai divisi Pengembangan Sumber Daya Organisasi (PSDO).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun