"Iya udahlah aku juga udah maafin kamu kok. Kita kan udah  baikan nih. Gimana kalau kita nonton film kartun kesukaanku yuk! Lagi seru loh ini adegannya," ujar Dipadikara sambil tersenyum dan menghapuskan air mataku.
Aku dan Dipadikara pun akhirnya kembali akur. Aku menjadi sadar bahwa puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi mengenai keikhlasan ketika menjalankannya. Begitupun dengan Dipadikara. Ia menjadi sadar bahwa Ia harus menghargai umat muslim yang sedang berpuasa. Jadi kami percaya bahwa dengan adanya sikap menghargai terhadap beda agama, maka akan terciptanya suatu keadaan yang rukun dan menjauhkannya dari pertengkaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H