Mohon tunggu...
Litasari Ratna Dewi
Litasari Ratna Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

hobi fotografi dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sudahkah Mengenal Gaya Belajar pada Anak?

5 Desember 2022   08:35 Diperbarui: 5 Desember 2022   08:57 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

    karakteristik yang dimiliki anak yang indra penglihatannya lebih kuat :

  • reaktif terhadap suara.
  • sulit mengikuti anjuran lisan.
  • kebutuhan melihat sesuatu secara visual untuk memahaminya.
  • kepekaan yang kuat terhadap warna.
  • seringkali salah menginterpretasikan sebuah ucapan.

    Anak seperti ini biasanya memiliki ciri sebagai berikut :

  • cenderung melihat sikap atau gerakan bibir guru saat mengajar.
  • lebih suka peragaan.
  • bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi.
  • dapat duduk ditengah situasi yang ramai atau ribut.
  • tidak suka berbicara di depan kelompok dan lebih pasif dalam kegiatan diskusi.

2.   Auditory Learners

      karakteristik yang dimiliki anak yang indra pendengarannya lebih kuat :

  • semua informasi diserap melalui pendengaran.
  • sulit menyerap bentuk tulisan secara langsung.
  • sulit menulis atau membaca.

      Anak seperti ini biasanya memiliki ciri sebagai berikut :

  • mampu mengingat penjelasan guru di depan.
  • banyak bicara.
  • kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru disekitarny

3.   Kinesthetic Learners

      karakteristik yang dimiliki anak yang saraf tangan dan kakinya lebih kuat :

  • menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi .
  • hanya dengan memegang maka bisa menyerap informasi tanpa dijelaskan.

      Anak seperti ini biasanya memiliki ciri sebagai berikut :

  • menyukai praktek.
  • menyukai permainan.
  • menyukai menggunakan objek nyata.
  • menyentuh segala sesuatu yang dijumpainya.

Oleh karena itu peran guru dan orangtua sangat penting untuk memperhatikan dan mendukung  gaya belajar anak sejak dini sehingga potensi dapat berkembang dengan baik. Anak akan menderita karena ketidaktahuan guru tentang gaya belajar yang berbeda-beda yang mengakibatkan hasil belajar anak tidak sesuai dengan tingkat kecerdasan atau kemampuan. 

Menurut Hamzah (2010), apapun cara yang dipilih, perbedaan gaya belajar akan menunjukkan cara terbaik untuk menyerap sebuah informasi. Jadi kita harus paham kenapa sistem syaraf berbeda-beda antara indra telinga, mata, tangan dan juga kaki agar anak tidak merasa tertekan. Jangan sampai disekolah tertekan dan dirumah tertekan juga. Atau bahkan sebaliknya, hal tersebut mempengaruhi ilmu yang ditangkap hanya sampai di belakang otak atau short memory yang ingatannya 1x24 jam. Yang diharapkan ialah ilmu yang berada di otak terdepan karena akan lama sekali ingatannya apalagi jika diulang-ulang.

Apalagi perkembangan umur  dapat mempengaruhi otak kiri dan kanan. Otak kanan lebih banyak digunakan untuk berpikir imajinasi, khayalan dan ide. Sedangkan otak kiri memproses cara berpikir secara analitis seperti bahasa, angka, hitungan dan logika. Dalam Al-Qur’an surat Ali Imran  ayat 36 berbunyi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun