Hampir setiap manusia memiliki kendaraan pribadi. Hampir semua rumah di Indonesia memiliki jumlah kendaraan lebih dari satu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik, jumlah kendaraan bermotor di Indonesia pada tahun 2016 berjumlah 129 juta yang didominasi oleh kendaraan sepeda motor dengan jumlah 105 juta. Jumlah ini naik pada tahun 2017 dengan jumlah total 138 juta kendaraan bermotor. Kendaraan itu digunakan untuk pergi mengantar sekolah sang buah hati, pergi bekerja, pergi untuk menghibur diri, untuk mempercepat mobilitas kita, dll.
 Untuk melakukan semua kegiatan tersebut, tentu saja kendaraan butuh energi, seperti hal manusia jika manusia butuh energi manusia akan mencari makanan. Untuk energi sebuah kendaraan bisa berupa bensin, solar, avtur, diesel, dll. Tentu beberapa BBM (bahan bakar minyak) memiliki nomor oktan yang berbeda antara 88-100. Setiap BBM (bahan bakar minyak) memiliki kualitas berbeda-beda untuk berbagai jenis mesin kendaraan. Lalu BBM (bahan bakar minyak) diperoleh dari mana dan bagaimana cara memperoleh nya?
BBM (bahan bakar minyak) merupakan bahan bakar kendaraan yang diperoleh dari pengolahan minyak bumi, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Â
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun. Lumpur tersebut kemudian berubah menjadi batuan sedimen dan sisa-sisa organisme mengalami peruraian menjadi minyak dan gas di bawah tekanan dan suhu tinggi. Untuk mendapatkan minyak bumi tersebut biasanya dilakukan penambangan yang berada di darat atau penambangan lepas pantai.Â
Untuk mendapatkan BBM dengan kualitas terbaik perlu dilakukan beberapa tahapan dengan melakukan faksi (melakukan pemisahan berdasarkan titik didihnya) hingga tujuh kali. Pada tahap kedua senyawa yang dihasilkan pada tahap satu, akan diproses lagi, sehingga menghasilkan senyawa yang memiliki manfaat pada manusia. Pada tahap ini dapat menghasilkan bahan bakar minyak atau non bahan bakar minyak. dilakukan perubahan struktur kimia melalui pemecahan molekul, perubahan, atau penggabungan antara dua molekul.
Efek yang ditimbulkan dari penggunaan minyak tanah ada yang postif dan negatif. Efek positif nya adalah sebagai sumber bahan bakar utama untuk menghasilkan energi, digunakan dalam industri petrokimia untuk pembuatan polimer maupun bahan baku chemical lainnya, residu dari proses pengolahannya (Aspal), dapat dijadikan sebagai perekat yang kuat untuk pembuatan jalan raya, penggunaan nya dapat menggerakkan perekonomian suatu negara dan pengaruhnya sangat besar.
Lalu efek negatifnya adalah Pemanasan global, pencemaran air, pencemaran udara, mengganggu kesehatan, lahan tanah menipis, hujan asam, dan mempengaruhi iklim.
Bisa kita lihat bahwa efek negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan minyak tanah memiliki pengaruh jangka waktu yang panjang dan dapat menimbulkan suatu kerusakan sebuah ekosistem. Lalu apa jadinya jika saat melakukan pengeboran, pengolahan, pengangkutan, dan pengiriman minyak tanah terjadi sebuah kecelakaan.Â
Sumber dari kecelakaan/tumpahan minyak di laut beragam sumbernya, tidak hanya berasal dari kecelakaan kapal tanker namun juga akibat beberapa operasi kapal dan bangunan lepas pantai.
Docking (Perbaikan/Perawatan Kapal)
Semua kapal yang digunakan untuk pengangkutan minyak harus reparasi dan pembersihan kapal secara berkala. Dalam proses perawatan semua sisa bahan bakar harus dikosongkan untuk mencegah kebakaran dan ledakan , sisa bahan bakar akan disalurkan ke penampung limbah di galangan kapal, tapi tidak semua galangan kapal mempunyai penampungan limbah sehingga di buang di laut
Kecelakaan Kapal Tanker
Beberapa penyebab kecelakaan tanker adalah kebocoran lambung, kandas, ledakan, kebakaran dan tabrakan.
Terminal Bongkar Muat Tengah Laut
Proses bongkar muat tidak hanya dilakukan di pelabuhan  namun juga di tengah laut. Proses bongkar muat di tengah laut juga memiliki resiko kecelakaan seperti pipa yang pecah, bocor, dll.
Kebocoran Minyak dan Gas
Munculnya gelembung gas akibat terjadi anomali tekanan pada saat pengeboran sumur ulang dilakukan.
Banyak sekali penyebab tumpahan minyak tanah yang mengancam laut kita. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA) mencatat selama periode antara 1998 hingga 2017, sudah ada 37 kali terjadi kasus tumpahan minyak yang mengancam laut kita tapi, sebetulnya laut kita sudah terancam sejak lama dan sudah banyak sekali tumpahan minyak yang terjadi, karena banyak sekali praktik-praktik DAM oil yang ilegal di laut kita.
Beberapa kejadian kecelakaan tumpahan minyak di laut Indonesia, yaitu:
Selat Malaka
September 1992, tabrakan kapal tanker Ocean Blessing dan MT Nagasaki Spirit yang menumpahkan 13.000 ton minyak.
Teluk Balikpapan
Maret 2018, terjadi kesalahan komunikasi antar pihak MV Ever Judger dengan dua kapal pandu, yakni Anggada dan Antasena, menggunakan dua bahasa. Kapal pandu memerintahkan nahkoda untuk menurunkan jangkar 1 meter. Namun, ketika perintah itu diteruskan ke mualim , jangkar diturunkan 1 segel/27 meter. Jumlah tumpahan minyak diperkirakan 40.000 barrel.
Montara di Laut Timor
Agustus 2009, Anjungan minyak di lapangan Montara milik PTTEP meledak. Akibatnya, tumpahan minyak dengan volume lebih dari 23 juta liter mengalir ke Laut Timor selama 74 hari.
Karawang di laut Utara Jawa
Juli 2019. Tumpahan minyak menyebar di laut utara Jawa, di lokasi pengeboran lepas laut milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ), Karawang, Jawa Barat. Dampak kebocoran terjadi di Karawang, meluas hingga Bekasi, ada 11 desa di Karawang yang terkena dampaknya.
Tragedi tumpahan minyak baru saja terjadi pada 28 Juni 2022. Tumpahan minyak menyebar di perairan Cilacap, di lokasi sekitar dermaga wijayapura dan area 70. Dampak dari kebocoran yang terjadi membuat para nelayan kesulitan mencari ikan karena terkontaminasi dengan minyak mentah dan para nelayan takut apabila alat yang digunakan menangkap ikan rusak. Diduga tumpahan minyak tersebut berasal dari kegiatan bongkar muat kapal tanker di area 70 yang memiliki kebocoran.Â
Diperkirakan jumlah tumpahan minyak yang menyebar di perairan Cilacap sekitar 1900 liter dengan jenis minyak mentah. Saat ini PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Cilacap telah mengambil tindakan, berupa pembersihan di area yang terdampak tersebut, kata Cecep Supriyanti sekali Area Manager Communication, Relations & CSR PT KPI.
Laut kita sedang menderita karena ulah kita sendiri. Kita harus selalu menjaga dan merawat laut kita, karena setiap saat laut kita dan penghuni laut kita terancam oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab. Jika saat laut kita berteriak minta tolong kita harus hadir untuk menyelamatkan nya. Kita sebagai manusia yang menggunakan sumber daya alam dari lingkungan sekitar kita untuk kebutuhan sehari-hari perlu menjaga kesehatan lingkungan, dengan cara:
- Membuang sampah pada tempatnya/tempat sampah
- Melakukan kegiatan gotong royong seminggu sekali
- Mampu memilah sampah sesuai dengan jenisnya (organik dan non organik)
- Membersihkan saluran pembuangan air dari sampah-sampah
- Melakukan penanaman tanaman agar udara tetap bersih dan segar
- Meminimalkan penggunaan kendaraan bermotor untuk kegiatan sehari-hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H