Mohon tunggu...
Fiksiana

Tomodachi, Ketika Sahabat Berlari Bersamamu

22 Februari 2016   22:06 Diperbarui: 22 Februari 2016   22:24 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Judul buku                          : TOMODACHI

Penulis                               : Winna Effendi

Editor                                 : Gita Romadhona dan Ayuning

Proofreader                         : Widyawati Oktavia

Penata letak                        : Landi A. Handwiko

Desain cover                       : Levina Lesmana

Ilustrasi cover dan isi           : Levina Lesmana

Penerbit                              : GagasMedia

Pemasaran                          : TransMedia

Cetakan pertama                 : 2014

Jumlah Halaman                  : xiv + 362

Ukuran buku                       : 13×19 cm

ISBN                                  : 979-780-732-0

Harga                                 : Rp57.000

Buku yang ditulis oleh Winna Effendi, seorang penulis kelahiran 6 Januari 1986 ini bertemakan tentang suka duka serta berbagai pengalaman tak terduga yang dialami oleh Tomomi, seorang gadis penyuka anime bersama keempat sahabatnya. Layaknya Refrain (2009) dan Remember When (2011) yang juga ditulis oleh penulis berzodiak Capricorn ini, novel Tomodachi mengangkat permasalahan menyangkut kehidupan sewaktu SMA tentang persahabatan dan cinta yang menjadi fokus Winna. Dengan sampul buku yang memberikan kesan negara sakura yang kental, buku ini dapat menimbulkan tanda tanya dalam benak siapapun yang menyukai hal-hal berbau Jepang tentang bagaimana sesungguhnya isi dari buku tersebut. Ditambah lagi dengan judulnya yang menggunakan bahasa Jepang, “Tomodachi” yang artinya sahabat.

Hari pertama masuk ke sekolah bergengsi di Tokyo tentu menjadi kebahagiaan dan kebanggaan tersendiri bagi seorang pelajar. Namun, hal senada tidak dialami oleh Tomomi, gadis keturunan seorang pemusik asal Indonesia dan seorang traveller asal Jepang. Ia justru mengalami berbagai masalah, bahkan sebelum ia menginjakkan kedua kakinya ke Katakura Gakuen, SMA barunya untuk pertama kalinya. Semua masalah Tomomi bersumber pada seorang anak laki-laki yang menyebalkan, Tomoki namanya.

Meskipun mereka memiliki 2 suku kata yang sama pada masing-masing nama awal mereka, hal itu tidak serta merta membuat mereka akur, mereka justru lebih sering mendebatkan suatu hal dan melempar ejekan satu sama lain. Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan utama Tomomi masuk ke sekolah yang dikenal hanya menerima anak-anak terpilih itu. Ia tidak ingin mencari masalah pada siapapun, ia justru ingin menyelesaikan masalah yang ia buat sejak SMP, ia ingin menyatakan cintanya pada seorang kapten tim sepak bola, Hasegawa Senpai. Berbagai cara ia lakukan untuk tetap bisa berada dekat dengan sosok yang ia kagumi itu. Hingga akhirnya ia bergabung pada klub lari yang lapangannya terletak dekat dengan lapangan sepak bola. Di sini, kehidupan barunya sebagai atlet lari dimulai. Ia mulai berkenalan lebih jauh dengan si menyebalkan alias Tomoki, Ryuu teman Tomoki yang pendiam, dan Tabitha yang secara mengejutkan juga menyukai Hasegawa Senpai. Tentu saja semua ini tak lengkap tanpa kehadiran Chiyo, sahabat Tomomi sejak kecil. Mereka berlima menjalani kehidupan masa SMA yang penuh dengan kejutan, mengalami berbagai masalah rumit mulai dari masalah keluarga, persahabatan mereka, perlombaan lari, hingga cinta yang hampir menghancurkan segalanya. Sampai akhirnya, keputusan terbaik muncul di antara mereka.

Setiap bagian di dalam novel ini berkaitan satu sama lain, dari awal hingga akhir. Ceritanya juga cukup ringan dengan pembawaan yang mengalir begitu saja tanpa menghilangkan esensi dan keseruan dalam membacanya. Membuat setiap orang yang telah mulai membacanya ingin melanjutkannya hingga lembar terakhir untuk mengetahui akhir dari cerita ini. Winna Effendi mengangkat semua cerita dalam buku-bukunya secara sederhana dengan bahasa yang mudah dipahami oleh berbagai kalangan, terutama Tomodachi yang sangat cocok dibaca untuk kalangan remaja karena permasalahan yang diangkat adalah masalah yang wajar dialami oleh mereka.

Kesalahan penulisan dan kesalahan cetak pada buku ini juga sangat sedikit bahkan hampir tidak ada. Selain itu, membaca novel ini dapat meningkatkan penguasaan kosa kata kita terhadap bahasa Jepang karena banyak digunakannya bahasa negeri matahari terbit tersebut dalam novel ini, tentunya dengan penjelasan arti setiap katanya di bagian bawah halaman. Hal ini membuat kita sekaligus melakukan dua kegiatan, menghibur diri dengan bacaan novel dan memperkaya kosa kata bahasa Jepang, layaknya peribahasa “Sekali mendayung, 2 3 pulau terlampaui”. Sayangnya, bagian sampul dari buku ini kurang menarik bagi orang awam dengan warna yang membosankan dan kurang menarik mata. Selebihnya, buku ini direkomendasikan bagi para pembaca yang senantiasa mencari bahan bacaan bertemakan permasalahan anak muda yang berkesan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun