Allahu akbar...allahuakbar...allahuakbar...Laa ilaaha ilallahu allahu akbar... allahuakbar...wa lillaailhamdu...
Begitu takbir berkumandang di malam Idulfitri semua bersuka cita. Ibu tetap sibuk di dapur mempersiapkan makanan yang akan dihidangkan saat lebaran.
Saat bangun tidur, kami semua mempersiapkan diri menuju masjid. Hal yang paling direbutkan di rumah saat hendak sholat ied adalah kamar mandi. Semua pada telat bangun dan semua pada rebutan kamar mandi, hehe. Saya pun minum segelas air putih dan makan sedikit cemilan sebagai bentuk ibadah sunnah sebelum sholat idul fitri. Dengan pakaian terbaik kami, kami pun melangkah bahagia menuju lapangan. Bersalam-salaman dengan tetanggayang akan berbarengan menuju tempat shalat. Bertakbir dalam hati sampai di tempat shalat.
Sesampainya di tempat shalat, biasanya saya memilih di pojokan karena kalau si kecil mulai bosan setidaknya tidak mengganggu jamaah lain. Setelah selesai sholat Idulfitri, biasanya kalau ada jalan yang lain, maka saya lewat jalan yang berbeda dengan jalan berangkat. Tujuan dari sunnah ini sebenarnya bertujuan syiar. Hmm. Tapi saya kalau lewat jalan berbeda juga lewat saja hehehe..
Setelah sholat, saya dan keluarga pun mengunjungi pakde-pakde yang rumahnya tidak begitu jauh dari rumah orang tua saya. Hanya di depan rumah.
Apa yang paling saya suka saat lebaran di tempat keluarga besar adalah suasana lebaran yang berbeda dengan suasana perkotaan.
Di usia anak saya yang masih dalam masa emas, maka saya berusaha sebaik mungkin memanfaatkan masa emas itu. Salah satunya adalah mengajarkan nama-nama hewan dan menanamkan nilai-nilainyang ada di sekitar
Mengenalkan nama hewan
Karena tempat Pakde memelihara sapi maka ini kesempatan saya untuk mengenalkan hewan itu kepada anak. Sebenarnya tidak hanya mengajarkan nama hewan itu tapi juga menunjukkan ciri fisik dari hewan itu. Awal melihat mungkin si kecil hanya diam mengamati gerak-gerik Sapi dan memperhatikan apa yang kita ajarkan. Selebihnya ia akan penasaran untuk menyentuh hewan itu.
Mengajarkan keberanian
Ayah menguji keberanian si kecil untuk memegangnya. Awalnya memang takut tapi lama-kelamaan dia berani. Kemudian si ayah mencoba membujuknya memberi sapi makan rerumputan yang berserakan di dekat kandang. Si ayah mencontohkan. Si kecil berusaha mengikuti memberi makan sapi tapi muncul rasa takut maka si ayah mencoba terus membujuknya untuk terus berani. Walaupun pada akhirnya ia tak kunjung berani setidaknya si ayah sudah mengajarkan keberanian. Mungkin saatnya nanti dia tidak begitu takut dengan hewan ternak itu.
Mengajarkan rasa sayang
Memang terkadang si kecil ingin memukul hewan itu karena sudah berani memegang sapi. Di sinilah peran orang tua untuk mengajarkan rasa kasih sayang pada hewan sengan memberikan contoh yang baik. Misalnya mengelus-elus badannya. Dengan memberi makan juga menunjukkan rasa kasih sayang kepada hewan.
Demikian aktivitas saya dan keluarga di hari pertama lebaran. Selamat hari raya Idul Fitri. Taqabbalallahu minna waminkum. Shiyamana wa shiyamakum.