Waktu awal-awal puasa, saya selalu menghitung jari tinggal berapa lama berpuasa. Dan sekarang tidak terasa ramadhan akan berakhir. Hari kemenangan akan tiba. Ada banyak hal kebiasaan yang tidak akan dilakukan lagi seperti menyiapkan sahur dan berbuka. Walaupun saya tetap harus membayar hutang puasa, hehe.
Akan ada banyak hal yang saya rindukan selama bulan ramadhan. Salah satunya adalah suasananya. Suasana bulan ramadhan terasa sangat berbeda dibanding bukan-bulan lainnya.
Suasana sahur sampai subuh
Mulai dari bangun sahur, setiap saya menyiapkan makan, saya tidak merasa sendiri. Suara orang yang membangunkan sahur lewat toa masjid terdengar setiap setengah jam. Beberapa tetangga terdengar dentingan piring dan sendok bersahutan. Ada dentingan wajan dan sutil terdengar memecah keheningan di waktu sahur.
Setelah menikmati menu makan sahur, adzan subuh pun terdengar. Suara langkah kaum muslim yang menuju masjid dengan pakaian terbaiknya menambah ramainya suasana subuh. Begitu subuh selesai, suara ustadz ceramah dari dalam masjid terdengar samar di rumahku. Aku tidak begitu mendengar apa yang dijelaskannya. Biasanya suami yang akan menceritakan apa saja isi ceramahnya. Begitu selesai waktu sholat subuh sampai syuruq biasanya ada terdengar suara anak-anak bertadarus.
Suasana berbuka puasa
Sebelum berbuka puasa, jalanan akan ramai dengan para penjual yang menawarkan takjil untuk berbuka puasa. Ada semangat terlihat ketika akan berbuka puasa. Saat adzan terdengar ada rasa kebahagiaan yang terasa saat meneguk segelas air putih yang membuat dahaga hilang. Alhamdulillah. Nikmat yang dirasakan orang berpuasa adalah saat berbuka puasa.
Suasana sholat sunnah taraweh
Begitu adzan isya berkumandang, para muslim berbondong-bondong ke masjid. Di awal bulan ramadhan, masjid selalu ramai sampai-sampai harus segera datang ke masjid biar kedapatan tempat. Suara imam masjid yang merdu membacakan ayat-ayat Al-Quran saat sholat taraweh. Sepertinya suasana berubah menjadi sangat tenang.
Suasana malam-malam setelah taraweh
Suara-suara merdu yang sedang tadarus setelah sholat taraweh menambah suasana bulan ramadhan menjadi lebih khusyuk. Semakin mendekati hari kemenangan, malam-malam setelah taraweh menjadi lebih ramai. Banyak petasan-petasan menambah suasana menyambut hari kemenangan menjadi lebih hingar.
Satu kesedihan yang saya rasakan adalah saya belum bisa memaksimalkan bulan ramadhan dengan beribadah. Saya berharap tahun depan bisa bertemu ramadhan lagi dengan semangat yang lebih baik dan kesempatan beribadah lebih baik. Semoga suasana bulan ramadhan di tahun mendatang mampu memberi semangat kepada umat muslim untuk terus beribadah. Aminn
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H