Mohon tunggu...
Lita Lestianti
Lita Lestianti Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Ibu rumah tangga

No culture, No Future!

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bingung Sahur sampai Lupa "Entong"!

18 Mei 2018   16:48 Diperbarui: 18 Mei 2018   16:50 890
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ternyata entongnya ketemu di tangan suami sendiri! Rasanya mau sebal tapi juga mau ketawa. Nggak sadar beneran kalau sudah bawa entongnya. Kalaupun hilang sih sebenarnya bisa pakai sendok, tapi itu membuat lapisan anti lengketnya cepat rusak kalau kena logam.

Apakah kalian juga pernah mengalami hal serupa? Sudah memegang barang yang dicari tapi nggak sadar memegangnya? Atau mencari kacamata ternyata kacamata di taruh di atas rambut? Atau mau masak ternyata lupa tekan tombol cook?

Rasanya kita hampir pernah mengalami hal-hal itu dimana kita tidak berkonsentrasi. Katanya penyebab kurang konsentrasi adalah peredaran darah ke otak kurang lancar yang menyebabkan kurangnya oksigen yang masuk ke otak. Hal itu disebabkan karena kurangnya aktivitas fisik atau olahrga, kebanyakan konsumsi gula dan lemak buruk.

Apalagi saat puasa begini, buka dengan yang manis-manis, seperti teh hangat manis, es campur, dan lain-lain. Nah, perlu hati-hati juga untuk konsumsi makanan berkadar gula tinggi. Puasa itu menyehatkan. Menu sahur dan buka puasanya juga harus sehat ya.

Jangan sampai gara-gara lupa naruh entong, lupa tekan tombol cook, makan sahur batal dan cuma minum air putih.

Setelah tragedi hampir kehilangan entong nasi, suami pun makan ayam bumbu rujak ala kadar. Saya pun bertanya, "Bagaimana rasanya?"

Jawabnya, "Aneh rasanya."

Haha, saya cuma tertawa saja. Saya sudah duga juga.

Menurut sebuah hadits, kalau Rasulullah tidak suka dengan rasa makanan maka beliau tidak mengomentari tapi meninggalkannya seperti yang disebutkan dalam hadits tentang larangan mencela makanan:

"Tidaklah Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mencela suatu makanan sedikit pun. Seandainya beliau menyukainya, beliau menyantapnya. Jika tidak menyukainya, beliau meninggalkannya (tidak memakannya)." (Muttafaqun 'alaih. HR. Bukhari no. 5409 dan Muslim no. 2064).

Biasanya setiap saya bertanya rasanya berarti saya ingin meminta pendapat secara jujur bukan pujian. Sejatinya, saya tidak benar-benar jago masak. Pokok masak saja lah, hehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun