Mohon tunggu...
Lita Asyari
Lita Asyari Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa semester akhir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

"Pengaruh penggunaan multimedia interaktif terhadap kemampuan berfikir kritis mahasiswa "

20 Desember 2024   15:21 Diperbarui: 20 Desember 2024   15:31 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Nama             : lita asari

 Universitas : Universitas Pelita Bangsa

Dosen             : Purwanti.,S.Pd.,MM

Mata kuliah : Berfikir Kritis 

 Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki mahasiswa untuk menghadapi tantangan dunia modern. Salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki siswa untuk menghadapi tantangan yang ada di dunia saat ini adalah kemampuan berpikir kritis. Keahlian ini membantu siswa dalam menganalisis informasi, mengevaluasi argumen, dan memecahkan masalah secara rasional. Penggunaan media interaktif selama proses pembelajaran adalah salah satu cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan ini.

 

Multimedia interaktif adalah istilah yang mengacu pada penggunaan teknologi yang memungkinkan siswa berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara aktif, seperti simulasi digital, video animasi, dan aplikasi pembelajaran berbasis interaktif. Dengan media ini, siswa tidak hanya menerima informasi secara pasif, tetapi juga terlibat dalam proses berpikir, mencoba, dan mengevaluasi. Misalnya, kelas fisika dapat menggunakan simulasi untuk membantu siswa memahami konsep rumit seperti hukum gerak dengan lebih mudah.

Penelitian menunjukkan bahwa multimedia interaktif dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis. Hal ini terjadi karena media ini menyediakan lingkungan belajar yang lebih dinamis, menarik, dan relevan. Mahasiswa diajak untuk memahami materi melalui eksplorasi dan interaksi langsung, yang mendorong mereka untuk berpikir lebih mendalam. Sebagai contoh, simulasi berbasis Physics Education Technology (PhET) terbukti meningkatkan kemampuan analisis mahasiswa dalam memahami konsep fluida statis lebih baik dibandingkan metode konvensional.

Namun, seberapa efektif multimedia interaktif bergantung pada bagaimana pendidik menggunakannya. Multimedia harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan mendorong diskusi, refleksi, dan kerja sama siswa.

Secara keseluruhan, kemampuan berpikir kritis siswa dipengaruhi oleh penggunaan media interaktif. Teknologi ini membuat pembelajaran lebih menarik dan bermanfaat, membantu siswa tidak hanya memahami materi tetapi juga mengasah keterampilan berpikir kritis yang sangat baik, yang akan berguna di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun