"Olina pergi sekarang, kamu harus tetap hidup nak."
Ayah memintanya untuk pergi melalui pagar pembatas yang sudah di robohkan.
Sementara kabut hitam semakin dekat akan menyelimuti benteng di desa.
"Pa, apakah Papa Akan pergi bersama Olina?"
"Olina papa tidak bisa sekarang, kamu harus mengerti situasi." desak ayahnya.
"Papa Olina tidak mau, Olina tidak mau."
Olina tidak mau berpisah dengan sang ayah setelah ibunya menghilang sepuluh tahun yang lalu.
 "Olina, pergilah! Papa akan menyusul. Cepat!"
Karena keadaan terdesak dan kabut hitam semakin dekat, ayah hanya bisa mengelabui anaknya agar anaknya selamat meskipun hanya sebuah kemungkinan.
"Papa, jangan lama-lama."
Olina pun berlari ke hutan tanpa henti, menuruti nasihat ayahnya untuk tidak menoleh sedikitpun. Tangannya tidak lepas dari pita berwarna pink yang mengikat rambut panjang yang tergerai.