Mohon tunggu...
Nirma Maulita
Nirma Maulita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 HUBUNGAN INTERNASIONAL UNIVERSITAS AIRLANGGA

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Eco Enzyme Beyond Limits: Mahasiswa KKN BBK 3 UNAIR Kandangan Menginspirasi Kesadaran Lingkungan dari Limbah Rumah Tangga

29 Januari 2024   14:00 Diperbarui: 29 Januari 2024   15:56 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto bersama mahasiswa BBK 3 Kandangan, EEN Gresik, dan Ibu PKK

Gresik – Selama masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau Belajar Bersama Komunitas (BBK) yang ke-3 di Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik selama kurang lebih satu bulan, kelompok mahasiswa UNAIR yang terdiri dari sembilan orang melaksanakan berbagai program kerja yang berkaitan dengan bidang lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.

Pada Jumat, 26 januari 2024 kelompok BBK 3 Kandangan melaksanakan sosialisasi Eco enzyme di Balai Desa Kandangan dengan dihadiri oleh Ibu-Ibu PKK. Sosialisasi tersebut dilaksanakan untuk menyebarkan kesadaran terkait pentingnya pengelolaan sampah terutama sampah organik di antara kalangan ibu rumah tangga dengan mengubah sampah organik menjadi Eco enzyme. Kelompok BBK 3 Kandangan juga berkolaborasi bersama Komunitas Eco enzyme Nusantara (EEN) Gresik yang hadir sebagai narasumber.

Eco enzyme merupakan larutan hasil fermentasi limbah organik yang dapat dimanfaatkan dalam bidang pertanian, peternakan, dan keperluan rumah tangga. Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembuatan Eco enzyme yakni limbah organik seperti kulit buah dan sisa sayuran, molase atau gula merah, dan air. Akan tetapi, tidak semua bahan organik dapat digunakan untuk Eco enzyme seperti daging hewan, kulit telur, bahan bertekstur kering seperti daun dan ranting, dan terakhir bahan-bahan yang cenderung berminyak seperti kulit alpukat. Proses pembuatan eco enzym cenderung mudah dan sederhana. Pertama, tuangkan air ke dalam wadah tertutup seperti galon bekas pakai. Kedua, tuangkan molase. Kemudian masukkan sampah organik kulit buah ke dalam galon yang sudah berisi air dan molase. Perbandingan antara gula, sampah organik, dan air adalah 1:3:10. Tutup galon tersebut dan jangan biarkan terbuka. Eco enzyme dapat digunakan setelah tiga sampai enam bulan. Larutan Eco enzyme yang sudah jadi berwarna cokelat dan beraroma asam dan manis yang sangat kuat.

Pada sosialisasi ini, Kelompok BBK 3 Kandangan berupaya untuk memberdayakan Ibu-ibu PKK yang merupakan ibu rumah tangga untuk dapat mengelola limbah rumah tangga dengan baik. Sekitar 60% sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) adalah sampah organik. Sampah organik merupakan sampah yang mudah membusuk sehingga menimbulkan bau tidak sedap dan pembusukan yang menghasilkan gas metana, yakni gas rumah kaca yang mendorong pemanasan global. Eco enzyme dapat menjadi salah satu upaya untuk mengurangi limbah organik di TPA. Selain itu, Desa Kandangan merupakan salah satu desa di Kabupaten Gresik dimana bidang pertanian menjadi salah satu mata pencaharian yang banyak digeluti oleh masyarakat. Sehingga, berbagai inovasi maupun pengetahuan baru dalam bidang pertanian dan pengolahan sampah rumah tangga sangat diperlukan. Pada bidang pertanian, eco enzyme dapat digunakan untuk menggantikan pestisida kimia dan pupuk kimia. Adapun dalam bidang peternakan dapat digunakan untuk mengurangi parasit dan mengatasi penyakit kulit pada hewan. Selain itu, Eco enzyme juga dapat digunakan sebagai obat terapi bagi ternak yang terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Penggunaan eco enzyme ini mampu mengurangi secara signifikan munculnya air liur yang berlebihan pada hewan ternak yang terpapar PMK. Eco enzyme juga dapat digunakan untuk mengobati luka, pembersih alami, dan perawatan diri.

Melalui Eco enzyme, kelompok BBK 3 Kandangan menciptakan kesadaran lingkungan untuk mengubah limbah rumah tangga menjadi sumberdaya yang berkelanjutan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa perubahan lingkungan dapat dimulai dari aksi sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini diharapkan dapat membantu warga desa Kandangan dalam permasalahan mengelola sampah dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun