Sejak Maret 2020, rencana pembelajaran yang sudah di rencanakan sekolah tidak dapat dilaksanakan dengan baik, di mana kebijakan pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran covid 19 DKI Jakarta harus lockdown bebarapa pekan. Begitu juga dengan sekolah menengah kejuruan tempat di mana saya mengabdi belasan tahun di Kawasan Jakarta Utara. Terpaksa "merumahkan" siswa untuk belajar.
Oleh karena itu, pemerintah terkait dituntut untuk berpikir keras bagaimana caranya pembelajaran tetap dilaksanakan ditengah pendemi. Maka, dibuatlah sistem pembelajaran home learning atau pembelajaran secara daring, atau Pembelarajan Jarak Jauh (PJJ). Guru tetap melaksanakan tugasnya memberikan materi pembelajaran tanpa harus bertatap muka dengan para peserta didik melalui jaringan internet.
Untuk kebijakan tersebut pemerintah terkait menfasilitasi guru DKI Jakarta dengan aplikasi Google Classrom yang memberikan akses akun edu kepada masing-masing guru dan peserta didik.Â
Dilengkapi dengan bebarapa fasilitas seperti google meet, penyimpanan data di drive, form dan lain-lain. Para guru dan peserta didik dituntut untuk bisa menggunakan aplikasi tersebut secara autodidak baik penyampaian materi pembelajaran secara daring, maupun mengakses tugas-tugas belajar secara luring.Â
Agar kegiatan belajar mengajar tetap dilaksanakan dengan baik, tentu saja menjadi kebijakan pemerintah, sebab tidak mungkin menunda pembelajaran sampai pandemi berakhir, sementara pandemi tidak dapat di ramalkan kapan akan berakhir.
Mulai saat itu, hingga 14 bulan ini pembelajaran tetap berlangsung secara online, dari seluruh tingkat Pendidikan yang ada di negara kita. Namun, sejalan dengan kegiatan belajar yang dilakukan di rumah, khususnya pada wilayah DKI Jakarta, tidak diikuti dengan kebijakan yang lain, di mana sekolah diizinkan untuk dibuka dan tetap dengan pembelajaran online, sementara fasilitas lain yang notabene fasilitas umum seperti mall, caf, rumah makan boleh dibuka. Hal tersebut tentu saja berimbas dengan peserta didik kami khususnya.
Dalam pengamatan Saya, selama pandemi sejak awal tidak membuat para peserta didik setara sekolah menengah tetap dirumah. Sewaktu jam pembelajaran online, hanya Sebagian kecil peserta didik yang mengikuti pembelajaran. Menurut pantauan Saya pada saat jam belajar yaitu 07.00 s.d 12.00 hanya sebagian kecil mengikuti pembelajaran, selebihnya mereka tidak mengikutipembelajaran dengan beberapa alasan antara lain, masih tidur karena tidur terlalu larut sebab sepanjang malam ada yang bekerja, dan ada yang nongkrong dirumah teman tanpa pengawasan orang tua.Â
Terdapat juga memanfaat waktu yang tidak harus dating ke sekolah dengan bekerja, sebagian lagi memegang HP tapi tidak mengikuti pembelarajan tapi main game atau mengakses media social lainya. Hal ini tentu saja tujuan sekolah untuk tetap melaksanakan pembelajaran tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Karena kurang pengawasan orang tua dan kurangnya kesadaran untuk mengikuti pembelajaran.Â
Saat pembelajaran kebanyakan orang tua bekerja sehingga tidak dapat sepenuhnya melakukan pengawasan apakah anak mereka mengakses pembelajaran atau menggunakan HP untuk hal lain diluar pembelajaran.
Kebanyakan orang tua mengeluh dengan pembelajaran online karena anak-anak semakin akrab dengan ponsel. Bukan untuk digunakan sebagai alat pembelajaran tapi untuk hal lain diluar pembelajaran.Â
Orang tua mengeluhkan besarnya biaya untuk membeli kouta dalam sebulan bisa 2 sampai 3 kali membeli kouta, dengan berbagai dalih. Walaupun sebenarnya mungkin ada diantaranya 6 siswa dari 30 siswa yang memang benar-benar mengikuti pembeljaran sesuai dengan instruksi gurunya.
Sisi negative lainya adalah guru tidak dapat melakukan pengawasan langsung dengan peserta didik, seperti misalnyha pada saat pembelajaran online menggunakan google meet sulit sekali peserta didik untuk hadir, hanya sebagian kecil saja.Â
Berbagai alasan kami temui, masih tidur, pergi sejak pagi, dan tidak punya Hp ataupun kouta habis. Hal ini tentu saja butuh kerjasama antara guru dan orang tua agar pembelajaran dapat efektif, Namun hal tersebut tidak dapat dilaksanan lantaran kebanyakan orang tua bekerja dan tidak ada di rumah.
Ket Foto : Pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh dengan menggunakan google meet
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI