Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cikini Gondangdia Menyimpan Banyak Kisah Kuliner Tempo Dulu

2 Agustus 2024   01:46 Diperbarui: 2 Agustus 2024   01:52 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah dengar lagu yang salah satu baitnya menyebutkan Cikini ke Gondangdia. Ternyata nama dua tempat ini menyimpan banyak sejarah di masa lalunya. Tempat ini menjadi pusat keramaian yang menjadinya tersohor hingga saat ini. Jika mau dikulik semuanya mungkin bisa saja. Tapi kali ini kita fokus ke dunia kulinernya saja.

Senang sekali rasanya bisa memenangkan giveaway yang diadakan oleh Country Choice, Wisata Kreatif Jakarta dan Koteka. Dari 50 orang beruntung ini mendapatkan hadiah adalah Jelajah Kuliner Cikini Gondangdia. wah, bakalan seru sekali! Saya sendiri sudah menyiapkan baju hijau sebagai dresscode yang akan digunakan pada acara tersebut. Namun karena malamnya saya keletihan akibat olahraga mengeliling 10 putaran di GBK membuat bangunnya kesiangan.

Perkiraan akan bangun pagi tepat pukul 5, tetapi saya bangun jam 6 pagi. Membuat saya kelabakan melakukan aktifitas pagi hari dan persiapan untuk berangkat ke Gedung Juang 45 yang menjadi tempat titik kumpul acara jelajah kuliner. Segera bangun, sholat subuh dan mandi dalam kondisi mata masih mengatuk dan kaki yang sangat pegal.

Informasi acara dilakukan tepat jam 9 tetapi, lokasi rumah ke Gedung Juang lumayan jauh. Dengan hati yang dag dig dug saya berangkat mengunakan kereta api. sampai di Manggarai 8.30 wib, kereta Arah Kota belum juga datang sisa waktu tinggal 20 menit lagi. Saya khawatir sekali di tinggalkan oleh rombongan. Saya informasikan terus di grup, jika saya sedang menunggu kereta. Tepat pukul 8.50 wib kereta datang dan hanya butuh 7 menit untuk sampai di stasiun Gondangdia. Alhamdulilah masih ada waktu 3 menit untuk jalan kaki ke Gedung Juang. Terlambat dikit saya pikir tidak mengapa, karena rombongan pasti akan menunggu kedatangan meskipun terlambat 10 menit atau 15 menit. Benar saja, untuk jalan kaki dari Stasiun Gondangdia ke Gedung Juang memakan waktu tempuh 12 menit. Dan sesampainya di Gedung Juang perasaan saya plong sekali, karena rombongan masih kumpul dan belum berangkat.

Dok. Wisata Kreatif Jakarta
Dok. Wisata Kreatif Jakarta
Kakak-kakak dari Wisata Kreatif Jakarta yang akan menjadi pemandu wisata ini. Rombongan terbagi 3 grup. Kebetulan saya ikut rombongan Koteka yang dipandu oleh Kak Muthia. Kami mendapat penjelasan dulu sebelum berangkat, lalu foto-foto dengan grupnya masing-masing. Destinasi yang akan kita kunjungi adalah Toko Roti Lauw, Toko Jamu Warisan, Toko Kopi Luwak dan terakhir adalah Es Klim Tjanang Cikini.

Perjalanan pun dimulai dengan berjalan kaki saja, karena titik lokasi tempatnya cukup dekat. Sabil berjalan Kak Mutia terus memberikan informasi mengenai tempat-tempat bersejarah yang kita lalui. Seperti Soto Buntut Cut Mutia yang lumayan enak dan bersejarah, Patung Persahabatan yang ada di jalanan, lalu Masjid Cut Muthia yang sangat terkenal, pokoknya Kak Mutia dengan senang hati menceritakan apa saja yang kita temui di jalan sekitaran Cikini - Gondangdia.

Saatnya kita bahas destinasi utama kita

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi

Toko Roti Lauw

Berdiri bangunan kecil berada tepat di jalanan Stasiun Gondangdia, sebelah Pasar Gondangdia. berdasarkan informasi, Toko Roti Lauw ini sudah ada sejak 1940 oleh Lau Tjoan To atau dikenal dengan nama Junus Jahja. Ayahnya Lau Lok Soei memiliki pabrik roti di Mester bernama insulinde. Dahulu kala roti ini tidak menggunakan pengawet ataupun pengembang, sehingga rotinya keras. Namun berkembangnya zaman Roti Lauw ini menjadi roti yang lembut dan enak dinikmati. Sayangnya pabrik Roti Lauw ini pindah ke Pulo Gadung, sehingga di Gondangdia ini hanya merupakan toko kecil yang bersejarah.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Warung Jamu Warisan

Warung Jamu Warisan ini sudah dipegang oleh 2 generasi. Berada dalam dalam Pasar Gondangdia di posisi barisan paling depan pasar. Jamu ini di racik langsung dengan tangan secara manual. Seperti yang kita ketahui, jika mau membeli jamu coba lihat tangan penjualnya. Apakah tangannya kuning-kuning akibat kunyit yang dia racik. Jamu yang tersedia disini adalah Jamu Rimpang, Jamu Kunyit Asem, Jamu Beras Kencur dalam kemasan botol yang di jual dengan harga Rp15.000/botol.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Toko Kopi Luwak

Toko ini berdiri masih sederatan dengan Roti Lauw dan Pasar Gondangdia. Sekarang Toko ini bernama Kopi Luwak, sebelumnya waktu masih ada dalam Pasar Gondangdia atau Pasar Boplo bernama Toko Kopi Burung Kenari.

Toko ini eksis sejak tahun 1930 dan saat ini di kelola oleh Lunardi Valanchie atau nama tionghoanya adalah Xi Yi Lun. Qoute yang dipajang di toko tersebut adalah "Pelangan Kopi Datang dan Pergi, Ada atau Tiada, Toko Kopi Tetap Buka Kecuali Hari Minggu dan Libur". Untuk pertahankan toko kopi ini memang butuh perjuangan, namun semangat Pak Lun ini luar biasa.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Es Krim Tjanang di Hotel Cikini

Berdasarkan informasi yang didapat, Es Krim Tjanang ini adalah Es Krim favorit Presiden Soekarno dan Soeharto. Kedua Presiden ini juga sering suguhkan Es Krim Tjanang untuk jamuan negara di istana atau di kediaman keluarga.

Dahulu Es Krim ini bernama Tjan  Njan berganti nama menjadi Tjanang lantaran "anjuran" pemerintah supaya tak memakai nama berbau Tionghoa, tetapi lucunya es krim Tjan Njan masih dicari. Didirikan oleh Lie Sim Fie dan sudah ada sejak tahun 1940.

Akhirnya perjalanan Jelajah Kuliner selesai juga, waktunya kita mencari makan siang karena perut saya sudah menjerit minta di isi. Semoga ulasan ini menjadi informasi yang bermanfaat bagi teman-teman kompasianer. Next kita jalan kemana lagi ya, tolong refrensikan dong! biar semangat untuk menjelajahi kuliner bersejarah yang ada di jakarta maupun Indonesia. Terima kasih

kotekatrip23

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun