Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Ramaikan Event Ke 47th Indonesia Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition 25-27 Juli

18 Juli 2023   13:10 Diperbarui: 18 Juli 2023   13:14 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) 2050

Kebutuhan masyarakat Indonesia terhadap fosil berupa migas dipastikan meningkat terus dari tahun ke tahun secara alamiah, meskipun pemerintah memiliki target Net Zero Emission (NZE). Dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) pada 2050 kebutuhan minyak meningkat 139% dan kebutuhan gas meningkat 298%. 

Pada tahun tersebut kebutuhan energi secara nasional diperkirakan mencapai sekitar 1.000 MTOE (Million tones of oil equivalent) dengan presentase 44% berasal dari minyak dan gas sehingga ada sekitar 440 MTOE yang harus dipenuhi. Hal ini disebabkan oleh adanya kebutuhan akan migas dari berbagai sektor yang belum bisa sepenuhnya tergantikan oleh Energi Baru Terbarukan (EBT).

IG @ipaconvex_
IG @ipaconvex_

Proyeksi ini juga diperbolehkan dengan catatan bahwa emisi karbon yang dihasilkan oleh kegiatan migas harus ditangkap dan disimpan melalui teknologi atau penanaman pohon sebagai penyerap karbon. Tujuannya adalah agar tetap tercapai ketahanan energi dari bauran energi yang dipunyai Indonesia - yang terdiri dari batu bara, minyak, gas dan EBT -, dan pada saat bersamaan tercapai juga komitmen NZE.

" Kebutuhan yang cukup fundamental terhadap upaya pemanfaatan potensi migas dalam negeri adalah keberadaan investor yang memiliki sumber daya pendanaan maupun teknologi untuk mencari potensi migas," Kata Nanang Untung, Tenaga Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Integrasi, Koordinasi dan Interface Migas.

"Kita masih sangat butuh investor. Energy transition kita maksimalkan, nggak mungkin kita hidup tanpa fosil sampai nanti suatu saat full dipenuhi, baterai masih mahal dan kita masih tergantung sama cuaca sampai ada teknologi itu mungkin kita masih butuh fosil. Prediksi semua pihak masih ada peran fossil fuel sampai 2050," kata Nanang masih dalam acara yang sama yaitu diskusi IPA meets Blogger.

Apalagi, menurutnya migas dibutuhkan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sektor transportasi. Sektor lain dipastikan juga membutuhkan sektor hulu migas. "Kita tidak akan lepas dari petrokimia, sementara petrokimia bahan baku utamnya adalah migas," ujar Nanang.

Hulu migas juga memberikan penerimaan negara yang tidak sedikit. Berdasarkan data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) hasil penjualan migas secara langsung berkontribusi sekitar Rp672 triliun, terdiri atas hasil penjualan minyak dan gas bumi sekitar Rp583 triliun, termasuk alokasi dana bagi hasil migas sebesar Rp17 triliun yang turut dirasakan oleh daerah penghasil serta hasil penerimaan lain dari hulu migas sekitar Rp89 triliun yang meliputi signature bonus, production bonus, firm commitment, pembayaran PPN, PBB Migas, PDRD, dan pajak penghasilan migas serta pendapatan lainnya.

Menurut Pak Nanang, upaya Indonesia untuk menuju energi bersih adalah kebijakan yang tepat karena turut serta mendukung tren masyarakat dunia yang semakin peduli dengan lingkungan.

Namun demikian usaha Indonesia untuk mempunyai energi bersih butuh waktu, pemakaian kendaraan listrik terutama mobil listrik masih butuh waktu yang bisa puluhan tahun. Potensi energi matahari yang memang besar juga tidak bisa dimanfaatkan terus sepanjang hari butuh bantuan teknologi baterai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun