Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

SAR MPA MI Ikut Cari Pendaki Asal Swiss yang Hilang di Semeru

14 Juni 2016   23:37 Diperbarui: 15 Juni 2016   09:27 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 SOLO-SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia (SAR MPA MI) menerjunkan tim rescue untuk melakukan pencarian terhadap pendaki asal Swiss, Lionel Du Creaux, yang diduga tersesat dan hilang di Gunung Semeru, sejak Kamis, 9 Juni 2016. Creaux diketahui mendaki sejak Jumat, 3 Juni dan dilaporkan hilang pada Selasa sore, 7 Juni 2016.

Tim diberangkatkan malam ini, Selasa, 14 Juni, dari Kantor Pusat SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia, di Surakarta, menuju Malang. Selanjutnya akan bergabung dengan tim SAR lainnya yang sudah lebih dulu melakukan pencaharian di lapangan. Tim tersebut terdiri dari tiga orang personil, masing-masing Nurdin Lessy (koordinator tim), Farid Fauzy Ahmad, dan Edy Setiawan.

"Saat ini kita mengirim tiga irang personil dulu untuk membantu teman-teman SAR lainnya yang sudah lebih dulu berada di lapangan. Kalaupun nantinya operasi SAR tersebu masih membutuhkan personil tambahan, Insya Allah kami akan menambah personil lagi ke lapangan", ungkap Slamet Widodo, Ketua Umum SAR Mapala Muhammadiyah Indonesia.

Menurut Slamet, pengiriman tim tersebut dilakukan sekaitan perpanjangan waktu operasi pencarian warga Swiss itu hingga tanggal 20 Juni mendatang. "Tim kita akan selalu berada di lapangan hingga operasi dinyatakan berakhir", tandasnya.

Berdasarkan permintaan pihak Kedubes Swiss, pencarian warganya yg hilang di gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, maka operasi SAR dipeepanjang selama tujuh hari lagi, atau hingga tanggal 20 Juni mendatang.

Untuk diketahui, Creaux dilaporkan hilang saat mendaki ke Semeru dan hingga kini masih proses pencarian.

Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, John Kennedie menginformasikan, kronologi kejadian berawal dari pelapor bernama Alice Guignard yang merupakan kawan survivor. Pada 3 Juni 2016, Creaux dan Alice Guignard (Perancis) berangkat dari Malang, dan masuk ke Desa Ranu Pani pukul 7.00 WIB.

"Mereka langsung menuju lokasi pendakian tanpa ada pemberitahuan atau melapor ke pos dan tanpa register," kata John Kennedie.

Selanjutnya, pada pukul 10.22 WIB mereka tiba di Ranu Kumbolo dan melanjutkan perjalanan ke Kalimati, dan posisi di Kalimati pukul 11.55 WIB. Mereka lalu mendaki ke puncak sampai di daerah Watu Gede pukul 14.01 WIB. Pada pukul 17.47 WIB, Alice tidak melanjutkan ke puncak karena tidak kuat, namun Leonil tetap melanjutkan ke puncak.

Selanjutnya, Alice memutuskan kembali ke Kalimati, tetapi karena tidak tahu jalan Alice tersesat karena tidak melalui jalur track sebelumnya, menuju punggungan bukit arah ke kiri arah Arcopodo. Di lokasi Alice bertahan dan menunggu selama 2 hari/malam.

Pada 6 Juni, Alice ditemukan Heri Sumantri dari tim Haspala Malang yang sedang mengantar tamu pada pukul 22.00 WIB karena mendengar teriakan-teriakan minta tolong. Selanjutnya, Alice dibawa turun dan pada 7 Juni 2016 sore melaporkan (ZL)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun