Hai… kalian tahu Geoprak Gunung Batur? Itu lho Museum Gunungapi pertama di Indonesia yang ditetapkan oleh Global Geopark Network (GGN ) – UNESCO pada tanggal 20 September 2012 di Portugal sebagai Batur Global Geopark. Dengan demikian Museum Gunungapi Batur dapat dijadikan jendela informasi gunungapi di Indonesia sesuai dengan fungsinya, yaitu tempat menyimpan, meneliti, memamerkan berbagai hal terkait dengan kegunungapian, diantaranya menjelaskan mengenai pembentukan gunungapi, material hasil letusan gunungapi, tipe letusan dan bentuk gunungapi, sebaran gunungapi, sejarah dan manfaat gunungapi di Indonesia.
Ide tersebut muncul ketika beliau datang ke suatu daerah di RRC. Disana ada daerah pengunungan air sungai yang sangat bening sekali, sehingga kalau kita lihat bisa berkaca diatas permukaan sungai yang bening tersebut. Airnya mengalir pelan dan udara disana sejuk sekali. Yang paling menarik bagi Jero Wacik adalah Guilin desa di RRC tersebut penduduknya hidup dengan umur panjang. Penduduk disana rata-rata banyak yang berumur 120 tahun. Inilah yang mendorong beliau ingin membangun geopark, karena beliau adalah orang yang pernah hidup, lahir dan besar di wilayah geoprak.
Jero Wacik ingin menjadikan contoh nyata bahwa kehidupan di Batur diatas ketinggian gunung api dan udara yang sejuk dapat memberikan kehidupan yang baik. Karena kondisi O2 di Batur dapat di hirup dengan sepuas-puasnya tanpa harus membayar atau membeli. Dengan adanya Geopark Gunungapi Batur orang akan berbondong-bondong datang untuk berwisata, mengedukasi sekaligus mencuci paru-paru. Ini sangat menyehatkan bagi pengunjung yang datang. Ini sebuah keinginan yang selalu dia harapkan. Beliau ingin tinggal di Batur dan menghidupkan Geopark Batur hingga masa tuanya nanti.
***
Indonesia memiliki 500 Gunungapi, 127 diantaranya dikategorikan sebagai gunungapi yang aktif dan jumlah gunungapi tersebut menempati 13% komposisi gunungapi aktif di dunia. Berdasarkan kondisi tersebut, DPR melalui komisi VII pada tanggal 11 juni 2002 mengajukan kepada pemerintah RI agar mendirikan bangunan Museum Gunungapi di Batur. Sebagai responnya dilakukan pertemuan pada tanggal 9 juli dan 14 Juli 2002. Lalu pada tanggal 19 Nopember 2002 diadakan penandatanganan kerjasama antara direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral dengan Bappeda Kabupaten Bangli. Selanjutnya Tanggal 10 Februari 2004 di Jakarta, diadakan penandatangan perjanjian kerjasama antara Direktur Jenderal Geologi Sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral RI dengan Gubernur bali dan Bupati Bangli serta Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan konservasi Alam Departemen Kehutanan RI, kaitan dengan pemanfaatan Taman Wisata Alam Penelokan seluas 1,09 Hektar untuk pembangunan Museum Gunungapi Batur.
Peletakan batu pertama pembangunan Museum Gunungapi Batur dilakukan tanggal 26 Maret 2004 oleh direktur jenderal Geologi sumber Daya Mineral Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Gubernur Bali dan Bupati Bangli, serta diresmikan tanggal 10 Mei 2007 oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Purnomo Yusgiantoro. Saat itu Jero Wacik masih menjabat sebagai Menteri Pariwisata dan Kebudayaan. Jadi belum memiliki wewenang untuk meresmikan Museum Geoparak Gunungapi Batur.
***
- Areal Lobby
Terdapat lukisan grafis tentang mitologi Bedawang Nala yang menceritakan Hyang Pasupati yang beristana di Gunung Semeru. Dan Panel Ignimbrit dan susunan Jatuhan Pirokalstik. Panel ini diperlihatkan bagaimana singkapan jatuhan piroklastik dan struktur jatuhan piraklastik Gunungapi Batur Purba di Ubud.
- Panel Pembentukan Gunungapi (Volcano Formation)
Planet bumi mempunyai banyak cairan dan air dipermukaan. Kedua faktor tersebut sangat mempengaruhi pembentukan dan komposisi Magma serta lokasi dan kejadian Gunungapi. Pergerakan antara kerak benua dan kerak samudra ini telah menimbulkan 4 busur gunungapi berbeda.
- Panel Fenomena Gunungapi (Volcanic Phenomena)
Material letusan yang dihasilkan gunungapi dan merupakan bahaya primer, adalah sebagai berikut:
- Aliran Lava
- Aliran Piroklastik
- Jatuhan Piroklastik
- Lahar Letusan
- Gas Vulkanik Beracun
- Hujan Lumpur
Bahaya sekunder terjadi setelah atau saat gunungapi aktif adalah:
- Lahar Hujan, terjadi apabila endapan material lepas hasil erupsi gunungapi yang diendapkan pada puncak dan lereng terangkut oleh hujan atau air permukaan.
- Banjir Bnadang, terjadi akibat longsoran material vulkanik lama pada lereng gunungapi karena jenuh air dan curah hujan cukup tinggi. Aliran lumpur ini tidak begitu pekat seperti lahar tapi cukup membahayakan bagi penduduk sekitarnya karena terjadinya secara tiba-tiba.
- Longsoran Vulkanik, terjadi akibat letusan gunungapi, eksplosif uap air, alterasi batuan pada tubuh gunungapi sehingga menjadi rapuh, atau terkena gempa bumi berintensitas kuat. Longsoran vulkanik ini jaran terjadi di gunungapi secara umum sehingga dalam peta bahaya longsoran vulkanik.
- Panel tipe Erupsi (Type of Eruption).
- Panel Bentuk Gunungapi (Volcanic Structure)
- Slide Show Gunung Batur dan Agung
- Peta Sebaran Gunungapi dan Jalur Gempa di Indonesia dan di Dunia
- Komputer Animasi Letusan
- Panel Foto Grafis Gunungapi yang ada di Indonesia
Panel ini terletak tepat diatas game interaktif. Pada panel ini pengunjung dapat melihat keindahan panorama gunungapi yang ada di Indonesia. Jumlah foto gunungapi sebanyak 60 buah dengan berbagai ciri khas panorama serta letusannya.
- Diaroma Gunung Batur
Diaroma ini merupakan miniatur dari Gunungapi Batur dan Danau Batur dengan bentuk segi enam dengan ukuran 2,5 x 2 meter. Diaroma dilekangkapi 4 buah tombol yang nantinya pengunjung dapat menekan sendiri sesuai dengan tahun yang diinginkan.
- Panel Foto Grafis Gunung dan Danau Batur
- Panel Foto Gunungapi Batur Tempo Dulu dan Foto Dampak Letusan Gunung Agung
Pada panel ini menyajikan gambaran Gunungapi batur pada tahun 1848, 1905, 1919, dampak letusan Gunungapi batur tahun 1926 dan dampak letusan Gunungapi Agung tahun 1963.
- Panel Evolusi Kaldera batur, Komputer Game Evolusi Kaldera Batur, dan Maket Evolusi Kaldera Batur
- Panel Sejarah Letusan Gunungapi Batur
Panel ini memberi informasi kepada pengunjung tentang letusan gunungapi Batur sejak tahun 1808 hingga tahun 2000, meletus sebanyak 26 kali.
- Peta Geologi Kaldera Batur, Peta Kawasan Rawan Bencana dan maket Geologi Kaldera Batur
- Foto Udara Kaldera Batur
- Material Letusan
Batuan Hasil Letusan Berbagai Gunungapi di Indonesia ; Endapan Lava Gunungapi Batur; Batuan Kristal dan Sejenisnya, serta beberapa jenis batuan hasil letusan Gunungapi di Indonesia lainnya.
- Material hasil letusan yang telah tertimbun jutaan tahun,berupa batu Kristal dapat juga kita temukan di Museum Gunungapi Batur yang berusia jutaan tahun. Sayatan Batuan dapat dipelajari dalam bentuk berupa panel dan dijelaskan jenis-jenis sayatan batuan, apabila sebuah batu kita sayat atau asah dengan metode tertentu dan kita teliti dengan mikroskop.
- Panel volcano Monitoring, Panel sistem Regional, Panel Peringatan Dini, Seismograph, Digital, CCTV, Alat Monitoring Masa Lampau, Ruang Pemantau dan teropong. Museum Gunungapi Batur yang dilekngkapi dengan alat pemantau.
- Panel Pemanfaatan Material Letusan Gunungapi
***
Lantai 2 mempunyai dua gedung utama yang masih berhubungan dengan materi yang ditampilkan pada lantai 1.
- Ruang Audia Visual/ Bioskop
Ruangan ini memiliki fasilitas yang bertaraf standar Internasional. Kapasitas tempat duduk 100 buah dan bisa diletakkan 60 kursi tambahan. Totalnya menjadi 160 buah tempat duduk.
- Ruang Rapat
Disebelah ruang bioskop adalah ruang rapat yang bisa disewakan. Fasilitas yang dimiliki ruangan ini adalah :
- Kapasitas peserta rapat 43 orang
- Setiap meja dilengkapi dengan mikrofon
- LCD dan Layar otomatis
- Sound System
- Panel “ Batur Global Geopark”
***
Lantai 3 merupakan tempat yang digunakan petugas Vulkanologi untuk memantau aktivitas gunung Batur. Di lantai ini bisa dilihat bagaimana cara-cara yang dilakukan petugas vulkanologi dalam memantau aktifitas gunungapi. Disini juga bisa dilihat secara langsung bagaimana cara kerja dari alat pencatat gempa (seismograph).
Lantai 4 merupakan tempat yang sangat bagus untuk menikmati pemandangan gunung dan danau Batur, karena tempatnya yang tinggi sehingga pengunjung bisa menikmati pemandangan dari dalam ruangan dengan menggunakan teropong.
Nah, buat kalian yang mau pergi holiday ke Bali jangan lupa mampir ke Geopark Gunungapi Batur. Semua edukasi, wisata dan keunikan alam ada di sana. Saya sendiri merasa senang bisa tahu tentang sejarah yang ada di Batur, Kintamani ini. Semoga pengetahuan kita bisa bertambah ya...
Doakan Jero Wacik sehat selalu, agar segala ide cemerlangnya dapat terealisasi dan bisa kita aplikasikan dalam kehidupan kita semua. Senang bisa kenal orang sepintar Jero Wacik, yang selalu memotivasi saya untuk terus berkembang dan membuat sesuatu untuk bangsa dan negara. Seperti kata beliau “ Tidak ada sesuatu yang tidak direncanakan Tuhan” yang bagi saya sendiri mengartikan bahwa Tuhan menciptakan kita didunia dengan rencana yang besar, apapun yang kita dapatkan merupakan atas izin-Nya. Sama halnya Jero Wacik yang asli putra Batur, dipilih Tuhan menjadi Menteri Pariwisata dan kebudayaan, dan lewat tangan Tuhan juga Jero Wacik dipilih untuk Menjadi Menteri ESDM. Dan akhirnya Geopark-geopark lainnya pun tumbuh di tanah Indonesia.
Noted informasi yang saya dapat hasil :
1. Kunjungan ke Museum Gunungapi Batur, Kintamani Bali
2. Wawancara Dengan Direktur Pengelola Museum Gunungapi Batur
3. Wawancara Dengan Jero Wacik
4. Foto dan Gambar milik pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H