Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Penumpang KRL : Mengapa Harus "Bunuh Diri"?

6 Desember 2015   23:25 Diperbarui: 7 Desember 2015   00:42 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="seorang ibu yang mencoba bunuh diri"][/caption]

Tidak semua orang mampu menghadapi kerasnya kehidupan. Tekanan batin dan jiwa akan terasa sangat menyiksa. Ujian dan cobaan selalu menghatam hidup. Ekonomi yang minim kian menjepit, lalu persoalan sosial selalu menjadi dilema. Kekisruhan hati manusia semakin di sudutkan oleh keputusan di luar nalar. Otak tidak lagi berfikir dan jiwa semakin merana. Tidak ada lagi yang mambantu menyelesaikan persoalan.

Seseorang semakin tidak mampu mengendalikan diri ketika semua persoalan menyelimuti kehidupannya. Entah itu tentang ekonomi, kehidupan sosial, hingga masalah hati. Tidak ada lagi kompromi untuk menyelesaikan itu semua. kadang keberadaan Tuhan pun diacuhkan.

Seperti halnya kejadian yang aku temui pada hari Rabu, 2 Desember 2015, di Stasiun Klender Baru. Seorang ibu yang berusia sekitar 40tahun berupaya melakukan percobaan bunuh diri. Untung saja petugas keamanan sigap menarik tubuh si ibu dari usahanya tersebut. sempat ada perlawanan dari si ibu yang sepertinya memang sudah siap menghempaskan tubuhnya ke kereta yang sedang lewat.

Petugas keamanan sempat mengadu kekuatan dengan si ibu, dan terjadi tarik-tarikan saat sedang ada kereta lewat di stasiun Klender Baru. sepenuh tenaga petugas keamanan menahan niat si ibu. Ketika kereta sudah melewati perlintasan stasiun Klender Baru si ibu melepaskan diri dan berlari sekuat tenaga di atas rel kereta.

Secepat mungkin petugas keamanan menangkap dan mencoba untuk menenangkannya. Si ibu malah menjerit histeris hingga menjadi perhatian orang banyak. Si ibu tetap keras dan tidak mau diam. Menggelinjang kuat berusaha melepaskan diri dari pegangan petugas keamanan. Lalu petugas terus berusaha melakukan penyadaran agar si ibu tidak lagi mengulangi kejadian tadi.

Dalam drama yang seru antara petugas keamanan yang berupaya mengamankan keadaan dan si ibu yang berusaha membunuh dirinya, tiba-tiba badan si ibu bergetar, keringat dingin mengucur dan lalu si ibu pun pingsan. Kini bukan hanya petugas keamanan yang sibuk. Petugas KCJ lainnya pun ikut sibuk mengamankan keadaan. Mereka bersama-sama menggotong si ibu ke dalam kantor.

Dibiarkan si ibu tersadar dari pingsannya. Lalu orang-orang pun membubarkan diri. Kemudian aku pun segera pergi menaiki Commuterline yang sudah tiba di stasiun Klender Baru menuju stasiun Kota. Sebenarnya aku masih penasaran dengan kejadian ini. Motif apa yang membuat si ibu nekat melakukan percobaan bunuh diri. Mengapa harus bunuh diri? pertanyaan ini terus saja mengusik pikiranku. Waktu membatasi aku untuk tahu lebih jelas kronologisnya. Sebab aku harus pergi untuk urusan lain. Aku hanya berharap semoga si ibu sadar akan perbuatan yang hampir saja merenggut nyawanya.

Melihat kejadian itu, aku menjadi salut dengan petugas keamanan yang bertugas. Mereka begitu sigap dalam bekerja. Terlepas dalam tugas penjagaan seperti ini mereka juga sering membantu para penumpang Commuterline. Penumpang Commuterline sering menjadikan petugas keamanan sebagai tempat bertanya. kadang kita sering tidak hafal dengan jalur yang kita inginkan, petugas keamanan dengan senang hati menjawab pertanyaan para penumpang. Ketika ada penumpang naik tidak sesuai aturan, dengan ramah dia menegur. ketika penumpang dengan nakal turun dari peron dengan tegas juga petugas mengingatkan.

Mereka juga sering membantu penumpang Disabilitas. Seperti membantu menyebrangi, menaikan dan menurunkan penumpang disabilitas dengan baik. Semua itu bukti bahwa keseriusan mereka dalam bertugas. Tanggungjawab yang mereka emban memiliki nilai yang sangat tinggi bagi para penumpang Commuterline.  Sudah seharusnya kita berterima kasih kepada petugas keamanan. Dia lah yang sudah bertugas menjaga keamanan kita (penumpang Commuterline). Tugas mulia mereka patut kita acungi jempol. Aku semakin Cinta KRL, sarana Best Choice for Urban Transport

***
Seperti penjelasan di awal, beberapa orang pernah mengalami hal seperti ini. Namun perlu di pertimbangkan, apakah dengan melakukan bunuh diri akan dapat menyelesaikan persoalan? Tentu tidak, karena perlakuan ini akan banyak menyusahkan banyak orang. Petugas yang sedang berjaga juga akan di repotkan dengan urusan polisi, rumah sakit, keluarga dan para wartawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun