Mohon tunggu...
Lita Chan Lai
Lita Chan Lai Mohon Tunggu... Freelancer - Semangat Jiwa

---hanya perempuan biasa--- menyukai petualangan alam terbuka,traveling, aktif dikegiatan pecinta alam, senang bersosialisasi dan suka menyimpan buku dibawah bantal.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

3 Dara, Film yang Bukan 3 Dara

26 September 2015   16:08 Diperbarui: 26 September 2015   16:52 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sederet artis pemain 3 Dara dalam konfrensi pers di Jakarta Theater XXI senin, 21 september 2015"][/caption] 

3 DARA, FILM YANG BUKAN 3 DARA 

 

Tahukah anda apa arti dari “Dara”. Semua orang pasti menganggap bahwa 3 Dara itu adalah 3 orang perempuan yang masih single (belum menikah). Kalau dalam kamus bahasa Indonesia ada juga definisi Dara berupa ternak betina yang berumur lebih dari satu tahun dan belum pernah beranak meskipun telah bunting. Lantas apa kaitannya dengan film 3 Dara? Jika kita lihat Film 3 Dara tidak ada kaitannya dengan 3 Dara yang kita fikirkan, meskipun para pemain utama adalah pria yang melakoni perubahan diri menjadi 3 perempuan. Menurut saya, ini tetap bukan 3 Dara. Pada tahun 1956 Usmar Ismail pernah membuat film yang berjudul sama yaitu 3Dara, ini jelas merupakan film 3 Dara yang sesungguhnya. Film yang sesuai dengan makna yang kita tangkap. Film ini pernah melejit dan menjadi sangat terkenal di tahunnya dan mendapatkan penghargaan dari Festival Film Indonesia

 

Film 3 Dara ini rencananya akan segera tayang sekitar tanggal 23 September 2015. Film ini di buat sejak awal tahun 2015 dan di garap sekitar bulan Mei. Lukman Sardi sebagai kreatif produksi dan Affandi Abdullah sebagai Eksekutif Produksi MNC tidak menjawab pertanyaan salah seorang blogger tentang budget yang di keluarkan untuk film ini. 

 

REVIEW 3 DARA

 

Awalnya 3 Pria yang di perankan oleh Tora Sudiro (Affandi), Adipati Dolken (Jay) dan Tanta Ginting adalah pria yang normal sebagai laki-laki. Namun sejak mereka melecehkan seorang pramuniaga di sebuah cafe, hari-hari mereka menjadi berubah. Ada sebuah kata yang di lontarkan oleh pramuniaga yang di perankan oleh Ayu shita dan kata-kata ini sangat membuat mereka tercengang dan sepertinya menusuk ke dalam hati mereka masing-masing. Adapun kata-kata tersebut adalah “Suatu saat kalian akan merasakan jadi perempuan yang dipermalukan”.

 

Affandi (Tora Sudiro), seorang eksekutif muda yang bersifat keras dan saklek, yang selalu meremehkan wanita bahkan merendahkan . hingga memiliki falsafah hidup sebagai berikut “ dibalik seorang pria sukses, ada seorang wanita yang teraniaya. Dan kini sejak hari itu, affandi mengalami perubahan sifat yang sangat terbalik. Dia menjadi baik kepada wanita, bahkan istrinya yang sering dia jadikan bahan pelecehannya menjadi curiga dengan perubahannya itu. Affandi di sangka memiliki selingkuhan. Bahkan bawahannya di kantor, yang biasanya sulit mendapatkan cuti hamil kini affandi malah memberikan dengan mudah. Bahkan lebih perhatian dengan memberikan tips-tips untuk orang hamil.

 

Jay (Adipati Dolken), seorang desain grafis yang sangat expert mengolah sensasional wanita dalam karyanya. Tiba-tiba jay tidak lagi suka dengan karya-karyanya itu. Dia bahkan menjadi seorang yang memiliki taste yang berbeda. Hingga suatu saat ketika dia berani mengajak nikah kekasihnya, jay pun mulai kerepotan dengan selera yang tidak pernah sama dengan kekasihnya dalam menentukan segala persiapan tentang pernikahan. Akhirnya jay pun bertengkar dengan kekasihnya.

 

Sementara Richard (Tanta Ginting), anak orang kaya penganut gaya LDR yang ga ribet. Selalu di kelilingi oleh wanita. Berganti-ganti pasangan adalah hal yang mudah baginya. Perubahan yang dia dapati adalah ketika dia mulai merasa butuh dengan orang yang dia cintai. Kekasihnya yang sangat diharapkan tiba-tiba memutuskan hubungan. dan secara bersamaan pula kekasihnya yang lain juga ikut memutuskan hubungan dengannya. Richard pun mulai merasa kesepian. Akhirnya oleh teman-temannya di sarankan untuk mencari teman baru agar bisa lupa dengan mantan-mantannya. Di tempat yoga dia dekat dengan instruktur wanita. Seorang kebangsaan malaysia, yang hidup sendiri di jakarta dan mandiri dalam menjalani kehidupannya.

 

Akibat perubahan yang mereka rasakan, mereka segera datangi psikolog wanita bernama windy yang di perankan oleh Rianti Cartwright. Windy langsung mengklaim mereka mengalami Gender Diasyphora Syndrome, yaitu sebuah gejala dimana seorang pria secara perlahan memiliki perubahan sikap dan perilaku sebagai seorang wanita. Tapi mereka tidak percaya begitu saja. Windy pun mengetahui, sehingga dia mengatakan “ masalah perempuan harus di tangani oleh perempuan”. Guru O, juga menjadi tempat konsultasi mereka. Guru O, yang di perankan oleh Richard O mengatakan bahwa “ Tiap sebab pasti ada akibatnya, selamat bertemu dengan karma”. Kata-kata tersebut begitu menohok pikiran mereka.

 

Mereka lalu mencari terus pramuniaga cafe yang sudah mengutuk, tapi tidak ketemu. Sudah berkali-kali dan sudah berusaha tapi tetap tidak ketemu. Disaat masalah semakin runyam dan tidak bisa ditahan lagi, akhirnya mereka kembali ke Psikiater Windy. Dan minta pertolongannya. Windy menyarankan untuk pergi ke Dokter Bambang yang di perankan oleh dokter Hengky. Beliau adalah dokter ahli bedah yang menangani operasi kelamin bagi pasien yang menginginkan Trans Gender.

 

Apakah masalah mereka selesai....hahaha, baru aku ketahui ternyata Dokter Bambang adalah Dokter yang menangani Windy (psikiater) pada masalalunya. Film ini penuh kejutan dan tidak mudah ketebak jalan ceritanya. Lucu yang di kemas dengan komedi membuat penonton sangat terhibur. Film yang di produksi oleh MNC production. Film ini di harapkan bisa mendongkrak perfilman Indonesia. Menurut anda, mampukan film 3 Dara bertahan lama tanyang di bioskop? 

 [caption caption="bersama dokter Hengky yang berperan menjadi Dokter Bambang di film 3 Dara"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun